Taganing (baca:tagading) ialah salah satu elemen alat musik dalam gondang sabagunan yang berbentuk gendang(drums). Taganing biasanya terdiri dari 5 buah gendang yg mempunyai intonasi suara yg berbeda-beda, cara memainkannya yaitu dipukul dengan 2 buah pemukul(sticks), stik tersebut dinamakan palu-palu dan pemain taganing disebut partaganing. Adapun nama dari masing-masing gendang(drums) tersebut dari kanan ke kiri: tingting, paidua tingting, painonga, paidua odap, dan odap-odap. Tetapi ada juga beberapa pemusik yang memainkan taganing yang terdiri dari 7 buah gendang yaitu selain kelima drum tadi ada tambahan yaitu gordang dan odap. kedua formasi tersebut tergantung kepada pemainnya. Taganing terbuat dari kayu pohon (hau) yang masing-masing berbeda bentuk, ukuran dan intonasi suaranya. kebanyakan taganing di buat dari hau ni pinasa(Artocarpus integer/pohon nangka), hau ingul(Cedrella toona) ,hau Joring(phitecolobium lobatu/pohon jengkol), hau ampiras, hau antuang dan hau sito...
Beberapa abad yang lampau sebelum "GONDANG BOLON" muncul rakyat batak telah lebih dahulu mempunyai alat musik tradisi yaitu "GONDANG HASAPI". Saat itu Gondang Hasapi dipakai rakyat Batak khususnya Batak Toba untuk pesta yang sangat Ritual, misalnya melayani orang yang kesurupan, mengobati orang sakit, menjauhkan roh jahat dll. Gondang Hasapi terdiri dari: Hasapi (Kecapi - Kayu & Senar Besi), Sarune Etek (Serunai Kecil - Kayu), Sulim (Seruling - Bambu), Garantung (Gerantung - Kayu), Hesek (Beat - Kayu). Gondang Hasapi muncul bermula dari para penjaga padi di sawah yang ingin menghibur dirinya menghilangkan kejenuhan dengan bermain musik yang diciptakannya sendiri. Ketika sedang menjaga padinya, diambilnya daun "Alo-Alo" (dalam bahasa Batak) dibelah-belah/ disobeki menjadi seperti benang. Kemudian kedua ujungnya diikat pada 2 buah bambu yang berjauhan antara ujung yang satu dengan ujung yang lain. Setelah itu dipetik seperti sebuah gitar, itulah sebagai Hasapi (kecapi). Kemudian...
Dahulu kala hiduplah seorang raja di daerah Rura Silindung yang bernama Punsahang Mataniari-Punsahang Mata ni Bulan, Raja yang sangat makmur dan kaya raya. Raja ini mempunyai seorang saudara putri yang bernama siboru Sandebona yang kemudian kawin dengan raja Panuasa dari kampung Uluan.Suatu saat Siboru sandebona mengandung seorang anak laki-laki, akan tetapi setelah genap waktunya bayi ini tidak kunjung lahir, kemudian Siboru Sandebona kebingungan, lalu menemui seorang dukun sakti untuk menanyakan apa yang bakal terjadi dengan anak yang ada di dalam kandungannya. Dusun sakti kemudian memberikan jawaban bahwa bayi ini akan menjadi seorang laki-laki yang memiliki kharisma dan kelebihan tersendiri. Begitulah setelah lahir, bayi ini diberi nama Sipiso Somalim. Setelah dewasa Sipiso Somalim sudah menunjukkan kelebihan tersendiri dalam kehidupan sehari-harinya. Pada suatu saat dia disuruh orangtuanya untuk membajak sawah dengan menggunakan tenaga kerbau, dia hanya duduk tenang, namun ke...
