1. Sawérigading mendatangi isterinya yang bernama I Wé Cudai memberitahukan bahwa anak angkatnya yang bernama La Mappanyompa mengundangnya ke Senrijawa untuk menghadiri uapacara yang diadakan oleh saudaranya. 2. Utusan pembawa undangan itu juga mengundang anak datu tujuh-puluh, sambil mengatakan bahwa sejak bulan lalu dia mengantar juga undangan ke Tompo Tikka, Singki Wéro dan Lau Saddeng. 3. Anak datu tujuh-puluh sedang asyik menyabung ayam di gelanggang, sedang Wé Tenridiyo yang bergelar Batari Bissu anak Sawérigading yang dinasibkan menjadi bissu sejak kecil, menengadah ke langit berkomunikasi dengan orang kayangan suami langitnya yang bernama To Sompa Riwu. 4. To Sompa Riwu turun dari langit menjemput Wé Tenridiyo menaikkannya ke Boting Langi. Dalam perjalanannya ke Boting Langi, dia melihat dunia yang ditinggalkan itu besarnya hanya bagaikan sebua kempu. 5. Setiba Wé Tenridio di Boting Langi, dia mendengar dari bawah bunyi gendang besar, gendang upacara Wé Tenriba...
Bisa disebut Buronggo, disajikan sebagai makanan penutup. Kue Barongko sangat mudah dijumpai di acara adat, acara jamuan di daerah Bugis seperti acara perkawinan, sunatan, pengajian dsb. Buronggo adalah makanan yang berbahan dasar pisang kepok matang yang dikukus beserta daun pisangnya. Barongko atau Buronggo adalah salah satu penganan khas asli Bugis. Barongko sangat mudah dijumpai dalam acara-acara adat, acara perjamuan dan kegiatan-kegiatan lain di daerah Bugis, seperti misalnya acara pengantin, Mappanre Temme (khatam Qur’an), sunatan, pengajian dan lain-lain. Biasanya kue Barongko yang juga kadang disebut Buronggo disajikan sebagai makanan penutup setelah makanan pokok. Penganan ini berbahan dasar pisang kepok matang yang dikukus dengan daun pisang. Untuk membuat Barongko atau Buronggo, berikut ini resepnya : Bahan: 8 buah pisang kapok matang 2 butir telur, kocok lepas 50 gram gula pasir...
Tana toraja adalah salah satu daerah penghasil kopi berkualitas ekspor di dunia. Tanahnya yang subur di dataran tinggi Toraja menjadi tempat tumbuh dari kopi jenis arabika yang bercita rasa unik. Aroma kopi Toraja memang tidak sekuat kopi jenis lainnya namun kopi ini tidak meninggalkan rasa pahit terlalu lama di mulut sehingga pas diminum oleh siapa saja. Ada sedikit rasa asam dalam kopi Toraja setelah diseduh. Sumber: https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-toraja/
Kapurung adalah makanan khas masyarakat Luwu Sulawesi Selatan, makanan ini berasal dari sagu yang diseduh air panas secukupnya, masakan Kapurung ini hampir mirip dengan Papeda makanan Khas masyarakat Ambon, namun kapurung ini dibuat bulat bulat kecil untuk bisa disantap, selain itu ciri khas dari masakan ini adalah campuran campuran masakan ini, "masakan ini adalah makanan yang sehat karena Kapurung di tana Luwu ini dicampur dengan sayur-sayuran yang segar seperti Bayam,kacang panjang terong dan banyak lagi RM yang menyediakan: RM Malewang Jl. Bugis, RT.6/RW.6, Kb. Bawang, Tj. Priok, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14320
Pacco adalah makanan khas penduduk pesisir pantai. makanan yang satu ini meirip dengan masakan khas Jepang "shusi". pacco dibuat dari ikan mentah (segar) yang telah dipisahkan dengan tulangnya, kemudian dileumuri oleh pacukka atau cuka bisa dengan jeruk nipis atau larutan cuka. setelah itu dicampur dengan cabe hasil cobekan (garam dan cabe sesuai selera). jadilah pacco.enaknya dimakan bareng dengan dange/ruji untuk dange, terbuat dari hasil panggangan sagu yang sudah dicetak yang dimensinya seperti uang kertas-lah... juga desebut kaset oleh masyarakat sekitar bugis Luwu (mungkin mirip dengan kaset) RM yang menyediakan: Aroma Palopo Jl. Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta 021 22450100
Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh masyarakat Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan panjang mencapai sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali dihiasi dengan pamor. Namun demikian, berbeda dari keris, badik tidak pernah memiliki ganja(penyangga bilah). Masyarakat Bugis Menurut pandangan orang Bugis Makassar, setiap jenis badik memiliki kekuatan sakti (gaib). Kekuatan ini dapat memengaruhi kondisi, keadaan, dan proses kehidupan pemiliknya. Sejalan dengan itu, terdapat kepercayaan bahwa badik juga mampu menimbulkan ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran ataupun kemelaratan, kemiskinan dan penderitaan bagi yang menyimpannya. Sejak ratusan tahun silam, badik dipergunakan bukan hanya sebagai senjata untuk membela diri dan berburu tetapi juga sebagai identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan. Badik ini tidak hanya terkenal di daerah Makassar sa...
