Noken yaitu tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia dan pada 6 desember 2012 ini, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO. "Pengakuan UNESCO ini akan mendorong upaya melindungi dan mengembangkan warisan budaya Noken, yang dimiliki oleh lebih dari 250 suku bangsa di Provinsi Papua dan Papua Barat," Filosofi Noken Tas Noken ini sendiri asli buatan mama-mama di Papua, tas tradisional Noken ini sendiri memiliki sim...
Diru Diru Nina . . O . . Wa, Sawape Diru Nina Nina O . . . Diru Diru Nina . . O . . Wa, Sawape Diru Nina Nina O . . . Amai Yenusi Rumape Siripe . . . A Sawape Diru Nina, Nina O . . . . Amai Yenusi Rumape Siripe . . . A Sawape Diru Nina, Nina O . . . . Diru Diru Nina . . O . . Wa, Sawape Diru Nina Diru Diru Nina . . O . . Wa, Sawape Diru Nina Nina O . . . Amenya Akenya Amenya Akenya Danioyo . . . Dan Seno Datousa Sesega . . . Amenya Ba Akenya Ba Danioyo . . . Dan Seno Datousa Sesega . . .
Tari selamat datang merupakan tarian yang berasal dari Papua Timur. Tarian yang menjadi andalan di daerah Papua ini sangat dikenal kekhasan gerakannya yang energik dan dinamis, ditambah dengan aksesoris para penarinya seperti hiasan kalung dan tutup kepala yang terbuat dari kerang atau gigi dan tulang hewan yang menarik seperti hendak berperang ternyata mampu mencuri perhatian para penonton. sumber gambar: www.google.com Tarian selamat datang menjadi sebuah icon atau ekspresi gembira dan rasa hormat yang ditunjukkan para penduduk Papua dalam ritual penyambutan tamu. Tarian ini melibatkan sekumpulan penari pria dengan pakaian adat papua (memakai sehelai kain yang menutupi bagian depan tubuh) lengkap dengan tameng dan tombak. Terdapat pula sekumpulan orang atau regu musisi yang mengiringi tarian ini dengan alat musik seperti gitar, ukulele, tifa dan stem bass yang biasanya dibuat sendiri oleh penduduk Papua....
Makanan khas di kawasan Papua selalu didominasi dari ikan ikanan namun rasanya sangat khas dibandingkan daerah lainya di Indonesia. Salah satu makanan khasBiak adalah Kombrov Kokaben / gurita asap . Kombrov Kokaben hampir mirip dendeng tetapi minus minyak. Teksturnya kenyal dan cenderung keras, kedelapan kaki gurita tersebut direntang dalam tusuk bambu spiral seukuran telapak tangan orang dewasa. Gurita ini diasap seperti cakalang (fufu) selama 6 jam diatas bara api. Sebelum diasap biasanya diberi bumbu rica pedis dan bawang merah yang ditumis. Rasanya sangat nikmat dan sedap meski sangat kenyal guritanya. Sumber Foto : https://twitter.com/nananeyno
Dalam agama tradisional orang Biak, Wor merupakan suatu kewajiban yang harus diselenggarakan oleh setiap keluarga batih/inti mereka. Wor mempunyai dua arti, yaitu sebagai upacara adat (upacara tradisional), sebagai nyanyian adat. Sebagai upacara adat, Wor merupakan upacara untuk memohon, mengundang atau meminta perlindungan dari penguasa alam semesta. Wor diselenggarakan setiap keluarga batih/inti dengan melibatkan kerabat suami istri yang bertujuan memohon atau meminta kepada penguasa agar melindungi anak-anak mereka yang hidup di dunia. Oleh karena itu, Wor dilakukan dalam lingkaran hidup (life cycle rites) orang Biak, yaitu dilakukan untuk mengiringi pertumbuhan fisik anak dari sejak anak dalam kandungan ibu, lahir, hingga pada masa tua dan kematian. Wor merupakan suatu upacara yang sangat sakral. Dikatakan sakral karena Wor berhubungan erat dengan kepercayaan tradisional mereka. Dalam Wor mereka selalu berhubungan atau berkomunikasi dengan Manggundi (...
Sunda Manda Sunda manda atau juga disebut éngklék , téklék , ingkling , Permainan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di Sumatra , Jawa , Bali , Kalimantan , dan Sulawesi . Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Terdapat dugaan bahwa nama permainan ini berasal dari " zondag-maandag " yang berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada zaman kolonial, walaupun dugaan tersebut adalah pendapat sementara. Permainan Sunda Manda biasanya dimainkan oleh anak-anak, dengan dua sampai lima orang peserta. Di Jawa, permainan ini disebut engklek dan biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan . Permainan yang serupa dengan peraturan berbeda di Britania Raya disebut dengan hopscotch . Permainan hopscotch tersebut diduga sangat tua dan dimulai dari zaman Kekaisaran Romawi . Cara bermain Peserta permai...
Alat Musik Tradisional Irian Jaya (Papua) Alat musik tradisional Tifa 1. Tifa Tifa adalah alat musik yang berasal dari maluku dan papua, Tifa mirip seperti gendang cara dimainkan adalah dengan dipukul. Terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. bentuknya pun biasanya dibuat dengan ukiran. tiap suku di maluku dan papua memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing. Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian Perang, Tarian Tradisional Asmat, dan Tarian Gatsi. Alat musik tradisional Tifa ini, banyak digunakan oleh penduduk Papua dan Maluku. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas....
Batu Keramat ( Dari Irian Jaya) Didaerah Yapen Timur, tepatnya daerah Wawuti Revui, terdapat sebuah gunung bernama Kamboi Rama. Masyarakat berkumpul dan berpesta di gunung itu. Di gunung itu juga tinggal seorang raja tanah atau dewa bernama Iriwonawai. Dewa itu memiliki sebuah tifa atau gendang yang diberi nama sokirei atau soworoi. Jika gendang itu berbunyi, orang-orang akan berdatangan dan berkumpul karena pada kesempatan itulah mereka dapat melihat gendang itu. Akan tetapi, yang dapat melihat gendang itu hanya orang-orang tua berkekuatan gaib. Dewa Iriwonawai mempunyai sebuah dusun yang banyak ditumbuhi tanaman sagu, yaitu dusun Aroempi. Sagu merupakan makanan pokok penduduk daerah Wawuti Revui. Akan tetapi, sagu itu lama kelamaan berkurang. Dewa marah. Kemudian tanaman sagu itu dipindah. Penduduk dusun Kamboi Rama ketakutan, mereka pindah ke daerah pantai. Disana mereka mendirikan daerah baru yang diberi nama Randuayaivi. Setelah itu, di Kambo...
Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang . Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai). Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya untuk tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. [1] Rumah Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu.