Botu Liodu Lei Lahilote adalah sebuah batu berbentuk telapak kaki manusia yang terletak di Pantai Pohe, Provinsi Gorontalo, Indonesia. Oleh masyarakat setempat dipercayai sebagai telapak kaki Lahilote. Botu Liodu Lei Lahilote dalam bahasa setempat berarti batu bekas telapak kaki si Lahilote. Peristiwa apakah yang terjadi di daerah itu sehingga bekas telapak kaki Lahilote ada di atas batu tersebut? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Asal Mula Botu Liodu Lei Lahilote berikut ini. Alkisah, di Tanah U Duluo lo`u Limo lo Pohite, Gorontalo, ada seorang pemuda tampan dan gagah bernama Piilu Le Lahilote, yang akrab dipanggil Lahilote. Ia tinggal seorang diri di sebuah rumah kecil di pinggir hutan. Ia pemuda yang tekun, pekerja keras, dan memiliki anganangan yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari ia moleleyangi (mengembara masuk keluar hutan) berburu binatang. Suatu hari, ketika hendak beristirahat di tepi telaga di tengah hutan, Lahilote mendengar suara gad...
Limonu adalah putra kedua Raja Naha dan cucu Raja Ilato dari Kerajaan Gorontalo. Ketika ia masih dalam kandungan ibunya, ayah dan kakaknya yang bernama Paha atau Pahu tewas saat berperang melawan Hemuto. Saat dewasa, Limonu pun mengetahui bahwa orang yang telah menghabisi nyawa ayah dan kakaknya adalah Hemuto yang merupakan guru silatnya sendiri. Akankah Limonu menuntut balas kepada gurunya sendiri atas kematian ayahnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Limonu Yang Perkasa berikut ini! Alkisah, di daerah Gorontalo, ada seorang pemuda tampan dan gagah perkasa bernama Limonu. Ayahnya telah tewas dalam sebuah peperangan saat ia masih dalam kandungan ibunya yang bernama Ohihiya. Oleh karena itu, sejak kecil ia dirawat dan didik oleh ibunya seorang diri. Ketika beranjak dewasa, Limonu dimasukkan ke dalam perkumpulan silat yang ada di daerah itu. Dari situlah Limonu dapat menguasai dasardasar ilmu silat. Suatu hari, terdengar kabar bahwa para tokohtokoh atau pendekar s...
Bi'o adalah makanan tradisional khusus untuk bayi. bi'o merupakan makanan yang pertama kali diberikan kepada bayi saat bayi baru mulai belajar makan, yaitu bayi yang berusia 6 bulan . Bahkan ada orang tua yang memberikan bi'o kepada anaknya sampai berusia satu tahun. Makanan ini tidak menimbulkan ganguan dalam tubuh bayi. Menurut ibu-ibu yang memberi Bi'o kepada anak mereka, bahwa Bi'o sangat baik dan cocok untuk bayi dalam pertumbuhannya sehingga, berat badan bayi bertambah kemudian menjadi gemuk, dilihat juga dari pencernaan baik dan tidak mengalami gangguan dalam tubuh bayi. Bahan-bahannya yaitu: tepung sagu, air dan garam secukupnya . Cara membuat Bi'o : Tepung sagu dicuci dengan air sampai bersih kemudian dimasak, diberi air, garam secukupnya lalu diaduk-aduk sampai masak. Setelah masak diangkat kemudian dipotong kecil-kecil. Cara untuk memberikan bi'o kepada bayi, bi'o yang sudah dipotong kecil-kecil d...
Pada zaman dahulu Gorontalo terbagi atas dua kerajaan yaitu kerajaan Gorontalo dan kerajaan Limboto. Kerajaan Gorontalo diperintah oleh raja SALAMU dan kerajaan Limboto diperintah oleh raja HEMUTO. Kedua kerajaan ini selalu bertentangan, sehingga pada tapal batas kerajaan timbul perselisihan-perselisihan yang mengakibatkan pertumpahan darah. Adapun raja Hemuto adalah raja yang terkenal berani dan tangkas, kebal serta dapat melayang di udara. Karena kesaktiannya,ia tidak mengenal. Pada suatu hari berangkatlah ia dengan bala tentaranya sehingga melewati perbatasan kerajaan Gorontalo. Pengawal perbatasan kerajaan Gorontalo tidak mengizinkan mereka untuk melewati perbatasan, serta berusaha mengadakn perlawanan untuk mempertahankan kerajaannya tetapi dengan mudah dapat dikalahkan oleh raja Hemuto. Mayat bergelimpangan di sana sini dan bukan sedikit darah yang tertumpahdi atas bumi persada, namun raja Hemuto tidak mengenal kasihan. Alkisah, leher sang korban dipotong dan kepalanya dikumpu...
Senja itu Limonu, pemuda yang tegap dan ceria baru kembali dari ladang. Sepanjang jalan yang dilaluinya didapati ada sekelompok anak-anak yang sedang bermain-main dengan riangnya. Di persimpangan jalan menuju ke sebuah bukit ia berpapasan dengan Pak Tua Patila. Dengan ramahnya Limonu menegur Pak Tua, “Eh! Pak Tua hendak kemana gerangan sudah sore begini, tampaknya Pak Tua mau cepat-cepat saja”. Pak Tua memperhatikan anak muda yang menyapanya kemudian bertanya, “Siapa, ya?” “Saya Limonu!” kata Limonu menjawab pertanyaan Pak Tua. “Oh engkau Limonu, saya sampai lupa, soalnya sudah tua. Baru pulang ya! Apa kabarmu anak muda?” Tanya Pak Tua sambil menjabat tangan Limonu. “Ah biasa-biasa saja Pak Tua. Eh…Pak Tua datang ya malam ini ke bentengku. Ada pertemuan dengan tokoh-tokoh silat dari Utara. Kebetulan Pak Hemuto mau menerapkan ilmu silat yang tinggi, sekaligus akan mengadakan upacara pengukuhan bagi mereka yang sudah tamat...
Pada jaman dahulu ayam memang belum ada ataupun belum dikenal di Gorontalo. Nanti setelah cerita tentang peristiwa dari ayah dan anak kandungnya, barulah ayam mulai dikenal di sana. Kisah peristiwa dari ayah beranak dimaksud, bukanlah semata-mata terjadi dan timbul karena mereka tinggal dan berdiam dalam kandungan ibunya, sang ayah sudah pamit kepada sang ibu pergi ke Mekkah untuk berguru atau belajar memperdalam ilmu pengetahuan tentang agama Islam melalui pemuka-pemuka Islam yang disebut Syech. Sambil pamit sang ayah sempat juga berpesan kepada sang ibu katanya, "Kau istriku, untuk sementara waktu aku tinggalkan sekalipun kau saat ini dalam keadaan mengandung, yang sekali kelak tiba saatnya kandungan ini engkau akan lahirkan, maka hasilnya baik dia laki-laki maupun perempuan peliharalah ia dengan baik, penuh kasih sayang dan bila sudah mulai dewasa lagi pandai suruhlah ia mengikuti aku ke Mekkah. Setelah mengadakan persiapan seperlunya sang ayah pun berangkatlah...
Ayah dan kakak Limonu sudah meninggal saat ia masih kecil. Ibunya yang bernama Ohohiya membesarkan Limonu seorang diri sehingga ia tumbuh menjadi seorang pemuda yang perkasa. Suatu hari, di daerah Benteng Otanaha akan diadakan pertemuan para pendekar silat. Salah satu pendekar yang akan menghadiri acara itu adalah Hemuto, seorang jagoan yang sangat disegani. "Ibu, izinkan aku ikut ke pertemuan itu." Limonu meminta izin, Tekad Limonu sudah bulat sehingga dengan terpaksa Ohohiya pun mengizinkannya. Limonu lalu berangkat ke pertemuan itu. Ia mencari Hemuto untuk mengutarakan niatnya belajar beladiri kepadanya. Hemuto yang mengagumi perawakan Limonu mengizinkan pemuda itu menjadi muridnya. Saat Limonu sedang mengasah keris, sang Ibu mendatanginya dan mengungkapkan rahasia keluarganya. "Anakku, ketahuilah, bahwa pembunuh ayah dan kakakmu adalah Hemuto," kata ibunya. Karena Limonu adalah pemuda yang cerdik dan bijaksana, ia hendak rnenye...
Dulu di salah satu daerah di Gorontalo, ada seorang laki-laki bernama Lahilote. Ia tinggal seorang diri. Kegemarannya adalah berburu. Ia berbadan tegap dan memiliki kemauan kuat. Suatu hari saat berburu, Lahilote mendengar suara ribut-ribut dari kolam yang berada di dalam hutan. Lahilote pun mendekati asal suara itu. Ketika sampai, Lahilote terkejut karena menjumpai tujuh wanita sedang mandi. Setelah mandi, ketujuh wanita cantik tersebut terbang ke angkasa. Suatu hari, Lahilote menemukan selendang di tengah hutan. Ia pun menyimpan selendang itu dan menyimpannya di rumah. Setelahnya, ia kembali ke hutan untuk berburu. Di sana, ia menjumpai seorang bidadari yang sedang menangis sendirian. Bidadari itu ditinggal teman-temannya terbang ke angkasa. Sambil menangis, bidadari itu mencari selendangnya. Lahilote kemudian mendekati bidadari itu. Ia pun menghibur bidadari itu dan berjanji akan melindunginya. Nama bidadari itu adalah Boilode Hulawa. Kemudian, keduanya berangkat me...
Dulu di salah satu daerah di Gorontalo, ada seorang laki-laki bernama Lahilote. Ia tinggal seorang diri. Kegemarannya adalah berburu. Ia berbadan tegap dan memiliki kemauan kuat. Suatu hari saat berburu, Lahilote mendengar suara ribut-ribut dari kolam yang berada di dalam hutan. Lahilote pun mendekati asal suara itu. Ketika sampai, Lahilote terkejut karena menjumpai tujuh wanita sedang mandi. Setelah mandi, ketujuh wanita cantik tersebut terbang ke angkasa. Suatu hari, Lahilote menemukan selendang di tengah hutan. Ia pun menyimpan selendang itu dan menyimpannya di rumah. Setelahnya, ia kembali ke hutan untuk berburu. Di sana, ia menjumpai seorang bidadari yang sedang menangis sendirian. Bidadari itu ditinggal teman-temannya terbang ke angkasa. Sambil menangis, bidadari itu mencari selendangnya. Lahilote kemudian mendekati bidadari itu. Ia pun menghibur bidadari itu dan berjanji akan melindunginya. Nama bidadari itu adalah Boilode Hulawa. Kemudian, keduanya berangkat menuju rumah...