×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tarian

Provinsi

Lampung

Asal Daerah

Melinting

Tari Melinting

Tanggal 20 Jun 2012 oleh agus deden. Revisi 2 oleh Ubalaitb pada 20 Jun 2012.

Di lihat dari sejarahnya, tarian ini merupakan tari adat tradisional Keagungan Keratuan Melinting yang diciptakan oleh Ratu Melinting yaitu Pangeran Panembahan Mas, yang dipentaskan pada saat acara Gawi Adat (Betawi). Tari Melinting ini merupakan tari tradisional lepas untuk hiburan pelengkap pada saat acara Gawi Adat.

Fungsi Tari Melinting dahulu merupakan tarian Keluarga Ratu Melinting dan hanya dipentaskan oleh Keluarga Ratu saja ditempat yang tertutup (sessat atau balai adat), tidak boleh diperagakan oleh sembarang orang. Pementasannya pun hanya pada saat Gawi Adat Keagungan Keratuan Melinting saja. Personal penarinya pun hanya sebatas pada putra putri Ratu Melinting.

Namun, dalam perkembangannya sekarang tari melinting tidak lagi mutlak sebagai tarian keluarga Ratu Melinting dan tidak lagi berfungsi sebagai tari upacara tetapi sudah bergeser menjadi tari pertunjukan atau tontonan pada saat penyambutan tamu-tamu agung yang datang ke daerah Lampung serta acara-acara besar lainnya seperti acara kesenian Lampung, Festival Tari dan lain-lain.

Elemen-elemen Tari Melinting.
Menurut Sudarsono, bentuk penyajian adalah wujud tarian secara keseluruhan yang dipertunjukkan dengan melibatkan elemen-elemen dalam komposisi tari. Adapun elemen-elemen tersebut adalah elemen gerak, iringan (musik), tat arias, busana, tempat pertunjukan, dan property.
1. Gerak
Elemen gerak merupakan salah satu unsure poko dalam tari. Gerak dalam tari terwujud setelah anggota-anggota badan manusia yang telah terbentuk digerakkan. Gerak merupakan substansi dari tari. Namun, tidak semua gerak bisa disebut sebagai tari. Hanya gerak yang sudah mengalami penggarapan, pemiliki makna dan nilai estetis, yang dapat disebut sebagai gerak tari.

Menurut Lentuk geraknya terdapat dua jenis gerak, yaitu gerak murni dan gerak maknawi.
• Gerak murni adalah gerak yang digarap sekedar untuk mendapatkan bentuk artistic dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu.
• Gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti yang jelas dan sudah mengalami setilisasi atau distorsi. Gerak murni banyak digunakan dalam garapan tari yang non representasional, sedangkan gerakan maknawi banyak terdapat dalam garapan tari yang representasional, namun dengan tidak menutup kemungkinan masuknya gerak murni.

Gerak dalam tari Melinting adalah gerak gerak maknawi, yaitu setiap gerakan mempunyai maksud atau makna. Pada adegan pembukaan, makna gerak adalah bahwa putra dan putri punyimbang melakukan penghormatan kepada para punyimbang/tamu agung. Pada adegan kugawo Ratu, makna gerak adalah melambangkan keperkasaan putra putri punyimbang. Pada adegan knui melayang, keagungan dan kelemah lembutan punyimbang ungkapan keleluasaan berpendapat/bersikap. Pada adegan penutup, makna gerak adalah bahwa putra putrid punyimbang penghormatan pada punyimbang.

Gerakan yang dipakai pada tari Melinting dibedakan antara gerakan penari putra dan putrid meliputi : babar kipas, jong sumbah, sukhung, sekapan balik palau, kenui melayang nyiduk, salaman, suali, niti batang, luncat kijang, dan lapah ayun.

Gerak penari putrid meliputi babar kipas, jong sumbah, sukhung, sekapan, timbangan/ terpipih mabel melayang, ngiyau bias, nginjak lado, nginjak tahi manuk, lapah ayun.

2. Musik atau iringan.
Elemen iringan (musik) dalam tari bukan hanya sekedar iringan, karena musik merupakan patner yang tidak dapat ditinggalkan. Oleh karena itu musik yang dipegunakan untuk mengiringi tari harus digarap betul-betul sesuai dengan garapan tarinya. Dalam hubungannya dengan seni tari, pada umunya iringan berfungsi sebagai penguat atau pembentuk suasana. Iringan dibagi dua macam, yaitu musik internal dan musik eksternal. Musik internal adalah musik yang bersumber dari diri penari, misalnya suara yang ditimbulkan dari tepukkan tangan, vokal penari, dan hentakan kaki penari. Sedankan musik eksternal adalah musik yang berasal dari alat musik instrumental, misalnya piano, gitar dan gamelan.

Fungsi musik ada tiga, yaitu (1) sebagai pengiring, (2) pemberi suasana, dan (3)ilustrasi. Sebagai pengiring tari, bearti peranan musik hanya mengiringi atau menunjang penampilan tari. Fungsi musik sebagai pemberi suasana berarti musik dipakai untuk membantu suasana adegan dalam tari. Sedangkan fungsi musik ilustrasi hanya berfungsi sebagai pengiring.
Iringan pada tari Melinting adalah iringan atau musik eksternal nama seperangkat instrument yang digunakan adalan kalo bala (kelittang). Jenis tabuhan yang digunakan adalah tabuh harus pada adegan penbukaan, tabuh cetik pada adegan punggawo ratu, tabuh kedangdung pada adegan mulai batangan, tabuh kedangdung pada adegan knui melayang, dan tabuh arus pada adegan penutup.

