Lelaki tua itu bernama Manarmakeri. Ia berasal dari kampung Sopen daerah Biak Numfor Papua. Tubuh Manarmakeri penuh dengan kudis. Suatu ketika, dia membuat kebun di atas bukit di belakang kampung Sopen, tepatnya di Yamnaibori. Kebun itu ditanami dengan tanaman keladi, ubi jalar, labu dan berbagai tanaman lainnya. Manarmakeri mengelilingi kebunnya dengan pagar untuk menghindari serbuan dari babi hutan. Suatu pagi yang cerah, Manarmakeri pergi ke kebun. Sesampai di kebun Manarmakeri terkejut melihat tanamannya yang habis dimakan babi hutan. Ia memeriksa pagar dan ternyata, tidak ada tanda-tanda masuk. "Dari mana binatang itu masuk ya. Pagar masih utuh," kata Manarmaki terheran-heran. Manarmakeri memutuskan untuk menjaga kebunnya pada malam hari. Hari sudah malam Manarmakeri bersiap-siap dengan makbak (tombak nibun) pada tempat yang tersembunyi di pinggir kebun. Tiba-tiba seekor babi hutan muncul di tengah kebun. Dengan penuh kemarahan dan keherangan Manarmakeri melemparkan m...
Papua selain memiliki sagu dan umbi-umbian, juga memiliki tanaman pangan lain Antara lain talas atau keladi, aibon atau buah pohon bakau yang diolah menjadi tepung. Bahkan ada juga pokem gandum asal Pulau Numfor, Papua yang sangat bergizi tinggi. Pada zaman kolonial Belanda, tanaman pokem telah digunakan sebagai makanan yang diperuntukkan bagi ibu hamil, ataupun makanan tambahan untuk anak balita. Karena kandungan gizinya yang tinggi. Menurut hasil penelitian Frans Rumbrawer Sekretaris Lembaga Penelitian Universitas Cenderawasih (Uncen) mengenai pangan-pangan lokal, Pokem atau gandum lokal dari Pulau Numfor, Kabupaten Biak Numfor memiliki kandungan gizi tak kalah dengan gandum yang biasa digunakan dalam tepung terigu. Pokem atau otong lebih populer dengan nama gandum Papua adalah terigu dari tumbuhan (tanaman) Kelas Monocontiledonae, Familia Gramineae, Genus Sorghum, Species Sorghum rumbrawer (L) mirip dengan oats (Avena sativa). Tanaman...
Patah Kaleng merupakan permainan tradisional warga Papua. Luas lapangan saat dimainkan tidak ditentukan. Bisa setengah lapangan bola sesungguhnya, bisa juga dengan ukuran yang sangat kecil. Kaleng, kerap menggunakan bekas minuman atau makanan, diletakkan pada kedua sisi. Dimainkan oleh dua kelompok dengan jumlah tak beraturan. Tidak ada wasit juga hakim garis. Waktu permainan tidak diatur. Bisa 2 jam, bahkan 3 jam. Bolanya dari apa saja. Yang penting berbentuk bulat, ringan dan bisa ditendang. Skor antara dua kelompok terkadang melebihi dari 5. Gol bagi mereka adalah ketika bola yang ditendang mengenai dan menjatuhkan kaleng. Disitulah kegembiraan itu muncul. Kala matahari terbenam, kedua kelompok akan pulang. Permainannya dilanjutkan pada keesokan harinya dengan melanjutkan skor yang telah diperoleh. Simple dan tidak membutuhkan aturan. Akibatnya, “pertarungan” Patah Kaleng tak sedikit memberi hadiah luka pada pemain. Ada yang terpesosok, mengaduh kesakitan, tapi ada ju...
Tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi terpenting di Papua yang berfungsi sebagai tanda rasa syukur, menyambut kebahagiaan atas kelahiran, kematian, atau untuk mengumpulkan prajurit untuk berperang. Tradisi Bakar Batu, dilakukan oleh suku yang berada di bagian pedalaman yaitu Lembah Baliem, yang sudah terkenal cara memasaknya dengan cara membakar batu. Pada perkembangannya, tradisi bakar batu ini mempunyai berbagai nama, misalnya masyarakat di Kab. Paniai menyebutnya Gapiia, dan yang lainya di Kab. Wamena menyebutnya Kit Oba Isogoa ( Versi Lainya Menyebutnya Barapen ). Persiapan awal tradisi ini masing - masing kelompok menyerahkan hewan babi sebagai persembahan, sebagain ada yang menari, lalu ada yang menyiapkan batu dan kayu untuk dibakar. Proses ini awalnya dengan cara menumpuk batu sedemikian rupa lalu mulai dibakar sampai kayu habis terbakar dan batu menjadi panas. Setelah itu, babi yang telah di persiapkan tadi dipanah terkebih dahulu. Bi...
Aunu Senebre, adalah makanan khas Papua. Makanan ini mudah ditemukan di Papua. Makanan ini adalah olahan dari ikan teri nasi yang digoreng, lalu dicampur dengan daun talas dan kelapa lalu proses terakhirnya dikukus. Rasanya sangat gurih dan lezat. BAHAN: - 100 gram ikan teri nasi, dicuci bersih, digoreng sebentar - 1 batang daun talas dan batangnya, diiris - 100 gram kelapa parut kasar - 1/4 sdt garam CARA MEMBUAT AUNU SENEBRE : 1. Rebus daun talas dan batangnya sampai matang. Angkat dan tiriskan. 2. Campur ikan teri nasi, daun talas dan batangnya, kelapa parut kasar dan garam. Aduk rata. 3. Kukus 25 menit dengan api sedang sampai matang.
Papua merupakan bagian dari negara Indonesia yang terletak paling Timur. Siapa saja pasti akan merasa kagum melihat keindahan tempat ini yang begitu eksotis. Penduduk aslinya mempunyai ciri khas dan kebudayaan yang masih begitu melekat dan terpelihara hingga saat ini. Papua juga memiliki kebudayaan unik yang disebut sebagai Pesta Bakar Batu. Tradisi ini mempunyai makna tersendiri bagi warga Papua. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kebudayaan unik ini. Rasa Syukur Budaya ini bermakna sebagai wujud rasa syukur terhadap limpahan berkat, rezeki, acara pernikahan, penyambuan tamu besar. Pesta ini juga diadakan sebagai upacara kematian dan merupakan ritual tradisi. Bukan hanya itu saja, pesta bakar batu ini juga digunakan saat terjadi perdamaian setelah perang antar suku. Ajang berkumpul Selain digunakan untuk hal-hal tersebut, tradisi bakar batu ini juga digunakan sebagai ajang untuk berkumpul bagi warga setempat. Dalam acara ini akan terlihat bag...
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya, begitu pula makanan khas tradisionalnya. Salah satu makanan khas yang dimiliki oleh Indonesia adalah Papeda. Makanan pokok masyarakat Papua dan Maluku ini berbahan dasar sagu yang bisa diperoleh secara mudah di dataran timur tersebut. Cara pembuatannya pun masih menggunakan cara-cara tradisional yaitu dengan menokok batang utama pohon sagu yang telah berumur kira-kira tiga sampai lima tahun. Kemudian bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Hasil perasan tersebut akan diperoleh tepung sagu murni yang akan disimpan didalam alat yang bernama tumang dan siap untuk diolah. Papeda diolah seperti bubur dengan tekstur seperti lem dan memiliki warna putih serta rasa yang tawar. Makanan ini disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang telah dibumbui kunyit. Makanan ini enak disantap selagi hangat dan juga kaya serat serta rendah kolestrol
Papeda atau Bubur Sagu , merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun. Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.
Papeda atau bubur sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun. Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.