Makanan ini terbuat dari susu sapi atau kerbau yang hanya bisa ditemukan di Kabupaten Enrekang. Kata 'Dangke' diyakini berasal dari bahasa Belanda 'Dangkjwel' yang artinya terima kasih. Konon makanan ini dulunya disuguhkan untuk orang Belanda yang kemudian mengucapkan, "Dangkjwel! Dangkjwel!" yang terdengar seperti seperti kata 'Dangke' di telinga orang lokal. Dangke dibuat dengan cara merebus campuran susu segar dengan garam dan sedikit getah buah pepaya. Saat direbus, enzim papain pada getah pepaya memisahkan protein susu dengan air sehingga jika disaring akan didapati gumpalan protein susu pada rebusan tadi. Gumpalan ini yang dicetak di tempurung kelapa sehingga berbentuk seperti gula aren. Dangke bisa diolah dengan cara direbus, dibakar, atau digoreng. Bahan: Susu kerbau/sapi Getah pepaya dari air perasan daun pepaya Cara membuat: Panaskan susu segar sampai mendidih, kemudian tambahkan getah pepaya hing...
Toraja demikian dikenal dengan tradisi upacara penyempurnaan kematian yang sering disebut rambu solo. Saya menyebutnya upacara penyempurnaan kematian, karena seseorang yang meninggal baru akan dianggap benar-benar telah meninggal setelah keseluruhan prosesi dalam upacara ini digenapi. Sebelum digenapi prosesinya, orang yang meninggal hanya dianggap sedang "sakit" atau "lemah", sehingga jasadnya tetap dibaringkan di tempat tidurnya serta kepadanya selalu duhidangkan makanan & minuman, sirih pinang atau rokok, bahkan tetap diajak berdialong sekalipun sudah tentu tidak akan memberikan suara. Pokoknya tetap diperlakukan seperti orang yang belum mati. Lebih daripada itu, rambu solo merupakan upacara pembekalan dan persembahan kepada yang meninggal untuk melangkah ke alam roh, kembali kepada keabadian bersama para leluhur melalui sebuah peristirahatan yang disebut PUYA. Bekal dan pendamping perjalanan menuju keabadian ini tidak terbatas pada hewan korban yang...
Gogoso adalah salah satu makanan khas orang bugis makassar yang sangat digemari di Sulawesi Selatan ketika lebaran, selain ketupat lebaran, gogoso pun juga turut meramaikan bersama dengan bersama dengan aneka masakan lainya pada hari-hati biasa, gogoso banyak ditemukan didaerah pantai losari atau dipinggir-pinggir jalan kota makassar. cara membuat gogoso Bahan : ketan 250 gram beras ketan 250 ml santan kental dari 1 butir kelapa 2 lembar daun salam 1 batang serai memarkan 1/2 sdt garam Abon Sapi atau daging ayam, sesuai selera Pembungkus gogoso : daun pisang muda secukupnya untuk dalaman leko atau daun pisang setengah tua untuk luaran, tusuk gigi atau lidi. Cara membuat Gogoso : Ketan rendam selama 2 jam, cuci bersih, tiriskan dan kukus selama 15 menit, angkat. Rebus santan bersama daun salam, serai dan garam, masukkan ketan yang telah dikukus dan aroni hingga seluruh santan dihisap oleh ketan, biarkan...