Ki Rangga adalah putra angkat Prabu Aria Pelabu, Raja Kahuripan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang sakti mandraguna. Tidak seorang pun di kerajaan tersebut yang sanggup mengalahkan kesaktiannya. Setelah dewasa, Ki Rangga dinikahkan dengan seorang gadis yang cantik dan diberi wilayah kekuasaan di ujung timur Kerajaan Kahuripan. Namun, semua kebaikan Prabu Aria itu ia balas dengan pengkhianatan. Suatu malam, Ki Rangga secara diamdiam menyelinap masuk ke dalam kamar kedua putri sang Prabu. Tentu saja perilaku Ki Rangga tersebut membuat sang Prabu amat murka kepadanya dan berniat untuk menghukumnya. Mampukah Prabu Aria Pelabu menghukum Ki Rangga yang sakti itu? Ikuti kisahnya dalam cerita Ki Rangga berikut ini. Di kaki Gunung Sasak, Lombok Barat, berdiri sebuah istana yang amat megah. Istana itu adalah tempat kediaman Prabu Aria Pelabu, raja dari Kerajaan Kahuripan. Sang Prabu bersama permaisuri dan kedua putri kesayangannya, Hina Manu dan Hina Hentar, hidup...
Asal Usul Suku bangsa Sasak yang berdiam di Pulau Lombok, Provinsi NusaTenggara Barat, memiliki banyak unsur-unsur kebudayaan yang hingga saat ini masih dipertahankan. Salah satu dari sekian banyak unsur kebudayaan yang ditumbuhkembangkan dan dipertahankan tersebut adalah kesenian berupa sebuah permainan yang disebut peresean atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pelindung atau penangkis pukulan (Idealita, 2011). Jadi, dalam permainan ini para pemainnya akan melakukan suatu pertarungan (saling pukul) dengan menggunakan sebatang tongkat dari rotan sebagai alat pemukul dan sebuah perisai atau dalam bahasa setempat disebut ende untuk menangkis pukulan lawan. Ada beberapa versi mengenasi asal usul permainan bela diri ini. Versi pertama, menyatakan bahwa konon peresean berasal dari legenda Ratu Mandalika yang bunuh diri karena melihat dua orang saling berkelahi hingga mati untuk memperebutkan cintanya. Sedangkan versi yang lainnya lagi menyatakan bahwa...
Asal Usul Di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat terdapat sebuah permainan tradisional yang disebut sebagai barempuk. Sesuai dengan namanya, dalam permainan ini para pesertanya akan saling rempuk atau memukul satu sama lain menggunakan tangkai bulir padi yang telah dipotong. Mengenai kapan dan dari mana permainan ini berasal sudah tidak diketahui lagi karena telah ada dan dimainkan oleh penduduk Sumbawa secara turun-temurun hingga saat ini. Pemain Barempuk adalah permainan yang hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Para pemainnya dipilih di antara petani yang sedang memanen dan atau penonton yang dianggap memiliki kekuatan fisik seimbang untuk dipertarungkan. Selain pemain, barempuk juga menggunakan wasit sebagai pengatur jalannya permainan dan menentukan pemenangnya. Tempat dan Peralatan Permainan Permainan barempuk atau disebut juga baranak bawi umumnya dilakukan di areal persawahan yang tengah mata rame (panen). Arenanya sendiri d...
Oleh-oleh makanan khas Lombok NTB yang satu ini terbuat dari rumput laut yang jauh lebih sehat dan rasanya tidak kalah enak dari dodol biasa. Dodol rumput laut tidak hanya berwarna hijau saja melainkan berwarna-warni. Sumber: https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lombok/
Wali Nyatoq adalah waliyullah yang sangat melegenda di Pulau Lombok, lebih-lebih dikalangan masyarakat Lombok Tengah atau tepatnya di desa Rembitan, bagian Selatan Pulau Lombok. Sebutan Wali Nyatoq dikaitkan dengan tanda-tanda kewaliannya. Nyatoq artinya “nyata” karena masyarakat sangat mempercayai bahwa Wali Nyatoq benar-benar sebagai seorang wali. Konon wali nyatok memiliki 33 nama. Di setiap desa atau kampung yang pernah disinggahi, ia disebut dengan nama yang berbeda-beda. Salah satunya Sayyid Abdullah, gelar ini diperoleh setelah beliau meninggal dunia. Tidak ada yang tahu persis dari mana ia berasal, sebagian masyarakat mempercayainya bahwa ia berasal dari Perihal kedatangan ke Pulau Lombok tidak jelas. Berdasarkan penuturan TGH...
