Gelung Pogok tanpa Lungsen Terdapat pada tokoh wayang Lesmana Mandrakumara, Citraksa, Durmagati, Kartamarma, Duryudana (gagrak Surakarta), Prabu Salya, Prabu Gardapati. Sednagkan tokoh putri yang memakai gelung pogok tanpa lungsen, diantaranya adalah Dewi Banowati dan Sarpakenaka. Sumber: http://www.hadisukirno.co.id/artikel-detail.html?id=Gelung_Wayang Proses Perancangan Buku Vector Ragam Hias Wayang Gagrak Surakarta [https://media.neliti.com/media/publications/167294-ID-proses-perancangan-buku-vector-ragam-hia.pdf] Kekayaan Ragam Hias Dalam Wayang Kulit Purwa Gagrak Surakarta (Sebagai Inspirasi Desain Komunikasi Visual [http://research-dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/Humaniora/Vol.%201%20No.%202%20Oktober%202010/24%20DKV%20-%20Lintang%20Widyokusumo.pdf]
Gelung Kembang Adalah gelung yang penuh dengan hiasan kembang yang distilir. Pemakai jenis gelung ini antara lain adalah Dewi Uma, istri Batara Guru. Sumber: http://www.hadisukirno.co.id/artikel-detail.html?id=Gelung_Wayang Proses Perancangan Buku Vector Ragam Hias Wayang Gagrak Surakarta [https://media.neliti.com/media/publications/167294-ID-proses-perancangan-buku-vector-ragam-hia.pdf] Kekayaan Ragam Hias Dalam Wayang Kulit Purwa Gagrak Surakarta (Sebagai Inspirasi Desain Komunikasi Visual [http://research-dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/Humaniora/Vol.%201%20No.%202%20Oktober%202010/24%20DKV%20-%20Lintang%20Widyokusumo.pdf]
Gelung Endel Memakai dua gulungan rambut, dihias dengan garuda mungkur. Pemakai jenis gulungan ini antara lain adalah Dewi Sukasalya alias Dewi Raghu, Ibu Ramawijaya. Sumber: http://www.hadisukirno.co.id/artikel-detail.html?id=Gelung_Wayang Proses Perancangan Buku Vector Ragam Hias Wayang Gagrak Surakarta [https://media.neliti.com/media/publications/167294-ID-proses-perancangan-buku-vector-ragam-hia.pdf] Kekayaan Ragam Hias Dalam Wayang Kulit Purwa Gagrak Surakarta (Sebagai Inspirasi Desain Komunikasi Visual [http://research-dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/Humaniora/Vol.%201%20No.%202%20Oktober%202010/24%20DKV%20-%20Lintang%20Widyokusumo.pdf]
Gelung Malang Aslinya sanggul melintang, bentuknya agak mirp dengan gelung endel, tetapi gulungan rambut yang dibawah lingkarannya terbalik dan relative lebih besar. Sumber: http://www.hadisukirno.co.id/artikel-detail.html?id=Gelung_Wayang Proses Perancangan Buku Vector Ragam Hias Wayang Gagrak Surakarta [https://media.neliti.com/media/publications/167294-ID-proses-perancangan-buku-vector-ragam-hia.pdf] Kekayaan Ragam Hias Dalam Wayang Kulit Purwa Gagrak Surakarta (Sebagai Inspirasi Desain Komunikasi Visual [http://research-dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/Humaniora/Vol.%201%20No.%202%20Oktober%202010/24%20DKV%20-%20Lintang%20Widyokusumo.pdf]
Gelung Ageng Agak serupa dengan gelun gukel, tetapi memakai hiasan gruda mungkur berukuran besar. Sumber: http://www.hadisukirno.co.id/artikel-detail.html?id=Gelung_Wayang Proses Perancangan Buku Vector Ragam Hias Wayang Gagrak Surakarta [https://media.neliti.com/media/publications/167294-ID-proses-perancangan-buku-vector-ragam-hia.pdf] Kekayaan Ragam Hias Dalam Wayang Kulit Purwa Gagrak Surakarta (Sebagai Inspirasi Desain Komunikasi Visual [http://research-dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/Humaniora/Vol.%201%20No.%202%20Oktober%202010/24%20DKV%20-%20Lintang%20Widyokusumo.pdf]
Gelung wayang merupakan bagian dari pengetahuan seni kriya Wayang, baik Wayang Kulit purwa, Wayang Orang, wayang Golek Purwa dan beberapa jenis wayang lainnya. Gelung wayang merupakan bentuk stilir dari gelung rambut atau konde atau sanggul. Dalam dunia seni kriya Wayang Kulit Purwa dan Wayang Orang, dikenal adanya sekitar sepuluh macam bentuk gelung wayang. Berikut ini adalah jenis-jenis gelung wayang itu. Gelung Cupit Urang. Sering juga diucapkan gelung supit urang atau sapit urang, adalah model gelung yang digunakan oleh Arjuna, Permadi, Pandu Dewanata, Sakri, Gatotkaca, Antareja, Laksmana, Ramawijaya sebelum menjadi raja, suryaputra (Karna Muda), Nakula, Sadewa, dll. Sebagian orang menyebut gelang semacam itu dengan nama gelung kadal menek. Gelung supit urang ada yang polos, ada yang memakai jamang, dan ada pula yang memakai garuda mungkur. Supit Urang Sanggan, ialah bentuk gelung yang bersumping seperti yang terlihat pada wayang Nakula dan Sadewa&n...
