Masyarakat Jawa memiliki pandangan bahwa semua hal yang dilakukan memiliki filosofi dan simbolisasi tertentu begitu pula dengan kuliner tradisional khas suku Jawa. Filosofi dan simbolisasi tersebut sangat dipengaruhi oleh agama, kepercayaan dan sistem sosial. Salah satu kuliner tradisional khas Jawa yang terkenal dan masih dilestarikan hingga saat ini adalah ayam ingkung. Ayam ingkung merupakan kuliner tradisional khas Jawa yang berbahan dasar ayam yang dimasak secara utuh dengan bumbu-bumbu tertentu. Ayam ingkung umumnya hanya disajikan pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti upacara keagamaan, peringatan hari besar, wujud rasa syukur (selametan), dan upacara peringatan kematian. Bahan-bahan dasar pembuatan ayam ingkung juga tidak luput dari filosofi dan simbolisasi sehingga diperlukan kajian lebih mendalam untuk melestarikan kuliner khas Jawa tersebut. Sejarah dan Filosofi Dalam salah satu kajian yang diterbitkan oleh jurnal Nutrition and Food Science disebutkan ba...
Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya. Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi. Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepa...
Ketupat sayur merupakan makanan khas Betawi yang biasa dijadikan sebagai menu sarapan. Ketupat sayur terbuat dari irisan ketupat/ lontong dengan kuah santan yang gurih. Taburan ketupat sayur berupa bawang goreng, kacang kedelai, dan kerupuk/emping. Lontong sayur ini biasa juga disebut sebagai Ketupat Sayur Betawi. Adapun bahan-bahan dan cara pembuatannya sebagai berikut: Bahan Resep Lontong Sayur Betawi : 2 sdm minyak goreng 500 gram pepaya muda, kupas, potong bentuk korek api 10 lonjor kacang panjang, potong 3 cm 3 sdm ebi kering 1,5 liter santan dari 2 butir kelapa 2 batang serai, memarkan 3 cm lengkuas, memarkan 2 lembar daun salam 1 sdm kaldu bubuk rasa ayam Haluskan : 7 cabai merah besar 8 butir bawang merah 3 siung bawang putih 1 sdt terasi goreng 1 sdt garam dan 1/2 sdt merica bubuk Pelengkap : ketupat/Lontong, bawang goreng dan kerupuk...
Hingga saat ini, besek masih sering dipakai oleh masyarakat Jawa, yang salah satunya difungsikan sebagai tempat bumbu dapur. Namun sering pula besek dalam partai besar digunakan untuk keperluan kenduri. Besek lengkap, wadah dan tutupnya, koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta Namanya cukup mudah diingat, yakni besek. Begitulah masyarakat Jawa menyebutnya. Salah satu fungsi alat ini adalah untuk menyimpan bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, kunyit, dan sebagainya. Barang ini hadir di dapur tradisional. Dalam kamus Jawa “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta (terbitan tahun 1939), halaman 37 disebutkan, “besek yaiku araning wadhah saemper tumbu nanging cilik sarta nganggo tutup”. Dalam bahasa Indonesia, artinya besek adalah wadah sejenis tumbu/wakul wujudnya kecil serta ada tutupnya. Dalam kenyataannya, bentuk besek lebih seperti kub...
Di Kabupaten Gunungkidul terdapat puluhan tradisi warisan leluhur yang saat ini masih di uri – uri ( lestarikan ) salah satunya adalah sedekah Gumbregan. Pelaksanaan upacara ini sesuai dengan wuku Gumbreg , untuk lembu jatuh pada senin wage. Gumbregan Merupakan upacara adat guna menyelamati hewan – hewan yang sering digunakan untuk membantu petani dalam hal pengolahan pertanian seperti membajak dll. Hewan ini diselamati agar ia selamat sehingga dapat mengerjakan kembali lahan pertanian pada musim tanam di tahun berikutnya. Latar belakang dilaksanakannya upacara ini bahwa masyarakat beranggapan bahwa seluruh hewan–hewan di dunia ini milik Kanjeng Nabi Sulaiman. Pelaksanaan upacara dilaksanakan malam hari setelah Isya kira–kira pukul 19.00 Wib. Jalannya upacara semua sesaji dikendurikan bersama dirumah bapak kepala dusun ataupun rumah sesepuh setempat , peserta upacara adalah kaum laki–laki si pemil...
Prosesi dimulai dengan iring-iringan gunungan dan diikuti ratusan warga membawa berbagai jenis makanan ke pendopo Pantai Wediombo. Selanjutnya dilaksanakan upacara kenduri dan doa serta melarung gunungan ke tengah laut. Sedekah laut atau ngalangi ini merupakan ungkapan syukur masyarakat kepada Tuhan. Masyarakat dan nelayan telah diberikan berkah baik dalam pertanian, usaha maupun tangkapan ikan. Upacara ini merupakan kegiatan yang sudah dilakukan secara turun temurun dan terus dilestarikan. Dengan terlaksananya sedekah laut, ke depan masyarakat juga mengharapkan kembali berkah dari Allah baik kemurahan rejeki maupun kelancaran dalam berbagai aktivitas.
Mie Lethek juga dikenal dengan nama Mie Bendo. Makanan ini berbahan dasar tepung tapioka dan campuran tepung singkong. Sesuai dengan namanya, Lethek, yang berarti sampah, mie ini terlihat butek dan keruh. Warna gelap yang dihasilkannya dikarenakan pengolahannya yang menggunakan cara tradisional. Meski tidak memiliki penampakan menarik, Mie Lethek mempunyai rasa yang nikmat. Mie biasa diolah rebus atau goreng. Olahan rebus memiliki rasa pedas yang menyegarkan. Olahan ini semakin nikmat dengan bahan pelengkap seperti suwiran ayam, seledri, bawang goreng, dan telur rebus. Sedangkan olahan goreng memiliki rasa manis yang dihasilkan dari bahan-bahan seperti kecap dan kemiri. RM/Toko yang Menyediakan : Mie Lethek Mbah Mendes Mangkubumi Restaurant Address: Jl. P. Mangkubumi No.22, Gowongan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188 Phone: 0852-9313-7649
Jenis makanan ini tidak sedap dipandang mata. Bentuknya yang tidak beraturan dan berwarna putih juga membikin makanan ini beda dengan peyek kebanyakan. Meski benntuknya tidak enak dilihat, peyek ini akan membikin ketagihan karena rasanya gurih dan renyah. Nama tumpuk diambil dari nama Mbok Tumpuk yang menemukan panganan ini sejak tahun 1975. Peyek ini memerlukan proses yang panjang dalam membuatnya. Adonan berupa campuran tepung, telur, dan kacang digoreng dua kali hingga memeiliki warna putih. Warna putih dalam peyek dihasilkan oleh tepung kanji yang dicampur dalam adonan. Campuran lain seperti ketumbar, bawang, kemiri, garam, dan telur membikin peyek tumpuk semakin terasa renyah dan gurih di lidah. RM/Toko yang Menyediakan: Geplak Mbok Tumpuk Food Products Supplier Address: Sumuran, Palbapang, Palbapang, Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55713 Hours: Closed ⋅ Opens...
Geplak merupakan makanan tradisional yang sangat terkenal dengan rasa yang sangat manis. Merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bantul, Yogyakarta. Makanan ini biasanya berbentuk bulat dengan warna-warna menarik seperti merah muda, hijau, putih maupun coklat. Karena rasanya yang memang manis kue tradisional ini sudah sangat terkenal Bahan-bahan : 750 gram tepung beras 500 gram gula pasir 250 ml air 1 butir kelapa diparut memanjang Garam halus secukupnya Cara Membuat : Sangrai tepung beras hingga kering, lalu tambahkan kelapa parut dan tepung beras. Aduk-aduk hingga rata lalu sisihkan Masaklah gula bersama air hingga mendidih lalu angkat. Masukkan campuran kelapa, aduk-aduk dengan cepat hingga adonan menjadi kental, lalu angkat. Cetak adonan atau bentuk lah bulat-bulat seperti bentuk aslinya, untuk bentuk sesuaikan saja dengan keinginan anda masing-masing, biarkan hingga dingin dan mengeras.