masyarakat adat
55 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ajungan Provinsi Sumatera Selatan di TMII
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah limas merupakan bangunan induk anjungan, berupa rumah panggung berbentuk empat persegi panjang, beratap limas yang pada bagian puncaknya terdapat hiasan kuncup bunga cempaka (simbar) dan di ujungnya ada hiasan lengkungan pendek ekor bebek. Di pintu dan jendela ada hiasan yang sekaligus berfungsi ventilasi. Tangga masuk rumah terletak di bagian depan dengan anak tangga berjumlah ganjil. Dahulu, rumah limas merupakan tempat tinggal para bangsawan.   Kata limas berarti piramida yang terpancung (di jawa dikenal dengan istilah limasan). Rumah adat limas mengandung makna yang sangat mendalam dan merupakan simbolisasi dari suatu ungkapan yang antara lain diekspresikan dalam bentuk atap yang curam dan lima tingkatan pada lantai atau kekijing. Atapnya berbentuk limas. Badan rumah berdinding papan. Pembagian ruangan yang telah ditetapkan (standard)• Bertingkat-tingkat (Kijing). Keseluruhan atap dan dinding serta lantai rumah bertopang di atas tiang-tiang yang tertanam...

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Rumah Limas
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah Limas adalah rumah tradisional Provinsi Sumatera Selatan. Gaya Rumah Limas seperti rumah panggung, memiliki lima tingkat yang berfilosofi dengan menyesuaikan geografi, dan kepercayaan masyarakat setempat. Sesuai dengan namanya, Rumah Limas adalah rumah tradisional berbentuk limas yang dibuat dengan gaya panggung. Bangunan khas daerah Palembang ini dibangun bertingkat. Kumpulan tingkat-tingkatnya disebut masyarakat sebagai Bengkalis yang memiliki makna tersendiri. Luasan Rumah Limas berkisar mulai dari 400 hingga 1000 meter persegi, sering kali dipinjamkan pemilik rumah untuk digunakan sebagai tempat pesta pernikahan dan acara adat. Hampir seluruh bagian dari Rumah Limas terbentuk dari kayu. Pemilihan kayu dilakukan bukan tanpa sebab, namun menyesuaikan dengan karakter kayu dan kepercayaan masyarakat di Sumatera Selatan. Uniknya, jenis kayu-kayu yang digunakan merupakan kayu unggulan dan dikabarkan hanya tumbuh subur di daerah yang beribukota di Palembang. Untuk bagian pond...

avatar
angga nopriansyah
Gambar Entri
Tari Tanggai
Tarian Tarian
Sumatera Selatan

A.      Sejarah Tari Tanggai Tari tanggai pada zaman dahulu merupakan tari persembahan terhadap dewa siwa dengan  membawa sesajian yang berisi buah dan beranekan ragam bunga,karena ini berfungsi sebagai tari persembahan pengantar sesajian maka tari tanggai pada zaman dahulu di katagorikan tarian yang sakral. Di sebut tari tanggai karena setiap penarinya menggunakan property tanggai di delapan jari (kecuali jempol).Tanggai tersebut dari perak ataupun kuningan yang di pakai pada ujung jari tangan   B. Musik Iringan Tari Tanggai Tanggai ini, pada umum nya bersifat instrumental yang sekaligus di iringi oleh beberapa gendang dan satu buah gong yang berperan sebagai ritem. Adapun alat musik yang dipergunakan untuk mengiringi tari tanggai :   Accordion   Biola   Gendang   Gong dan terbangan   Judul lagunya adalah “Enam Bersaudara”, tari tepak atau tari tanggai yang bias...

avatar
agus deden
Gambar Entri
Legenda Pulo Kemaro
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

    Sebelumnya Cerita tentang Asal Usul Nama Palembang , sekarang Cerita.web.id masih bercerita tentang cerita rakyat dari Sumatera Selatan yaitu Legenda Pulo Kemaro . Legenda Pulo Kemaro adalah sebuah legenda yang mengisahkan asal mula terjadinya Pulau Kemaro di daerah Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia. Menurut cerita, pulau tersebut merupakan penjelmaan Siti Fatimah putri Raja Sriwijaya yang menceburkan diri ke Sungai Musi hingga tewas. Peristiwa tewasnya putra Raja Sriwijaya tersebut disebabkan oleh tindakan ceroboh yang dilakukan oleh kekasihnya bernama Tan Bun Ann, putra Raja Negeri Cina. Kecerobohan apa yang telah dilakukan oleh Tan Bun Ann? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Legenda Pulo Kemaro berikut ini. * * * Alkisah, di daerah Sumatra Selatan, tersebutlah seorang raja yang bertahta di Kerajaan Sriwijaya. Raja tersebut mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Siti Fatimah. Selain cantik, ia juga berperangai baik....

