Deskripsi : Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah satu jenis tarian yang terkenal adalah Tari Sembah. Ritual tari sembah biasanya diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang, dapat dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Selain sebagai ritual penyambutan, tari sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakan Lampung. Tari Sembah telah ada sejak zaman hindu budha dan dikreasikan dan dibakukan oleh pemerintah Lampung menjadi tari Sigeh Pengunten. Tari ini bernuansa hindu yang dapat dilihat dari kostum tari yang menggunakan kain yang cukup terbuka dikombinasikan dengan kain inuh dengan bawahan rok tapis. Para penari adalah wanita yang umumnya berjumlah lima dengan satu orang sebagai pembawa sigeh (sirih) dalam kotak emas. Di kepala, dipasang mahkota Siger satu lapis 9 tanduk. Tempo tari ini lambat gemulai. Musik pengiring t...
Tuping / Topeng lampung ini biasa di gunakan pada acara budaya/adat Lampung biasanya tampil berjumlah 12 orang
Di Lampung zaman dahulu menurut sejarah terdapat Keratuan-keratuan sehingga tidak terlepas dengan namannya senjata. Senjata-senjata ini ada yang digunakan sebagai alat pembela diri (tikam) dan juga sebagai pusaka yang digunakan untuk budaya adat istiadat. Jenis-jenis senjata yang pada umumnya ialah keris, pedang, payan(tombak), badik. Senjata-senjata yang ada baik yang berupa pusaka pada umumnya di Lampung di pengaruhi oleh Kerajaan-kerajaan Jawa, Kerajaan Melayu, demkian juga badik dan tombak. Pengaruh dari kerajaan ini masing -masing mencirikan misalnnya, Ulu (kepala) /Gagang Keris bila di pengaruhi kerajaan Sriwijaya dia akan berbentuk Jawa demam dan Putri malu yang terbuat dari gading dengan ukiran yang halus. Tetapi apabila dia dipengaruhi oleh kerajaan Bugis Atau Goa maka dia hanya berbentuk hanya lebih simple seperti burung, demikian pula kalau dipengaruhi oleh kerajaan melayu bentuknya seperti burung Serindit. Untuk keris Lampung yang asli pada zaman dahulu kebany...
Di Lampung zaman dahulu menurut sejarah terdapat Keratuan-keratuan sehingga tidak terlepas dengan namannya senjata. Senjata-senjata ini ada yang digunakan sebagai alat pembela diri (tikam) dan juga sebagai pusaka yang digunakan untuk budaya adat istiadat. Setiap Masyarakat Lampung pada umumnya menggunakan Badik untuk keperluan menjaga diri dikesehariannya, sehingga pada daerah tertentu hingga kini masih merupakan kebiasaan bahkan terkesan kewajiban untuk membawa badik dalam bepergian sehingga di Lampung banyak terdapat jenis-jenis badik.
Di lihat dari sejarahnya, tarian ini merupakan tari adat tradisional Keagungan Keratuan Melinting yang diciptakan oleh Ratu Melinting yaitu Pangeran Panembahan Mas, yang dipentaskan pada saat acara Gawi Adat (Betawi). Tari Melinting ini merupakan tari tradisional lepas untuk hiburan pelengkap pada saat acara Gawi Adat. Fungsi Tari Melinting dahulu merupakan tarian Keluarga Ratu Melinting dan hanya dipentaskan oleh Keluarga Ratu saja ditempat yang tertutup (sessat atau balai adat), tidak boleh diperagakan oleh sembarang orang. Pementasannya pun hanya pada saat Gawi Adat Keagungan Keratuan Melinting saja. Personal penarinya pun hanya sebatas pada putra putri Ratu Melinting. Namun, dalam perkembangannya sekarang tari melinting tidak lagi mutlak sebagai tarian keluarga Ratu Melinting dan tidak lagi berfungsi sebagai tari upacara tetapi sudah bergeser menjadi tari pertunjukan atau tontonan pada saat penyambutan tamu-tamu agung yang datang ke daerah Lampung serta acara-ac...
