Tarian ini diilhami dari Upacara Adat Penhos, yaitu upacara adat dalam Suku Sayak Modang yang dilakukan dengan tujuan untuk membuang sial atau bala. Masyarakat Dayak Modang menganggap bahwa perbuatan yang dapat menimbulkan sial apabila tidak dibersihkan dari dosa akan bias mendatangkan malapetaka bagi masyarakat di dalam desa tersebut. Oleh karena itu, dilakukan upacara Penhos yang dimulai dengan membuang sial dan tolak bala serta pembersihan alat atau perkakas yang disebut "Ngeong Lemeah". Semua warga desa atau kampong diwajibkan manjalani tabu atau berpuasa dalam waktu yang telah ditentukan. Dalam tarian Penhos dikisahkan sepasang muda mudi yang telah melanggar adat. Mereka merendam diri berkali-kali ke dalam air, sebagai pembersihan dosa dan pembersihan kampung.
Indung Indung Kepala Lindung Hujan Di Udik Di Sini Mendung Anak Siapa Pakai Kerudung Mata Melirik Kaki Kesandung La Haula Wala Kuwwatta Mata Melihat Seperti Buta Tiada Daya Tiada Upaya Melainkan Tuhan Yang Maha Esa Aduh Aduh Siti Aishah Mandi Di Kali Rambutnya Basah Tidak Sembahyang Tidak Puasa Di Dalam Kubur Mendapat Siksa Duduk Goyang Di Kusi Goyang Beduk Subuh Hampir Siang Bangunkan Ibu Suruh Sembahyang Jadilah Anak Yang Tersayang
Indung Indung Indung Indung Kepala Lindung Hujan Di Udik Di Sini Mendung Anak Siapa Pakai Kerudung Mata Melirik Kaki Kesandung Lahawaala Walaquwataa Mata Melihat Seperti Buta Tiada Daya Tiada Upaya Melainkan Tuhan Yang Maha Esa Duduk Goyang Di Kusi Goyang Beduk Subuh Hampir Siang Bangunkan Ibu Suruh Sembahyang Jadilah Anak Yang Di Sayang Aduh Aduh Siti Aishah Mandi Di Kali Rambutnya Basah Tidak Sembahyang Tidak Puasa Di Dalam Kubur Mendapat Siksa
Cipt. Ilin Sumantri Indung Indung Kepala Lindung Hujan Di Udik Di Sini Mendung Anak Siapa Pakai Kerudung Mata Melirik Kaki Kesandung La Haula Wala Kuwwatta Mata Melihat Seperti Buta Tiada Daya Tiada Upaya Melainkan Tuhan Yang Maha Esa Aduh Aduh Siti Aishah Mandi Di Kali Rambutnya Basah Tidak Sembahyang Tidak Puasa Di Dalam Kubur Mendapat Siksa Duduk Goyang Di Kusi Goyang Beduk Subuh Hampir Siang Bangunkan Ibu Suruh Sembahyang Jadilah Anak Yang Tersayang
Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tarian ini melambangkan kegembiraan dan juga keramah-tamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang datang ke Kalimantan Timur, baik sebagai wisatawan, investor, atau para tamu yang dihormati. Tamu-tamu bahkan diajak ikut menari bersama para penari. Gerakan-gerakan tari Gantar melukiskan orang yang sedang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk untuk membuat lubang di tanah. Sementara bambu berisi biji-bijian melambangkan benih padi dan wadahnya. Tarian ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung, namun dikenal juga oleh suku Dayak Benuaq. Tarian Gantar bisa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai, dan Gantar Senak atau Gantar Kusak. Kostum yang dipakai penari disebut Ulap Doyo, merupakan kain tenunan asli suku Dayak Benuaq yang diambil dari serat Doyo. Pada zaman dahulu...