Legenda Lau Kawar merupakan sebuah legenda yang berkembang di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki wilayah seluas 2.127,25 km2 ini terletak di dataran tinggi Karo, Bukit Barisan, Sumatera Utara. Oleh karena daerahnya terletak di dataran tinggi, sehingga kabupetan ini dijuluki Taneh Karo Simalem. Kabupaten ini memiliki iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17C dan tanah yang subur. Maka tidak heran, jika daerah ini sangat kaya dengan keindahan alamnya. Salah satunya adalah keindahan Danau Lau Kawar, yang terletak di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Air yang bening dan tenang, serta bunga-bunga anggrek yang indah, yang mengelilingi danau ini menjadi pesona alam yang mengagumkan. Menurut masyarakat setempat, sebelum terbentuk menjadi sebuah danau yang indah, Danau Lau Kawar adalah sebuah desa yang bernama ‘Kawar’. Dahulu, daerah tersebut merupakan kawasan pertanian yang sangat subur. Mata pencaharian utama penduduknya...
Kontributor YouTube: Nuansa Seni Tari to-tor adalah tarian yang gerakannya se-irama dengan iringan musik (Margondang) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain. Menurut sejarahnya tari tor-tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh, dimana roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol dari leluhur), lalu patung tersebut tersebut bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku. Gerakan tersebut meliputi gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan. Jenis tari tor-tor pun berbeda-beda, ada yang dinamakan tortor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar yang mana lebih dahulu dibersihkan tempat dan lokasi pesta sebelum pesta dimulai agar jauh dari mara bahaya dengan menggunakan jeruk purut. Ada juga tor-tor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja, tari ini juga berasal dari 7...
Deskripsi : Sebuah koreografi dari Tuty, Nuansa Seni Indonesia, didasarkan pada gerakan tari batak dan dimoderenisasi dengan musik batak modern. Tari ini dipentaskan di asar Malam Asia, Groningen tanggal 26 July 2008. Kontributor Youtube: nuansaseni
Dimana dalam cerita ini diceritakan tentang, sebuah kerajaan yang ada di Tanah Karo. yang Dipimpin Oleh seorang raja dan di dampingi seorang permaisuri raja. Keluarga ini sangat bahagia sekali dengan kehadiran seorang Putri yang sangat cantik. Panglima raja yang gagah berani tetap setia menjaga keluarga ini. Seekor Manuk Sigurda-Gurdi (Burung Enggang) menambah nuansa keceriaan keluarga Raja, dengan Ekor yang panjang yang menarik perhatian semua orang. Karena keanggunan Manuk Sigurda-Gurdi terbersit keinginan sang Putri Raja untuk dapat membelai Sang Burung. Dan meminta kepada raja dan Permaisuri untuk membuat satu pesta yang besar dan mengajak burung untuk menari bersama Dengan diiringi Musik. Sang raja dan Permaisuri mengabulkan permintaan sang putri, memanggil semua masyarakat untuk berpesta bersama sesuai dengan permintaan Sang putri. Dalam kemeriahan pesta ada satu hal yang menjadi Pantangan bagi Manuk Sigurda Gurdi dimana Ekor yang panjang janganlah disentuh yang akan me...
Instrumen musik batak yang pada petikannya berbentuk hati dan terdapat ukiran gambar jada pada bagian belakang instrumen, Sumber : http://tano-batak.blogspot.com/
Tari Serampang Duabelas merupakan tarian tradisional Melayu yang berkembang di bawah Kesultanan Serdang. Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an dan digubah ulang oleh penciptanya antara tahun 1950-1960 (http://www.wisatamelayu.com/id;http://cetak.kompas.com). Sebelum bernama Serampang Duabelas, tarian ini bernama Tari Pulau Sari, sesuai dengan judul lagu yang mengiringi tarian ini, yaitu lagu Pulau Sari (www.wisatamelayu.com/id; http://cetak.kompas.com; Sinar, 2009: 48). Sedikitnya ada dua alasan mengapa nama Tari Pulau Sari diganti Serampang Duabelas. Pertama, nama Pulau Sari kurang tepat karena tarian ini bertempo cepat (quick step). Menurut Tengku Mira Sinar, nama tarian yang diawali kata "pulau" biasanya bertempo rumba,seperti Tari Pulau Kampai dan Tari Pulau Putri. Sedangkan Tari Serampang Duabelas memiliki gerakan bertempo cepat seperti Tari Serampang Laut. Berdasarkan hal tersebut, Tari Pulau Sari lebih tepat disebut Tari Serampang Duabelas. Nama duabelas sendi...