Ayam Iloni dimasak dengan menggunakan racikan bumbu rempah (bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, kunyit, dan lain lain) untuk kemudian dimasak menggunakan santan dan dipanggang. Perbedaan cara mengolah dan bumbu yang dipakai itulah yang membedakan ayam Iloni dengan ayam bakar/panggang pada umumnya. Rasa ayam iloni sangat pedas dan cocok sekali ketika habis olahraga. Terkadang makanan ini disajikan dengan nasi dan sagu, serta semangkuk kecil sup sebagai obat pedasnya. Bagi para pecinta pedas, ayam Iloni wajib untuk dicoba. Resep : BAHAN : * 5 potong dada ayam * 500 ml santan * 2 sdm minyak untuk menumis BUMBU : * 1 lembar daun pandan, potong pendek * 2 lembar daun salam * 1 sdt garam * 2 batang sereh BUMBU YANG DIHALUSKAN : 5 butir bawang merah 3siung bawang putih 5 butir kemiri 1 iris jahe 1 iris kunyit 10 buah cabai merah 6 buah cabai rawit CARA...
Binthe Biluhuta atau yang biasa disebut milu siram adalah makanan khas Gorontalo yang sudah ada sejak masa lampau. Makanan ini berupa sop yang berisi jagung manis yang sudah dipipil, potongan ikan cakalan, udang kecil, parutan kelapa, kemangi, daun bawang, bawang goreng, cabe merah dan diberi jeruk nipis secukupnya. Melihat bahan dan bumbu yang dipakai, wajar jika sop ini berasa gurih pedas dan menyegarkan. Makanan ini tidak hanya ada di Gorontalo tapi juga dapat ditemukan di daerah Sulawesi Tengah ( di Luwuk maupun di Palu ). Hal ini mungkin terjadi karena adanya migrasi warga dari Gorontalo atau warga Sulawesi Tengah yang sudah mengetahui cara pembuatan makanan ini. RM yang menyediakan: RM Milu Siram Sakinah Jl Abd. Gandi Payuhi Samping Kompi B 713 ST, Desa Tuladenggi Telaga Biru, Gorontalo 081244946262 RM yang menyediakan: RM Milu Siram Sakinah Jl Abd. Gandi Payuhi Samping Kompi B 713...
Sup Ikan Bilendhango. Dalam masyarakat Gorontalo, terdapat mitologi yang mengatakan bahwa sup ini sangat baik bagi ibu-ibu yang sedang mengandung dan menyusui. Mungkin, dikarenakan makanan ini memiliki protein yang cukup tinggi sehingga baik untuk janin
Binte Biluhuta merupakan makanan sejenis masakan sup yang rasanya segar, gurih, sehingga sangat cocok dinikmati pada saat cuaca dingin, terutama bagi mereka yang sedang flu dan lebih lezat ketika disajikan selagi hangat
Benteng Otanaha terletak di atas bukit di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1522. Benteng Otanaha terletak di atas sebuah bukit, dan memiliki 4 buah tempat persinggahan dan 348 buah anak tangga ke puncak sampai ke lokasi benteng. Jumlah anak tangga tidak sama untuk setiap persinggahan. Dari dasar ke tempat persinggahan I terdapat 52 anak tangga, ke persinggahan II terdapat 83 anak tangga, ke persinggahan III terdapat 53 anak tangga, dan ke persinggahan IV memiliki 89 anak tangga. Sementara ke area benteng terdapat 71 anak tangga, sehingga jumlah keseluruhan anak tangga yaitu 348. Pada sekitar abad ke 15 daratan gorontalo diduga masih sebagian besar diliputi oleh air laut. Ketika itu wilayah gorontalo sudah berbentuk kerajaan dibawah pimpinan raja ilato (matolodulakiki) bersama permaisurinya tolangohula (1505-1585). Keturunan mereka terdiri dari tiga orang anak, masing-masing, Ndoba (wanita), Tiliaya (wanita), da...