avatar
agus deden
Gambar Entri
Mandi Kasai
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

  Upacara adat mandi kasai merupakan salah satu tradisi yang telah berkembang sejak dulu di kalangan masyarakat Kota Lubuklinggau. Tradisi ini di laksanakan pada saat pernikahan antara Bujang dan Dere. Upacara adat ini sebagai gambaran betapa tingginya penghargaan yang di berikan masyarakat terhadap suatu pernikahan. pernikahan dalam pandangan tua-tua adat, tokoh masyarakat dan masyarakat pada umumnya sebagai suatu yang sangat sakral  

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Tarian Sunah Rasul Kedurang
Tarian Tarian
Sumatera Selatan

Masyarakat Kedurang memiliki kebudayaan yang apik. Ada sebuah tradisi bagi masyarakat Kedurang yang memiliki anak perempuan yang akan beranjak remaja. Biasanya anak perempuan yang melakukan tarian ini berusia enam sampai tujuh tahun. Tarian ini dilakukan anak perempuan tersebut dengan dibantu oleh seorang nenek yang dianggap sesepuh keluarganya. Nenek tersebut membimbing si anak melakukan tarian berupa mengelilingi tunas kelapa sebanyak tujuh kali. Anak perempuan yang melakukan tarian Sunah Rasul tersebut menggunakan pakaian adat Kedurang yang berupa kebaya berbahan beludru berwarna merah dan memakai hiasan di kepala yang telah disanggul. Penari yang berjumlah satu orang itu juga menggunakan selendang yang diletakkan di kedua tangan dengan posisi seperti orang islam berdoa. Kemudian anak tersebut mengelilingi tunas kelapa sebanyak tujuh kali. Setelah itu penari melemparkan beras dan uang receh yang telah disiapkan keluarga. Uang receh dan beras tersebut dihamburkan bersama-s...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Surat Ulu
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

Surat Ulu adalah aksara lama yang dikenal oleh masyarakat adat Rambang. Meski surat ulu sudah tidak lagi populer di masyarakat adat yang berdomisili di Prabumulih, tapi dusunlaman mencoba mendokumentasikannya dalam seri belajar surat ulu. Untuk lebih jelasnya bisa dibuka di rubrik ”indigenous knowledge”. Aksara surat ulu, memiliki 19 huruf. Teknik membacanya, berbeda dengan teknik membaca dalam aksara latin. Aksara latin bisa menggunakan satu huruf untuk menimbulkan bunyi pada kata yang dimulai dengan huruf vokal, a, i, u, e, dan o. Selain itu, haruslah menggunakan penggabungan dua huruf atau lebih untuk menimbulkan bunyi. Misalnya untuk menuliskan kata ”padi” menggunakan aksara latin, diperlukan empat huruf. Yakni: p, a, d, dan i.   Sedangkan dengan menggunakan surat ulu hanya memerlukan dua huruf: ”pe” dan ”de”. Bagaimana kedua huruf ini bisa merangkai bunyi ”pa” dan bunyi ”di”, adalah dengan...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Pakaian Adat Sumatera Selatan
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sumatera Selatan

Pakaian tradisional masyarakat Sumatera Selatan biasa disebut dengan nama Aaesan Gede. Baju adat ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang dulunya berjaya di daerah Sumatera Selatan.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Rumah Limas
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah Limas Merupakan rumah tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan. Dari namanya, jelaslah bahwa rumah ini berbentuk limas. Bangunannya bertingkat-tingkat dengan filosofi budaya tersendiri untuk setiap tingkatnya. Tingkat-tingkat ini disebut masyarakat sebagai bengkilas.   Apabila Anda bertamu ke salah satu Rumah Limas di wilayah Sriwijaya ini, Anda akan diterima di teras atau lantai dua saja. Rumah Limas sangat luas dan seringkali digunakan sebagai tempat berlangsungnya hajatan atau acara adat. Luasnya mulai dari 400 hingga 1000 meter persegi.   Bahan material dalam membuat dinding, lantai, serta pintu menggunakan kayu tembesu. Sementara untuk tiang rumah, pada umumnya menggunakan kayu unglen yang tahan  air . Berbeda dengan rangka rumah yang terbuat dari kayu Seru. Kayu ini cukup langka. Kayu ini sengaja tidak digunakan untuk bagian bawah Rumah Limas, sebab kayu Seru dalam kebudayaannya dilarang untuk diinjak atau dilangkahi.   Nilai...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari