Alkisah, di sebuah desa terpencil di daerah Kalimantan Barat, Indonesia, hiduplah seorang janda tua dengan seorang putrinya yang cantik jelita bernama Darmi. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang terletak di ujung desa. Sejak ayah Darmi meninggal, kehidupan mereka menjadi susah. Ayah Darmi tidak meninggalkan harta warisan sedikit pun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, ibu Darmi bekerja di sawah atau ladang orang lain sebagai buruh upahan. Sementara putrinya, Darmi, seorang gadis yang manja. Apapun yang dimintanya harus dikabulkan. Selain manja, ia juga seorang gadis yang malas. Kerjanya hanya bersolek dan mengagumi kecantikannya di depan cermin. Setiap sore ia selalu hilir mudik di kampungnya tanpa tujuan yang jelas, kecuali hanya untuk mempertontonkan kecantikannya. Ia sama sekali tidak mau membantu ibunya mencari nafkah. Setiap kali ibunya mengajaknya pergi ke sawah, ia selalu menolak. (Nak! Ayo bantu Ibu bekerja di sawah, ) ajak sang Ibu. (Tidak, Bu! Aku tidak mau...
Bahan: ½ kg terigu 400 ml air 1 sendok makan baking powder 2 sendok teh baking soda 1 ½ sendok teh garam Minyak untuk menggoreng Cara Membuat Resep Cakwe: Masukkan baking powder, baking soda dan garam ke dalam baskom lalu masukkan air dan aduk rata. Masukkan terigu dan aduk rata. Biarkan 15-20 menit Ambil adonan yang di pinggir baskom lalu dipindahkan ketengah-tengah adonan lalu biarkan lagi 15-20 menit. Terus lakukan ini 3-4 kali sampai adonan menjadi halus dan elastis Balik adonan dan beri sedikit minyak di permukaan nya supaya adonan tetap lembab selama 1 jam Angkat adonan dari baskom lalu dibungkus dengan plastic dan bentuk persegi panjang. Diamkan lagi selama 1jam Kalau membuat adonan lebih dari ½ kg, potong adonan dan pisahkan setiap ½ kg lalu dibungkus plastic Buka bungkus plastic adonan. Dengan batang kayu bulat, tekan adonan dan bentuk persegi panjang dengan lebar 6 cm dan tebalny...
Bahan dan Alat Durian masak : 4-5 kg Gula pasir : 1 kg Garam : 1 sendok teh Pisau besar Tungku Pengaduk Plastik pembungkus Cara Pengolahan 1. Durian dibuka dan dimbil isinya. 2. Pisahkan daging buah dari isinya 3. Tambahkan gula pasir sebanyak 1 kg untuk setiap daging buah sebanyak 4-5 kg dan 2 sendok teh garam. 4. Semua bahan dinmasukkan ke dalam kuali yang diletakkan pada tungku. Tungku dibuat dari drum bekas dibagi dua (setengah bagian drum) kemudian dibuat lubang kayu 5. Bahan yang ada di kuali diaduk terus menerus, Api jangan terlalu besar. Lama pengadukan sekitar 3-4 jam. 6. Lempok siap diangkat dan dianggap matang jika sudah tidak lengket di pengadukan. 7. Lempok siap dikemas dalam plastik dan diberi label. Lokasi penjual: Toko Kue Bingke Kamboja Alamat: Jalan Tanjung Pura No.310, Pontianak Selatan, Benua Melayu Laut, Pontianak, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78243 Telepon: 0823-5319-1977 ...
Bahan 300 gram beras, cuci, tiriskan 150 gram kelapa parut 2 liter air 200 gram daging tetelan, potong -" potong Haluskan 5 butir bawang merah 3 siung bawang putih 2 buah cabai merah besar 3 buah cabai merah keriting 1/2 sdt merica butiran 1/2 terasi matang 2 lembar daun salam 2 batang serai, memarkan 3 cm lengkuas, memarkan 2 sdt garam 100 gram kacang panjang, potong-potong 100 gram kangkung, siangi 100 gram ubi jalar merah, potong-potong Pelengkap 150 gram kacang tanah, goreng 100 gram ikan teri goreng kecap manis Cara membuat Sangrai beras dan kelapa parut sampai kecoklatan, angkat tumbuk sampai beras hancur, sisihkan. Didihkan air, masukkan tetelan, bumbu halus, daun salam, serai, lengkuas, dan garam. Masak sampai tetelan matang dan empuk. Masukkan beras tumbuk. Aduk sampai mendidih. Tambahkan sayuran,...