Seiring perkembangan agama islam pada periode awal masuknya islam di Bima pada abad ke-17, dan perintah untuk melaksanakan Aqiqah, maka upacara dan tradisi Boru dan Dore mulai dilaksanakan. Sebelum upacara Boru dan Dore, maka terlebih dahulu dilaksanakan Cafi Sari yaitu membersihkan sari atau lantai setelah 7 hari melahirkan dikandung maksud usaha awal dilakukan oleh orang tua agar sang bayi selalu menjaga kebersihan lahir bathin termasuk kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, makna yang terkandung dalam ritual ini adalah pola hidup bersih dan sehat mulai dari makanan, minuman, lingkungan, kebersihan badan dan juga niat yang tulus dalam menjalani kehidupan dunia menuju akhirat. Boru atau mencukur rambut, merupakan sunah Rasul, seperti khitan. Boru dilakukan oleh para ulama dan tokoh adat, dilakukan secara bergilir. Selesai upacara boru, dilanjutkan dengan upacara Dore yaitu meletakan telapan bayi di atas tanah yang disimpan dalam sebuah pingga bura ( Piring Putih). Boru dan Dore di...
Pada masa lalu, pria Mbojo memiliki ragam tata busana baik busana harian, upacara adat seperti khitanan, khatam Alqur’an, pernikahan, maupun tata busana pria sebagai pejabat di kesultanan Bima. Khusus untuk busana pengantin laki-laki dan pejabat kesultanan, akan diulas pada tulisan lainnya tentang pakaian adat pengantn Mbojo maupun pakaian para pejabat kesultanan Bima. Pakain adat harian untuk pria Mbojo menggunakan Jas tutup putih dan destar Songket. kancingannya terbuat dari perunggu atau perak. Bagi para bangsawan tinggi dibuat dari emas. Destar songket atau Sambolo Songke dengan warna dasar hitam dan merah tua. Di bawahnya kadang dengan celana hitam maupun dengan sarung. Motif dan warna sarung beragam seperti rebung (kakando), pado waji (jajaran genjang) yang dihiasi dengan sulaman benang emas dan perak. Tapi sekarang, motif sarung sudah berkembang dengan berbagai ragam motif. M. Hilir Ismail mengemukakan, cara pemakaian destar atau Sambolo bedasarkan status sosial...
Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Permainan yang ditampilkan cukup beragam, Ada kesenian yang berfungsi sebagai hiburan dan ada pula berupa olahraga guna mengadu ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Permainan anak-anak berupa kesenian biasa disebut dengan istilah “dolanan”. Semua jenis permainan anak-anak baik jenis dolanan maupun jenis olahraga oleh masyarakat Mbojo dinamakan “Mpa’a Rompije Dambe To’i” (permainan anak-anak). Semua jenis Mpa’a Rompije yang tumbuh dan berkembang dikalangan anak-anak, pada dasarnya merupakan hasil tiruan mereka dari apa yang dilakukan oleh para orang tua dan masyarakat. Dengan demikian semua jenis Mpa’a Rompije itu, berpedoman pada nilai dan norma budaya Mbojo. Dengan kata lain Mpa’a Rompije merupakan media pelestarian dan pengembangan budaya bagi anak-anak. Salah satu dari permainan atau Mp’a Ro Mpije itu adalah Puri-puri Kalo.Permainan ini terdiri dari kata Puri-pu...
Tersebutlah sebuah cerita tentang seorang pemuda bernama Raga Dundang yang mempunyai kerbau sebanyak seratus tiga puluh ekor. Kerbau yang terbesar bernama si Pendok dan yang paling kecil diberi nama si Pendek Gendang. Kerbau-kerbau itu sering digembalakan oleh Raga Dundang di sebuah gunung yang terkenal dengan nama Gunung Tela. Akibat dari seringnya kerbau-kerbau itu mendatangi Gunung Tela, maka di salah satu bagian lereng gunung itu terbentuk sebuah alur yang dari kejauhan tampak bagaikan sebuah sungai yang membelah gunung. Sedangkan apabila kerbau-kerbaunya ingin berkubang, maka Raga Dundang akan membawa mereka ke sebuah muara sungai yang berada di pantai yang bernama Selong. Di sanalah kerbau-kerbau itu minum dan berkubang sepuas-puasnya. Setelah puas berkubang, Raga Dundang kemudian akan menggembalakan mereka ke sebuah padang rumput yang bernama Panoq. Padang rumput yang berada di Desa Rembitan ini dipilih karena letaknya yang relatif dekat dengan muara jika dibandingkan...