Deskripsi : Tarian pemersatu masyarakat Poso ini adalah tarian tradisi yang biasa dilakukan masyarakat setempat pada acara pengucapan syukur (padungku) seusai panen raya di daerah Poso. Kontributor Youtube : posobersatu
Torompio adalah ungkapan dalam bahasa Pamona, Sulawesi Tengah. Ungkapan ini terdiri atas dua kata, yakni toro yang berarti berputar dan pio yang berarti angin. Jadi, torompio berarti angin berputar. Makna yang terkandung dalam ungkapan tersebut adalah gelora cinta kasih yang dilambangkan oleh tarian yang dinamis dengan gerakan berputar putar bagaikan insan yang sedang dilanda cinta kasih, sehingga tarian ini disebut torompio. Pengertian gelora cinta kasih sebenarnya bukan hanya untuk sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta, melainkan juga untuk semua kehidupan, seperti: cinta tanah air, cinta sesama umat, cinta kepada tamu-tamu (menghargai tamu-tamu) dan lain sebagainya. Namun, yang lebih menonjol ialah cinta kasih antarsesama remaja atau muda-mudi, sehingga tarian ini lebih dikenal sebagai tarian muda-mudi. Torompio dalam penampilannya sangat ditentukan oleh syair lagu pengiring yang dinyanyikan oleh penari dan pengiring tari. Tarian ini dahulu ditarikan secara spontan oleh para r...
Tarian Motaro adalah tarian rakyat yang diciptakan oleh masyarakat suku Pamona sendiri tanpa mendapat pengaruh dari kebudayaan luar. Motaro adalah tarian khas daerah poso (suku pamona) yang sejak dahulu kala sampai sekarang tetap di pelihara dan di kembangkan oleh masyarakat setempat. Hanya lagu/nyanyian yang dipakai sebagai pengiring pengantar tari ini sudah banyak dimodernisasikan, sesuaikan dengan perkembangan seni dalam era perputaran waktu. Namun demikian, yang menjadi dasar atau inti tarian Motaro masih tetap dipertahankan. Pada masa dahulu tarian Motaro dilakukan untuk menyambut para pahlawan yang baru kembali dari medan pertempuran sebagai rasa syukur mereka kepada pencipta, atas kemenangan mereka. Pada zaman dahulu sebelum penjajahan Belanda, para penari tarian Motaro ini memakai pakian yang terbuat dari kulit kayu (dalam bahasa pamona disebut ‘inodo’) yang di celup dalam larutan geta dari buah sejenis mangga, yang di sebut buah”polo”.
Patung Palindo mempunyai ketinggian ± 4 meter. Dan bahkan ada sumber yang menyebutkan patung ini merupakan patung Megalith pertama yang terkenal sampai ke seluruh penjuru dunia. Konon dimasa lalu tidak semua orang bisa menemukan patung-patung ini, hanya yang secara kebetulan tidak berniat untuk mencarinya saja. Selain Patung Palindo, terdapat juga patung-patung megalith lainnya yang tersebar di seluruh bagian padang Sepe. Seperti situs patung Tadulako, situs Pokekea. Dan biasanya Setiap patung diberi nama oleh penduduk, dengan nama tempat ditemukannya. Antara lain patung Palindo, Loga, Torompana, dan Tarae Roe. Menurut info dari tetua adat setempat dan referensi dari berbagai sumber menyebutkan kalau Patung-patung tersebut diperkirakan berumur sekitar 3.000 SM – 1.300 SM. Namun dari sekian situs tersebut yang paling mencolok adalah situs Palindo. Palindo berarti Sang penghibur tak bermulut. Senyum bukan karena ada mulutnya tapi karena hidungnya yang...
Rakeho adalah salah satu upacara menyambut peralihan dari masa remaja ke masa dewasa. Dilaksanakan bagi seorang laki-laki, oleh ntodea (orang kebanyakan) di Suku Kulawi, Sulawesi Tengah. Upacara ini tidak berlaku bagi anak perempuan. Rakeho mempunyai pengertian meratakan gigi bagian depan atas dan bawah serata dengan gusi. Maksud dari upacara Rakeho tidak hanya untuk mencari keselamatan, akan tetapi juga berdasarkan atas motivasi tradisi setempat. Bila seseorang pria benar-benar telah menjelang dewasa maka segeralah diselenggaraan upacara ini. Penyelenggaraan upacara ini juga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki atau hal yang dapat menimbulkan kasus pertengkaran suami isteri. Waktu penyelenggaraan upacara Rakeho di Suku Kulawi tidak terikat kepada suatu perhitungan waktu, hari ataupun bulan. Hanya saja pelaksanaan upacara rakeho biasanya digelar pada saat siang hari. Upacara ini biasanya dikaitkan dengan...
Tari Pomonte adalah salah satu tari daerah yang telah merakyat di Provinsi Sulawesi Tengah, yang merupakan simbol dan refleksi gerak dari salah satu kebiasaan gadis-gadis suku Kaili pada zaman dahulu dalam menuai padi, yang mana mayoritas penduduk suku Kaili adalah hidup bertani. Tari Pomonte telah dikenal sejak tahun 1957 yang di ciptakan oleh seorang seniman besar, putra asli Sulawesi tengah yaitu (alm) Hasan. M. Bahasyuan, beliau terinspirasi dari masyarakat Sulawesi Tengah yang agraris. Tari Pomonte melambangkan sifat gotong-royong dan memiliki daya komunikasi yang tinggi, hidup dan berkembang ditengah masyarakat yang telah menyatu dengan budaya masyarakat itu sendiri. Kata POMONTE berasal dari bahasa Kaili Tara ; - PO artinya = Pelaksana - MONTE artinya = Tuai (menuai) - POMONTE artinya = Penuai Tari Pomonte menggambarkan suatu kebiasaan para gadis-gadis suku Kaili di Sulawesi Tengah yang sedang menuai padi pada waktu panen tiba dengan penuh suka cita, yang dimulai dari menuai...
Alat musik ini terbuat dari bambu. Pare'e dibuat dari bambu yang dibelah kemudian salah satu ujungnya dibentuk runcing menyerupai 'paruh burung' atau garpu. Salah satu sisi belahan terdapat dua lubang jari berukuran kecil. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul-pukul ke tangan kiri, sementara jari tangan kanan berada pada lubang mengatur nada. Suara yang dihasilkan berupa dengungan lembut. Pare'e dimainkan setelah para petani merayakan pesta panen dan saat mengisi waktu senggang bagi para remaja. Pada masyarakat suku bangsa Kulawi di Sulawesi Tengah, Pare'e dianggap memiliki kekuatan magis dan dibunyikan saat upacara adat.
Alat musik ini terbuat dari bambu, kulit pelepah enau, dan tali dari kulit kayu . Yori merupakan alat musik jenis harpa mulut. Bagian lidah-lidah di tengah yori berfungsi sebagai vibrator, rongga mulut berperan sebagai resonator, sedangkan tali pada alat tersebut berfungsi sebagai pengatur nada. Alat musik ini dimainkan saat melihat gerhana bulan atau gerhana matahari pada masyarakat suku bangsa Kulawi. Fungsi utama dari alat musik Yori yaitu hanya sebagai alat untuk menghibur diri, hal ini dikarenakan suara yang dihasilkan oleh Yori tidaklah keras. Dalam proses pembuatan alat musik Yori memerlukan waktu yang tidak sedikit, oleh karena itu jika ingin mencoba alat musik ini alangkah baiknya harus bersabar dahulu. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-yang-ditiup/#forward
Baju NggembeBaju Nggembe adalah busana yang dipakai oleh remajaputri untuk Upacara Adat atau pesta. Baju Nggembeberbentuk segi empat, berkerah bulat berlengan selebarkain, panjang blus sampai pinggang dan berbentuk longgar.