3. Tata rias.
Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah peranan. Fungsi rias adalah memberikan bantuan dengan jalan memberikan dandanan atau perubahan pada pemain hingga berbentuk suasana yang cocok dan wajar.
Bagi seorang penari, rias merupakan hal yang sangat penting. Pemakaian tata rias yang digunakan untuk pertunjukkan akan berbeda dengan tatarias sehari-hari. Tata rias yang dipakai sehari-hari pemakaiannya cukup tipis dan tidak memerlukan garis-garis kuat pada bagian wajah. Sedangkan untuk tat arias pertunjukkan tari, segala sesuatu diharapkan lebih jelas dan lebih tebal hal ini penting sekali dalm pertunjukkan tari, karena untuk memperkuat garis-garis ekspresi dan menambah daya tarik pemampilan. Maka tata rias merupakan hal penting dalam pertunjukkan tari karena membantu penari untuk membedakan karakter.
Tata rias yang digunakan penari putrid dalam tari Melinting adalah rias cantik. Pada prinsipnya rias wajah pada tari Melinting adalah untuk membuat wajah cerah dan terlihat cantik, sementara untuk penari putera hanya menggunakan bedak untuk alas dari rias wajah.

4. Tata busana.
Busana tari tidak sama dengan pakaian sehari-hari. Fungsi fisik busana adalah sebagai penutup dan pelindung tubuh, sedangkan fungsi estetiknya merupakan unsure keindahan dan keserasian bagi tubuh penari.
Fungsi busana juga tidak jauh berbeda dengan tata rias, yaitu mendukung tema atas isi dan memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Dalam perkembangannya, pakaian tari telah disesuaikan dengan kebutuhan tari tersebut. Busana tari yang baik tidak hanya sekedar untuk menutup tubuh semata, melainkan juga harus dapat mendukung penampilan tari. Busana tari dipergunakan untuk melukiskan sesuatu oleh penciptanya dan dipakai oleh penarinya dan tidak terlepas pemilihan nilai terhadap warna, garis dan bentuk. Maka, tata busana selain untuk memperkuat peranan, pemilihan warna, garis dan bentuk, juga bias mendalami kejiwaan seni tari, serta akan memberi suasana yang dimaksudkan.
Dalam tari Melinting, busana yang digunakan penari putrid adalah siger bercadar bunga pandan Subang, kalung buah jukum, gelang kano, bulu seretei, gelang rui sesapurhanda, tapis, dan jungsarat. Adapun busana penari putra adalah kopiah emas, kembang melur bunga pandan, buah jukum, jungsarat, papan jajar, bulu seretei, sesapur handap, injang tuppal, celana reluk belanga, lengan tanpa aksesoris, dan telapak kaki tanpa alas dan kaos kaki.
5.Tempat pertunjukkan.
Tempat pertukkan adalah tempat yang digunakan untuk mempergelarkan suatu pertunjukkan atau pementasan. Tempat pertujukkan dapat berupa panggung proscenium, yaitu tempat pertunjukkan yang hanya dapat dilihat satu arah atau dari depan. Adapun bentuk-bentuk arena pertunjukkan antara lain arena sentral, tapal kuda, dan setengah lingkaran (arena terbuka).
Tempat pertunjukkan yang berbentuk arena sentral biasanya tempat yang digunakan untuk pentas yang berada ditengah penonton. Pada tempat pentas bentuk tapak kuda, penonton berada di depan, serta di samping kanan dan kiri tempat pertunjukkan. Adapun bentuk setengah lingkaran (arena terbuka), antara penonto dengan tempat pertunjukkan biasanya disekat oleh pembatas.
Tari Melinting dipentaskan di tempat upacara adat yang sedang berlangsung atau bisa juga di tempat pertunjukkan lainnya, baik berupa panggung proscenium, arena sentral, tapal kuda maupun setengah lingkaran.
6. Properti.
Properti adalah perlengkapan yang tidak termasuk kostum dan perlengkapan panggung, tetapi merupakan perlengkapan yang ikut ditarikan oleh penari. Property adalah semua peralatan yang dipergunakan untu kebutuhan suatu penampilan tataan tari atau koreografi. Propreti adalah alat-alat yang dibawa dan digunakan penari sebagai pelengkap sesuai tuntutan tari tersebut. Properti yang digunakan oleh penari putrid dan putra pada tari Melinting adalah kipas yang dipegang di kiri kanan tangan penari.

Notes: Untuk uraian lebih rinci mengenai tari Melinting yang meliputi makna tari, urutan penyajian tari, uraian ragam gerak penari putra dan penari putrid, jumlah hitungan, dan pola lantai dapat dilihat pada bagian lampiran yang merupakan Deskripsi Tari Melinting yang disusun oleh Taman Budaya Provinsi Lampung.

Sumber :

- http://ayomenari.com/tari-melinting/

- Taman Budaya Provinsi Lampung


Video :

1. http://youtu.be/zbO0YYgCL1I  (catatan : menurut sang penari aslinya (era orde lama) video ini tidak menunjukkan gerakan dan postur sebaik tari originalnya, tari ini seharusnya lebih gagah untuk penari pria dan lebih gemulai untuk penari putri)

2. http://www.youtube.com/watch?v=OUogpFdSvao (gerakan yang seharusnya namun tidak sempurna karena penari yang sudah lanjut usia)

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...