Pasar Imlek Semawis merupakan event tahunan yang diselenggarakan pertama kali tahuun 2004 untuk menyambut ditetapkannya Imlek sebagai hari libur nasional. Kurang lebih selama sepekan, event ini diadakan di daerah Pecinan, Kota Semarang. Beragam pertunjukkan dan kuliner yang unik bisa ditemui di sini, misalnya: pertunjukan barong sai, pertunjukan wayang potehi, aneka lampion dan kuliner khas peranakan Tionghoa bisa dinikmati di sini. Pasar Imlek Semawis biasanya diadakan selama sepekan menjelang perayaan Imlek. Sumber : http://hellosemarang.com/10-acara-unik-di-semarang-yang-wajib-ditonton/
Menyaksikan berbagai atraksi seni dan budaya menjadi kegiatan yang menyenangkan saat berwisata. Jika liburan di Semarang ada satu tempat yang menjadi pusat kegiatan dan pagelaran budaya. Yaitu di Taman Budaya Raden Saleh atau biasa disingkat TBRS di Jalan Sriwijaya No 29 Semarang. Keberadaan TBRS memang merupakan fasilitas yang disediakan pemerintah Kota Semarang untuk menghidupkan kebudayaan. Sehingga masyarakat bisa belajar dan memahami kebudayaan bangsa ini. Sedangkan nama TBRS berasal dari nama seorang pelukis terkenal asal Semarang, yaitu Raden Saleh Sjarif Boestaman (1807-1880). Memasuki kompleks TBRS yang memiliki luas lahan sekitar 89.926 m2 terasa teduh dengan pepohonan rindang, di dalamnya terdapat empat bangunan utama. Yakni Gedung Kesenian Ki Narto Sabdho, Kantor Pengelola TBRS, Gedung Serba Guna, dan Kantor Dewan Kesenian Semarang (Dekase). Selain itu, juga ada beberapa bangunan pendopo berbentuk joglo. Berbagai kegiatan dan...
Suniarsih merupakan nama resmi dalam administrasi pemerintahan sedangkan sebagian masyarakat banyak yang menyebut dengan nama Simpar. Mengapa terjadi demikian? Karena pada mulanya desa Suniarsih sekarang merupakan gabungan dua Pedukuhan yaitu Suniarsih itu sendiri yang awalnya berada di sebelah barat tepatnya di lokasi sawah sekarang dengan Simpar yang berada di sebelah timur tepatnya di sekitar mata air kali Rambut. Nama Suniarsih di ambil dari nama seorang putri dari kerajaan Singosari di Jawa timur yaitu Dewi Suniarsih . Konon ceritanya beliau pergi dari istana karena akan di jodohkan dengan orang yang tidak dicintainya. Sepanjang perjalanannya beliau selalu membantu orang yang kesusahan terutama orang yang sakit. Ya selain seorang putri yang sangat cantik dia juga mempunyai keahlian dalam bidang pengobatan. Setelah sampai di sebelah barat wilayah desa (sawah Suniarsih sekarang) dia kemudian tinggal di sebuah rumah milik pasangan suami is...