"Rambut sama hitam, hati lain-lain," ( Sungguhpun manusia mempunyai persamaan pada zahirnya, namun sifat, kelakuan, perasaan dan hati masing-masing adalah berbeda). Makna peribahasa ini tergambar dalam sebuah cerita rakyat di daerah Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia. Cerita ini mengisahkan tentang dua orang bersaudara yaitu Muzakir dan Dermawan. Keduanya adalah putra dari seorang saudagar kaya di daerah itu. Setelah orang tuanya meninggal, keduanya mendapat harta warisan yang sama banyaknya. Namun, kedua orang bersaudara ini memiliki sifat, kelakuan, perasaan dan hati yang berbeda. Muzakir memiliki sifat yang sangat kikir. Ia enggan untuk mengeluarkan uang atau hartanya untuk kepentingan apapun. Sebaliknya, Dermawan, sesuai dengan namanya, memiliki sifat yang sangat dermawan. Ia suka mengeluarkan uang atau hartanya untuk kepentingan yang bermanfaat baik untuk dirinya sendiri, keluarga maupun orang lain. Suatu ketika, si Dermawan jatuh miskin, karena sebagian besar h...
Bubur padas merupakan makanan khas kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. bubur ini menyerupai bubur Manado, Sulawesi Utara, yang terdiri dari beras yang dicampur dengan rupa-rupa sayuran. Bubur Padas pun serupa, terdiri dari beras dan sayur-mayur yang disatukan. Konon, makanan khas masyarakat melayu di Kalimantan Barant ini terdiri dari 70 jenis sayuran. Apabila bubur Manado dihidangkan bersama dengan ikan tongkol dan sambal dabu-dabu, maka bubur padas dihindangkan bersama dengan ikan teri, kacang, jeruk limo, dan kecap. berasnyapun terlebih dahulu dicampur dengan kelapa parut yang kemudian dioseng hingga matang dan ditumbuk hingga halus. Bubur padas biasanya dibuat saat acar-acara besar seperti lebaran. Bubur Padas Bubur Manado Lokasi penjual: Sallo' Innyan Kopi Pontianak Alamat: Jl. Tebet Timur Dalam II No. 38C, Tebet, Jakarta Telepon: 02183796802 B...
Makanan ini terbuat dari cumi yang dikeringkan lalu dibakar dengan menggunakan arang, setelah dibakar maka cumi ini akan dipukul - pukul menggunakan palu. Tujuannya agar rasanya gurih. Untuk penyajian sotong yang telah di pangkong gurih akan dicocol dengan sambal kacang. Cara pembuatan Sotong Pangkong Bahan: - Cumi yang telah dikeringkan 5 ekor Bumbu: - Bawang merah 2 siung - Cabe rawit 3 buah - Kacang tanah yang telah disangrai dan digerus halus - Sedikit cuka Peralatan: - Pemanggang dan arang - Palu kayu dan alasnya untuk meletakkan sotong yang akan dipangkong Gunting untuk memotong sotong Piring Cara membuatnya: - Cumi kering tadi lalu dipanggang sampai harum. Terus dipangkong (dipukul-pukul dengan palu sampe empuk). Setelah itu dipotong-potong dan masukan dalam piring. - Untuk membuat saus atau sambalnya, haluskan semua bahan dan campur dengan cuka dan air, jangan terlalu kental. Lokasi penjual: SOTONG...
Perang Meriam Karbit merupakan tradisi rutin yang dilakukan oleh masyarakat muslim di Pontianak, Kalimantan Barat menjelang lebaran setiap tahunnya. Masyarakat selalu mengadakan perang meriam ini di pinggir Sungai Kapuas. Meriam yang digunakan untuk perang ini tidak berbahaya. Masyarakat membuat meriam dari bambu dan batang kelapa yang diisi dengan bubuk karbit. Sehingga meriam hanya akan menimbulkan suara yang sangat keras namun tidak berbahaya. Tradisi ini sudah ada sejak awal Kota Pontianak berdiri. Konon, raja pertama Pontianak, Syarif Abdurrahman Alkadrie, sempat diganggu oleh hantu-hantu ketika ia akan membuka lahan untuk tempat tinggalnya di kota ini. Lalu, Sultan memerintahkan pasukannya untuk mengusir hantu-hantu yang menganggunya dengan menggunakan meriam karbit. Perang Meriam Karbit sempat dilarang ketika masa orde baru. Setelah masa orde baru berakhir barulah tradisi ini kembali dilanjutkan.
Rumah adat di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah di sebut rumah Betang, rumah tersebut biasanya digunakan atau dihuni oleh masyarakat Dayak. Rumah betang mempunyai ciri-ciri yaitu; bentuk Panggung, memanjang. pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah searah dengan matahari terbit dan sebelah hilirnya kearah matahari terbenam, sebagai simbol kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari matahari tumbuh dan pulang ke rumah di matahari padam. Di Kalimantan Barat mulai dari Kota Pontianak dapat kita jumpai rumah adat Dayak. Salah satunya berada di jalan Letjen Sutoyo. Walaupun hanya sebuah Imitasi, tetapi rumah Betang ini, cukup aktif dalam menampung aktivitas kaum muda dan sanggar seni Dayak. Kemudian jika kita ke arah kabupaten Landak, maka kita akan menjumpai sebuah rumah Betang Dayak di Kampung Sahapm Kec. Pahauman. Kemudian jika kita ke kabupaten Sanggau, maka kita dapat melihat Rumah Betang di kampung Kopar Kecamatan Parindu....