Deskripsi : Tari Dana-Dana berasal dari Gorontalo. Kontributor Youtube : hulontalangi
Tumbilotohe merupakan tradisi masyarakat daerah Gorontalo pada 3 malam terakhir bulan puasa ramadhan. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun sejak abad XV. Tumbilotohe sesuai dengan namanya "tumbilo(=pasang)" dan "tohe(=lampu)", yaitu acara menyalakan lampu. Lampu yg digunakan sekarang adalah lampu minyak (minyak tanah) yg umumnya terbuat dari botol atau kaleng bekas yg bagian tutupnya dipasangi sumbu. Sumbu yg dipakai adalah sumbu kompor (kompor minyak). Lampu2 ini di pasang berjejer di depan rumah, di pagar, maupun di pinggir. Jumlahnya pun beragam, tergantung luas halaman rumah. Ada beragam versi mengenai latar belakang tradisi ini. Ada yg bilang menyambut malam lailatul qadar; supaya orang tidak tidur & beribadah. Ada yang bilang menyambut idul fitri, dan lain2. Source: http://sachroel.blogspot.com/2006/10/tumbilotohe-tradisi-gorontalo-ratusan.html
Bahan : 1 ekor ikan kakap ukuran sedang, belah menjadi 2 bagian. 3 sdm air jeruk nipis 2 sdt garam 1 ltr air untuk merebus 0 siung bawang merah, diiris tipis. 3 cabe merah, diiris tipis serong 2 bh tomat, iris tipis 2 btg daun bawang iris melintang 1 cm jahe, memarkan 6 bh belimbing sayur, potong 1cm 1 sdt garam Daun kemangi secukupnya Cara membuat : Siangi ikan, buang insang, isi perut dan sirip potong ikan menjadi 2 bagian. Cuci bersih tiriskan. Lumuri ikan dengan air jeruk nipis dan garam. Diamkan selama 10 menit, tiriskan. Didihkan air, masukkan bawang merah, cabai merah, tomat, daun bawang, jahe, belimbing sayur, garam, aduk rata. Setelah mendidih kembali, Masukkan ikan, tutup panci. Masak hingga semua bahan matang. Masukkan daun kemangi, bila kurang asam tambahkan 2 sendok makan air jeruk nipis. Angkat, sajikan sege...
Bahan : 5 bonggol Jagung Segar Ikan cakalang / Tuna / Tenggiri Udang kecil segar 10 bh cabe rawit 10 bawang merah di iris kasar.. 3 bh jeruk lemon / nipis 2 batang bawang daun daun kemangi secukupnya. Kelapa parut segar dari 1 buah kelapa Cara Membuat : Ikan dibakar kemudian dicabik-cabik kecil. Jagung dipipil kemudian direbus. Bawang daun dan daun kemangi iris halus. Iris-iris kasar cabe merah, bawang merah, bawang daun, dan daun kemangi. Masukkan cabe rawit, bawang merah, bawang daun, daun kemangi, jeruk lemon, udang kecil dan parut kelapa. Campurkan ikan yang sudah dicabik-cabik dengan bumbu yang lain. Masukkan parutan kelapa ke dalam campuran bahan lain. Tambahkan sedikit garam sesuai selera. Siap dihidangkan. Selamat mencoba. RM yang menyediakan: RM Aditya Khas Gorontalo Plaza Atrium, Lantai 4...
Bahan: Hati ayam 20 biji dipotong menjadi 4 Rempela ayam 20 biji dibersihkan dan dipotong menjadi 4 Kelapa 1 butir diambil santan kanilnya menjadi 2 gelas dicampur dengan Sagu kering 1 ltr. Kemudian dimasak menjadi adonan kental Bumbu: Jahe 2 ruas dimemarkan Bawang putih 12 siung dirajang halu Bawang merah 10 butir dirajang halus kemudian bumbu ini ditumis dengan Mentega 10 gr, lalu masukkan hati ayam dan rempela ayam campukan dengan adonan sagu kelapa. Kemudian gulung dalam dalam daun pisang sebanyak 6 sendok makan lalu bakar diatas api hingga matang. Disajikan dengan kuah Bugis atau Sop lainnya.
