Dendeng yang terbuat dari daging rusa yang kemudian diolah lagi dengan bumbu rempah sehingga menghasilkan rasa yang akan membuat anda ketagihan atau kangen dengan cita rasa dendeng kota merauke. Cara membuat dendeng khas Merauke: Daging rusa segar dikuliti dan mulai diiris tipis hingga menyerupai lembaran-lembaran. Irisan tersebut direndam di dalam air garam dan beberapa bumbu lainnya kurang lebih memakan waktu semalaman Hasil daging yang sudah direndam tersebut akan dikeringkan dan dijemur selama satu hari di bawah terik matahari. Penjemuran inilah yang akan membuat daging rusa menjadi setengah matang. Setelah proses diatas dendeng siap untuk diolah. Sumber: http://ghitaacahyani.blogspot.co.id/2015/09/daerahku-meraukebudaya-kota-merauke.html dan https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/nikmatnya-dendeng-rusa-khas-merauke
Gulat Bob adalah permainan gulat tradisional yang hidup dan berkembang di masyarakat Marind Anim di daratan pulau Kimaam. Gulat bob tercipta dari suatu aturan adat yang merupakan warisan nenek moyang masyarakat Marind Anim di daratan pulau Kimaam. Aturan yang mana berhubungan dengan masalah muda-mudi (masalah wanita). Apabila seorang laki-laki mempunyai pacar yang direbut oleh laki-laki lain dan terjadi masalah dalam marga/clen yang bersangkutan maka akan diselesaikan dengan pertandingan gulat bob. Gulat Bob ini pada tahun 1950 s/d 1960-an masih berjalan dalam aturan adat masyarakat Marind Anim Kimaam. Pada tahun 1982 gulat bob sudah mulai berubah fungsi menjadi suatu permainan tradisional masyarakat Marind Anim yang berada di daratan Kimaam. Sumber : warisanbudayaindonesia.info NEL
Tari Perang adalah salah satu nama tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat. Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah keragaman adat, suku dan budaya yang terbanyak. Dari hasil pengumpulan data oleh tim yang dibentuk kepala Dinas Kebudayaan dan Provinsi Papua dan setelah di seleksi dan ditetapkan melalui seminar yang melibatkan tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Perempuan, tokoh Pemuda dan tokoh Masyarakat mewakili 7 wilayah adat yaitu: Wilayah Adat Mamta, Wilayah Adat Saireri, Wilayah Adat Bomberai, Wilayah Adat Domberai, Wilayah Adat Ha-Anim, Wilayah Adat La-Pago, Wilayah Adat Mi-Pago, ternyata sebanyak 248 suku. Penetapan jumlah 248 suku asli ini merupakan data informasi sementara dan terbaru. Dari keragaman j...
Tari selamat datang merupakan tarian yang berasal dari Papua Timur. Tarian yang menjadi andalan di daerah Papua ini sangat dikenal kekhasan gerakannya yang energik dan dinamis, ditambah dengan aksesoris para penarinya seperti hiasan kalung dan tutup kepala yang terbuat dari kerang atau gigi dan tulang hewan yang menarik seperti hendak berperang ternyata mampu mencuri perhatian para penonton. sumber gambar: www.google.com Tarian selamat datang menjadi sebuah icon atau ekspresi gembira dan rasa hormat yang ditunjukkan para penduduk Papua dalam ritual penyambutan tamu. Tarian ini melibatkan sekumpulan penari pria dengan pakaian adat papua (memakai sehelai kain yang menutupi bagian depan tubuh) lengkap dengan tameng dan tombak. Terdapat pula sekumpulan orang atau regu musisi yang mengiringi tarian ini dengan alat musik seperti gitar, ukulele, tifa dan stem bass yang biasanya dibuat sendiri oleh penduduk Papua....
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya, begitu pula makanan khas tradisionalnya. Salah satu makanan khas yang dimiliki oleh Indonesia adalah Papeda. Makanan pokok masyarakat Papua dan Maluku ini berbahan dasar sagu yang bisa diperoleh secara mudah di dataran timur tersebut. Cara pembuatannya pun masih menggunakan cara-cara tradisional yaitu dengan menokok batang utama pohon sagu yang telah berumur kira-kira tiga sampai lima tahun. Kemudian bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Hasil perasan tersebut akan diperoleh tepung sagu murni yang akan disimpan didalam alat yang bernama tumang dan siap untuk diolah. Papeda diolah seperti bubur dengan tekstur seperti lem dan memiliki warna putih serta rasa yang tawar. Makanan ini disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang telah dibumbui kunyit. Makanan ini enak disantap selagi hangat dan juga kaya serat serta rendah kolestrol
Pikon berasal dari kata pikonane. Dalam bahasa Baliem, Pikonane berarti alat musik bunyi. Alat ini terbuat dari sejenis bambu yang beruas-ruas dan berongga bernama Hite. Pikon yang ditiup sambil menarik talinya ini hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi dan sol.
Berbeda dengan Tifa yang dipukul seperti gendang, Triton adalah alat musik tradisional Papua yang berupa alat tiup. Triton terdapat dihampir seluruh wilayah pantai seperti Kepulauan Raja Ampat , Biak, Teluk Wondama, Yapen Waropen, dan Nabire. Triton terbuat dari cangkang kerang dalam bahasa papua disebut "Bia". Triton merupakan alat komunikasi masyarakat papua.
Masjid Kuno Patimburak terletak di Desa Patimburak, Kecamatan Kokas, Kabupaten Fak-fak, Provinsi Irian Jaya. Lokasi ini berada di tepi pantai Teluk Berahu, yaitu lebih kurang 20 m dari garis pantai dan pada ketinggian 6 m dari permukaan air laut. Masjid Kuno Patimburak terletak diantara pemukiman masyarakat pedesaan yang kehidupannya sebagai nelayan. Deskripsi Bangunan Ruang utama masjid dikelilingi tembok rabik yakni dinding tembok yang dibuat dari anyaman bambu. Menurut nara sumber, dinding masjid ini semula terbuat dari papan kayu, kemudian pada tahun 1963 diganti dengan tembok rabik . Di dalam ruang utama masjid terdapat ruang mihrab dan ruang khotib. Mihrab dan ruang khotib ini merupakan serambi sebelah barat yang tertutup dinding tembok rabik . Bagian depan atas mihrab dan ruang khotib dihiasi lengkungan dan huruf Arab. Dalam ruang utama masjid terdapat empat buah tiang utama (sakaguru). Atap masjid Patimburak terdiri atas tig...
Keunikan budaya adat istiadat marga dan sub marga di pulau Numfor menjadi daya tarik tersendiri yang tidak jauh berbeda dengan suku-suku Papua lainnya yang berada di kawasan teluk pesisir cenderawaih. Tradisi pemberian maskawin atau dalam bahasa biak iyakyaker adalah salah satu warisan budaya leluhur yang masih melekat dalam adat istiadat masyarakat di pulau Numfor. Sebagaimana suku-suku di Papua yang menempatkan maskawin sebagai harta yang sangat berharga yang memiliki nilai tersendiri dalam ritual-ritual adat tertentu. Maskawin di Papua dapat berupa, hewan babi, manik-manik, guci, piring antik, hasil kebun, hasil laut, hewan hasil buruan, serta beragam harta benda lainnya. Maskawin biasanya dapat digunakan dalam ritual adat lainnya seperti penjemputan tamu, pelantikan kepala suku, pembayaran denda, dan ritual lainnya. Piring antic (ben bepon), dan guci masih sering di jumpai dalam ritual adat terutama dalam prosesi peminangan. Harta benda...