×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi Suku Kulawi

Provinsi

Sulawesi Tengah

Asal Daerah

Donggala

Upacara Adat Rakeho

Tanggal 21 Jun 2014 oleh Roby Darisandi.

        Rakeho adalah salah satu upacara menyambut peralihan dari masa remaja ke masa dewasa. Dilaksanakan bagi seorang laki-laki, oleh ntodea (orang kebanyakan) di Suku Kulawi, Sulawesi Tengah. Upacara ini tidak berlaku bagi anak perempuan. Rakeho mempunyai pengertian meratakan gigi bagian depan atas dan bawah serata dengan gusi. Maksud dari upacara Rakeho tidak hanya untuk mencari keselamatan, akan tetapi juga berdasarkan atas motivasi tradisi setempat. Bila seseorang pria benar-benar telah menjelang dewasa maka segeralah diselenggaraan upacara ini. Penyelenggaraan upacara ini juga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki atau hal yang dapat menimbulkan kasus pertengkaran suami isteri.
       Waktu penyelenggaraan upacara Rakeho di Suku Kulawi tidak terikat kepada suatu perhitungan waktu, hari ataupun bulan. Hanya saja pelaksanaan upacara rakeho biasanya digelar pada saat siang hari. Upacara ini biasanya dikaitkan dengan ada atau tidaknya kesempatan atau kemampuan orang tua yang hendak menyelenggarakan. Menurut tradisi setempat, waktu pelaksanaan upacara ini biasanya dilangsungkan sesudah panen, jika panen berhasil. Pertimbangannya adalah bahwa sesudah panen orang tua sudah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan upacara adat ini.
     Tempat penyelenggaman upacara Rakeho tidak berbeda dengan tempat penyelenggaraan upacara ratompo, yakni dipilih tempat-tempat tertentu, seperti; di bawah pohon yang besar yang jauh dari keramaian. Sering kali tempat upacara telah disiapkan oleh pihak orang tua, seperti sebuah rumah yang sudah dikosongkan dan letaknya agak terpencil, jauh dari keramaian.
Dalam upacara Rakeho hanya ada seorang penyelenggara teknis, yaitu topekeho (dukun) yang sudah mempunyai keahlian khusus dalam menggosok gigi (pengikir gigi). Topekeho dipilih berdasarkan keahlian yang sudah diturunkan atau telah dimiliki seseorang secara turun temurun.

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...