Kue bingka adalah kue khas yang berasal dari masyarakat Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Kue ini memiliki rasa yang sangat manis, lemak, dan lembut. Bingka merupakan salah satu kue yang dipakai dalam tradisi Banjar untuk menyajikan 41 jenis kue untuk acara-acara istimewa seperti pernikahan. Meski dapat ditemukan sepanjang tahun, bingka menjadi primadona pada saat bulan suci Ramadhan karena dianggap cocok sebagai kudapan untuk berbuka puasa. Berikut ini adalah resep cara pembuatan Kue bingka, antara lain: Bahan: 300 gr gula 300 gr tepung terigu 500 ml air daun pandan 500 ml santan kental 6 butir telur ayam 1/2 sdt garam Wijen secukupnya, untuk taburan Cara membuat: - Kocok tepung terigu, gula, air daun pandan, telur, santan, dan garam dengan menggunakan mixer hingga rata. (Adonan bingka pandan akan sedikit berbusa, tetapi akan hilang pada saat dipanggang) - Tuang adonan ke dalam loyang ukuran...
https://www.youtube.com/watch?v=baENHTG2SCc Hal menarik dari alat musk ini adalah tidak memiliki kunci nada dan lirik. . Lalu, bagaimana mempelajarinya? Secara oral dan aural. Atau bahasa mudahnya: pakai feeling, yang berasal dari indra pendengaran dan lisan yang diajarkan dengan cara duduk bersama. Menariknya lagi, sapeq yang dimainkan mengiringi tarian, tangga-tangga nada yang keluar berasal dari ketukan gerak dan makna tarian. Pada masa lampau, pemain sapeq baru bisa memainkan dawainya setelah melihat gerak dan paham makna tariannnya. Yang kemudian menghasilkan music yang menjadi milik tarian tersebut. Music Sapeq tidak memiliki lirik. Kata “lirik” mempunyai arti yang lain, yaitu nada. Menyangon atau memainkan lagu mempunyai fungsi tersendiri, sebagai pengiring vocal, tari, hiburan, dan pengantar seseorang yang dianggap ahli melant...
Bahan bahan dan Bumbu Resep Sop Buntut Sapi Bumbu Spesial 1. 500 gram ekor sapi atau buntut, cuci bersih. 2. Bawang bombay ukuran sedang besar, potong 6 bagian. 3. Kayu manis kurang lebih sepanjang 5 cm saja. 4. Kapulaga kurang lebih sebanyak 2 sampai 3 butir saja. 5. Kaldu instan rasa sapi kalau suka secukupnya atau kurang lebih satu kotak saja. 6. Sayuran wortel ukuran sedang kurang lebih sebanyak 1-2 batang saja, iris kecil kecil sesuai selera. 7. Seledri kalau suka kurang lebih sebanyak 3 batang. Potong potong sesuai selera. 8. 1 buah Kentang ukuran sedang besar, potong sesuai selera. 9. 1 batang Daun bawang ukuran sedang besar, iris tipis. 10. 4 buah Bawang putih (untuk bumbu halus). 11. Setengah sendok teh Merica halus atau bubuk (untuk bumbu halus). 12. Pala bubuk secukupnya atau kurang lebih seperempat sendok kecil saja (untuk bumbu halus). 13. Garam sesuai selera. 14. Air bersih untuk merebus buntut sapinya. 1...
Isutan Jarat adalah nama permainan tradisional yang berkembang di daerah Kalimantan Selatan. Asal katanya dari isutan dan jarat , kata isutan ini mungkin dari peralihan kata ‘usutan’ yang berarti ‘mencari’. Sedangkan ‘jarat’ adalah istilah orang Banjar untuk tali yang ujungnya bersimpul untuk menjebak atau mengikat (seperti tali lasso di Amerika). Jadi isutan jarat maksudnya mencari tali yang bajarat (memiliki jerat). Pada permainan ini tiap pemain berusaha mencari jarat pemain lainnya yang disembunyikan di dalam pasir dengan cara menusukkan bilah lidi/kayu/bambu. Permainan ini sebenarnya menebak letak jarat yang ada di dalam pasir. Lokasi permainan ini biasanya di pinggir sungai saat air surut atau di halaman rumah yang banyak pasirnya. Permainan isutan jarat tidak ada kaitan dengan jenis upacara atau peristiwa tertentu. Waktu permainan bebas bisa dimainkan kapan saja kalau di kampung anak-anak akan memainkannya...