Buaya Perompak adalah seekor buaya jadi-jadian yang dulu pernah menghuni Sungai Tulang Bawang, Provinsi Lampung, Indonesia. Buaya jadi-jadian ini terkenal sangat ganas. Konon, sudah banyak manusia yang menjadi korban keganasan buaya itu. Pada suatu hari, seorang gadis rupawan yang bernama Aminah tiba-tiba hilang saat sedang mencuci di tepi Sungai Tulang Bawang. Benarkah Buaya itu yang menculik Aminah? Lalu bagaimana dengan nasib Aminah selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Buaya Perompak berikut ini! * * * Alkisah, Sungai Tulang Bawang sangat terkenal dengan keganasan buayanya. Setiap nelayan yang melewati sungai itu harus selalu berhati-hati. Begitupula penduduk yang sering mandi dan mencuci di tepi sungai itu. Menurut cerita, sudah banyak manusia yang hilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak sama sekali. Pada suatu hari, kejadian yang mengerikan itu terulang kembali. Seorang gadis cantik yang bernama Aminah tiba-tiba hilang saat sedang mencuci di tepi sun...
Si Bungsu adalah seorang gadis yang cerdik dan suka menolong antar-sesama. Untuk itu, ia sangat disayangi oleh keenam kakaknya. Namun, kasih sayang keenam kakaknya itu tiba-tiba berubah menjadi benci kepadanya dan berniat untuk mencelakainya. Suatu hari, ketika si Bungsu sedang mencuci pakaian di tepi sungai, keenam kakaknya mendorongnya ke sungai hingga hanyut terbawa arus dan ditelan oleh seekor ikan besar. Mengapa keenam kakaknya tiba-tiba membeci si Bungsu? Lalu, bagaimana nasib si Bungsu selanjutnya? Kisah selengkapnya dapat Anda ikuti dalam cerita Si Bungsu berikut ini. * * * Alkisah, di sebuah perkampungan di daerah Lampung, Indonesia, hiduplah sepasang suami-istri bersama dengan tujuh putrinya. Untuk menghidupi keluarganya, sang Ayah mencari kayu bakar di hutan dan menjualnya ke pasar. Namun, hasil yang diperoleh tidak cukup untuk mereka makan bersama. Mereka tidak pernah makan sampai kenyang. Agar bisa makan kenyang tanpa diganggu oleh anak-anaknya, sang Ayah d...
Tari Cangget meruapakan tarian yang berkembang di Lampung, Lampung merupakan sebuah provinsi yang letaknya paling selatan di Pulau Sumatera. Konon, sebelum kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia atau tahun 1942, Tari Canget selalu ditampilkan pada setiap acara yang berhubungan dengan gawi adat, seperti upacara mendirikan rumah, panen raya, dan digunakan untuk mengantar orang yang akan pergi menunaikan ibadah haji. Pada saat tari dipentaskan, orang-orang akan berkumpul menyaksikan pertunjukan ini, baik tua, muda, laki-laki maupun perempuan, hal ini bertujuan selain untuk mengikuti upacara, juga digunakan untuk berkenalan dengan sesamanya. Tarai Cangget ini biasa ditarikan oleh pemuda dan pemudi. Waktu Tari Cangget ditarikan biasanya para orang tua memperhatikan dan menilai gerak-gerik mereka dalam membawakan tarian ini. Kegiatan seperti ini oleh masyarakat Lampung disebut dengan nindai. Tujuannya pun tidak hanya sekedar melihat gerak-gerik pemuda atau pemudi saat s...
Sekubal / Segubal merupakan penganan dari ketan yang dikukus dengan santan, dan kemudian dibungkus janur (daun kelapa) atau daun pisang. Sekubal merupakan salah satu kuliner khas Lampung yang masih banyak diminati. Manyantap sekubal biasanya ditemani dengan rendang daging, gulai, tapai ketan, kari, dan sebagainya. Kuliner ini biasanya dihidangkan saat Hari Raya baik Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha dan juga pada saat pesta budaya masyarakat Lampung, seperti begawi adat ataupun khitanan. Proses pembuatan sekubal memerlukan waktu 8 sampai 10 jam, prosesnya antara lain proses merendam, menanak, mencetak dan meletakkannya di atas daun pisang yang digulung. Sekilas bentuk sekubal hampir mirip dengan lepat, namun rasanya berbeda karena cara pembuatannya pun berbeda. Karena proses pembuatannya yang cukup rumit dan memakan waktu, banyak masyarakat Lampung yang lebih memilih memesan daripada membuat sendiri sekubal ini. berikut resep pembuatan sekubal secara lebih jelas: Ba...