Hidangan khas dari Gorontalo ini merupakan pelengkap atau berpasangan dengan nasi putih atau nasi kuning pada upacara adat di Gorontalo Bahan: Kelapa 1 butir diambil santan kanilnya 1 gelas Gula merah 500 gr diparut cara memasak: Telur ayam 5 butir dikocok dengan gula merah hingga seluruh gula merah larut, masukkan santan kanil dan aduk hingga merata. Pada waktu mengaduk santan dengan adonan telur tidak disarankan mempergunakan mixer, kemudian masukkan dalam cetakan dan dikukus selama 30 menit Sumber : http://warong-pulsa.blogspot.co.id/2012/10/cara-membuat-tili-aya.html https://hobimasak.info/resep-tili-aya-gorontalo/
HIASAN DAN MAKNA PAKAIAN PENGANTIN ADAT GORONTALO. Dalam pakaian adat Gorontalo, ada bebrapa hiasan yang dipakai pada kedua pasangan pengantin pria dan wanita Pakaian pengantin Wanita (Biliu) Ada beberapa hiasan dalam Biliu yang terdiri atas: Hiasan Kepala 1. Baya lo Boute yaitu ikat kepala yang memberikan dua pengertian: Bahwa sang Ratu telah terikat oleh suatu tanggung jawab. Bahwa segala pemikiran sang Ratu harus dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. 2. Layi artinya bulu unggas yang diletakkan di atas ubun-ubun. Bulu unggas ini dikiaskan pada kehalusan budi pekerti dimana hendaknya seorang Ratu harus memiliki budi pekerti yang luhur sebagaimana kehalusan bulu-bulu unggas. Layi diberi warna merah dan putih sebagai lambang keberanian dan kesucian. 3. Pangge Mopa artinya tangkai-tangkai rendah yang berjumlah 6 buah, diibaratkan kepada 6 orang Bubato atau Pemangku...
Tempat pembangunan Benteng Orange cukup strategis, dan tersebunyi disebuah bukit sekitar 600 meter dari jalan Trans Sulawesi. Setelah memasuki areal benteng, disana terpampang papan nama benteng yang bertuliskan 'Cagar Budaya Benteng Orange' oleh kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Tampak, papan ini itu belum lama terpasang didepan tangga pertama benteng. Benteng Oranje Untuk menembus benteng, harus meniti 139 anak tangga terbuat dari batu gunung berukuran 1x setengah meter. Setelah melalui tangga ke 78, ditemui ada sebuah pos penjagaan. Kemudian, ketika mencapai tangga ke 120 ada satu lagi pos penjagaan. Sayangnya, pos jaga tentara Portugis ini sudah rusak, sehingga yang terlihat hanya beton bersegi empat ukuran 2×2 meter. Perjalanan belum sampai disitu, untuk memasuki pintu gerbang benteng masih ada 29 anak tangga lagi. Disamping kanan, ada post penjagaan lagi yang ukurannya cukup besar....
Masjid Hunto (Masjid Sultan Amay) Hunto Sultan Amay merupakan Mesjid tertua di Gorontalo. Mesjid ini berdiri pada tahun 899 Hijriah bertepatan 1495 Masehi. Dibalik tiang-tiangnya yang kokoh Mesjid ini memiliki kisah sejarah yang unik dan menarik untuk diketahui. "Islam sebenarnya sudah masuk di Gorontalo semenjak 1300an Masehi, hanya saja perkembangannya nanti pada tahun 1490an tepatnya pada saat Mesjid ini berdiri," sebelum Mesjid tersebut berdiri wilayah yang kini telah menjadi Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo dipimpin oleh Raja Amay seorang pemimpin muda, ganteng, dan masih lajang. Raja dan para pengikutnya saat itu menganut kepercayaan animisme. Patung, pohon, dan hal-hal yang dianggap mistik merupakan sesembahan masyarakat saat itu. Sang Raja kemudian jatuh cinta pada putri raja. Putri Boki Antungo yang merupakan putri Raja Palasay, gadis cantik asal Mautong Sulawesi Tengah. Berniat hendak meminang sang putri, Raja Amay kemudian mendatangi lan...