Botu Liodu Lei Lahilote adalah sebuah batu berbentuk telapak kaki manusia yang terletak di Pantai Pohe, Provinsi Gorontalo, Indonesia. Oleh masyarakat setempat dipercayai sebagai telapak kaki Lahilote. Botu Liodu Lei Lahilote dalam bahasa setempat berarti batu bekas telapak kaki si Lahilote. Peristiwa apakah yang terjadi di daerah itu sehingga bekas telapak kaki Lahilote ada di atas batu tersebut? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Asal Mula Botu Liodu Lei Lahilote berikut ini. Alkisah, di Tanah U Duluo lo`u Limo lo Pohite, Gorontalo, ada seorang pemuda tampan dan gagah bernama Piilu Le Lahilote, yang akrab dipanggil Lahilote. Ia tinggal seorang diri di sebuah rumah kecil di pinggir hutan. Ia pemuda yang tekun, pekerja keras, dan memiliki anganangan yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari ia moleleyangi (mengembara masuk keluar hutan) berburu binatang. Suatu hari, ketika hendak beristirahat di tepi telaga di tengah hutan, Lahilote mendengar suara gad...
Tapa, Tuladenggi, dan Panthungo adalah tiga nama daerah di Provinsi Gorontalo. Menurut cerita, nama ketiga daerah tersebut diberikan oleh pemimpin Kerajaan Bolango yang bernama Raja Tilahunga saat melakukan perjalanan bersama rombongannya ke arah hulu. Mengapa Raja Tilahunga menamai demikian ketiga daerah tersebut? Simak kisahnya dalam cerita Asal Usul Daerah Tapa, Tuladenggi, dan Panthungo berikut ini! Dahulu, di daerah Gorontalo ada sebuah kerajaan bernama Bolango. Kerajaan itu dipimpin oleh Raja Tilahunga yang terkenal arif dan bijaksana. Rakyatnya senantiasa tunduk dan patuh kepadanya. Apapun perintahnya, mereka tidak pernah membangkang. Raja Tilahunga memiliki kegemaran berkelana hingga ke pedalaman. Suatu hari, ia bermaksud untuk melakukan perjalanan panjang. Maka, dikumpulkanlah para pembesar dan hulubalang kerajaan dalam suatu rapat besar untuk membicarakan rencana tersebut. “Wahai, para pembesar dan hulubalangku. Tiga hari lagi kita akan berpergian jauh. Karen...
Kue balok adalah khas makanan dari Menes, sebuah kecamatan di Kabupaten Pandeglang Banten. Kue Balok adalah sejenis makanan yang terbuat dari singkong, berbentuk segi empat layaknya kotak, dan berwarna putih. Lembek bila disentuh dan kenyal bila sudah berada di mulut. Itulah kue Balok. Yang unik dan khas dari makanan ini adalah penambahan dua bumbu yaitu bawang goreng yang dicampur sejenis minyak, diolesi tepat diatas potongan balok ini, tak lupa ditambah serundeng diatasnya. mau tahu rasanya? Yang jelas kalau makan satu, pasti pingin nambah rasa
Pada zaman dahulu di suatu tempat di tanah U Duluo lo’u Limo lo Pohite, hiduplah seorang pemuda bernama Lahilote. Perawakannya tegap, badan tinggi besar dan mempunyai kegemaran berburu. Dari hasil buruan itulah ia hidup. Dengan pekerjaan mengejar binatang buruan itu memaksa ia sering moleleyangi (mengembara masuk hutan keluar hutan). Angan-angannya tinggi, hatinya keras, kemauannya kuat, tekadnya kuat sehingga tidak ada sesuatu yang tidak dapat dilaksanakannya.Di suatu pagi Lahilote seperti biasanya keluar, mengembara mencari binatang buruan. Ia tiba-tiba dikejutkan oleh suara rebut-ribut. Suara itu kadang-kadang lemah, kadang-kadang keras. “Suara apakah gerangan itu?” demikian pertanyaan Lahilote dalam hatinya. Dengan hati yang berdebar-debar, perlahan-lahan ia menuju ke tempat asal suara tersebut. Dalam perjalanan menuju asal suara itu, nampak terdengar olehnya suara itu seperti suara manusia, tetapi siapakah manusia tersebut, belum diketahuinya.Setelah tib...