Budaya Indonesia
311 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kue Ali Agrem
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

*.Bahan :.* *Tepung beras yang baru 1 liter *Gula merah 400 gram *Garam 1/2 sendok teh *Air 100 ml *Kemiri (dihaluskan) 5 butir *Minyak untuk menggoreng *.Cara membuat :.* 1. Rebus gula dan air hingga berambut, angkat. 2. Siramkan air gula ke atas tepung beras, aduk rata. Tambahkan garam dan kemiri, uleni hingga halus. 3. Panaskan minyak goreng, bentuk adonan seperti resep donat kentang kecil. Goreng sampai kecoklatan.   RM/Toko yang Menyediakan:   Cake Shop Ali Agrem Buhun Cake Shop Address: Jl. Soekarno Hatta No.4, Cibuntu, Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat 40212 Phone: 0896-1794-5845

avatar
Budaya Indonesia
Gambar Entri
Ketupat
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ketupat atau di beberapa tempat disebut dengan "kupat" adalah penganan berbahan dasar beras atau beras ketan khas Indonesia. Sesuai dengan bahan dasarnya, ketupat menjadi makanan pokok pengganti nasi atau sagu yang kemudian disantap dengan sayur atau lauk pauk lainnya. Di Indonesia, tradisi menyantap ketupat dilakukan sebagai simbol untuk merayakan ritual keagamaan tertentu atau menjadi menu kuliner tersendiri. Namun, tradisi menyantap ketupat secara masal bisa ditemui pada saat perayaan Hari Lebaran, yang bagi sebagian orang, belum lengkap rasanya merayakan lebaran tanpa menyantap ketupat. Pada hari yang dalam sistem penanggalan Qomariyah jatuh pada tanggal 1 Syawal ini umat muslim se-Indonesia, bersama-sama dengan umat muslim sedunia, merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Hari Lebaran. Tradisi ini memiliki akar religius sekaligus budaya. Lebaran dimaknai sebagai simbol kemenangan manusia dalam mengontrol hawa nafsu yang direpresentasikan melalui ibadah puasa selama 1 bulan penu...

avatar
Budaya Indonesia
Gambar Entri
"ngertakeun Bumi Lamba" -mapag Sasih Kapitu Suryakala-
Ritual Ritual
Jawa Barat

UPACARA ADAT BUDAYA SUNDA (NUSANTARA - SABUANA) "NGERTAKEUN BUMI LAMBA" -mapag sasih kapitu suryakala- Ngertakeun bumi lamba, artinya Mensejahterakan Kehidupan Bumi Alam, seperti yang diamanatkan Sang Prabu Siliwangi 1482-1521M, dalam Sanghyang Siksa Kanda’ng Karesian. Upacara ini sebagai salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat adat dalam berhubungan dengan alam yang mendesak manusia untuk mengubah sikapnya terhadap lingkungan, yaitu dengan berusaha kembali untuk lebih arif dalam memperlakukannya seperti yang telah dilakukan oleh leluhur sejak dulu. Upacara Ngertakeun Bumi Lamba adalah upacara untuk menjalankan pesan kasepuhan (orangtua adat) dari Kanekes, yang menitipkan 3 (tiga) Gunung, sebagai Pakualam (harus diperlakukan sebagai tempat suci yang penting bagi warga adat yang mengakui dirinya Urang Bandung), yaitu Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Wayang dan Gunung Gede sebagai tempat 'Kabuyutan' (sumber air, makanan atau juga leluhur). Inti upacara adala...

avatar
xxx
Gambar Entri
Analisis Komponen Frekuensi Dari Angklung Pentatonis
Alat Musik Alat Musik
Jawa Barat

Pendahuluan Angklung adalah alat musik tradisional yang dapat berkembang mengikuti perkembangan musik modern. Perkembangan alat musik ini bahkan sudah mendapatkan pengakuan dunia dengan dideklarasikannya angklung sebagai "world heritage" oleh UNESCO. Perkembangan angklung tidak diikuti oleh penelitian yang cukup sehingga penelitian pada alat musik ini perlu dilakukan terutama dalam menentukan karakterisitik akustik dari musik angklung. Karakteristik akustik dari suatu musik dapat dibedakan menjadi karakter akustik yang bersifat objektif dan subjektif. Pada saat ini karakter akustik dari musik angklung belum diketahui secara lengkap sehingga dirasakan perlu diadakan penelitian tentang karakteristik musik angklung. Dengan diketahuinya parameter akustik tersebut nantinya akan menambah kekayaan budaya Indonesia, membantu seniman dalam menciptakan karya baru berdasarkan karakter musik angklung yang paling optimum dan dapat dibuat disain gedung konser yang didedikasikan untuk musik...

avatar
anugrah sabdono sudarsono
Gambar Entri
Jangjawokan (mantra Sunda)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

jangjawokan sunda Seureuh seuri Pinang nanggeng Apuna galugaet angen Gambirna pamuket angen Bakona galuge sari Coh nyay, parupat nyay, loeko lenyay Cucunduking aing taruk harendong Cucunduking aing taruk paku hurang Keuna asihan awaking Asihan si leuget teureup Kalimat diatas merupakan jangjawokan yang biasa digunakan urang sunda buhun ketika hendak nyepah (nyeupah), digerenteskeun atau di ucapkan dalam hati. Jangjawokan digunakan pada setiap kali kegiatan, bahkan menjadi tertib hidup. Misalnya untuk bergaul, bekerja sehari-hari, dan berdoa. Laku demikian dimungkinkan karena faktor masyarakat Sunda yang agraris selalu menjaga harmonisasi dengan alam. Konon pula seluruh nu kumelendang dialam dunya dianggap memiliki jiwa. Tertib dan krama hidup misalnya berhubungan dengan padi (beras). Ada jangjawokan yang digunakan sejak menanam bibit, ngaseuk, tandur, panen, nyiuk beas, nyangu, mawa beas ticai, ngisikan, seperti salah satu contoh dibawah ini : Jampe Nyimpen Beas...

avatar
Diaz Nawaksara
Gambar Entri
Sisingaan (kesenian Tradisional Masyarakat Sunda)
Tarian Tarian
Jawa Barat

Asal UsulSisingaan adalah suatu kesenian khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang menampilkan 2-4 boneka singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Di atas boneka singa yang diusung itu biasanya duduk seorang anak yang akan dikhitan atau seorang tokoh masyarakat. Ada beberapa versi tentang asal-usul kesenian yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Jawa Barat ini. Versi pertama mengatakan bahwa sisingaan muncul sekitar tahun 70-an. Waktu itu di anjungan Jawa Barat di TMII ditampilkan kesenian gotong singa atau sisingaan yang bentuknya masih sederhana. Dan, dari penampilan di anjungan Jawa Barat itulah kemudian kesenian sisingaan menjadi dikenal oleh masyarakat hingga saat ini. Versi kedua mengatakan bahwa kesenian sisingaan diciptakan sekitar tahun 1840 oleh para seniman yang berasal dari daerah Ciherang, sekitar 5 km dari Kota Subang. Waktu itu, Kabupaten Subang pernah menjadi "milik" orang Belanda dan Inggris dengan mendirikan P & T Lands. Hal ini menye...

avatar
agus deden
Gambar Entri
Kuda Renggong (kesenian Tradisional Masyarakat Sunda)
Tarian Tarian
Jawa Barat

Asal Usul Kuda renggong adalah suatu kesenian khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang menampilkan 1-4 ekor kuda yang dapat menari mengikuti irama musik. Di atas kuda-kuda tersebut biasanya duduk seorang anak yang baru saja dikhitan atau seorang tokoh masyarakat. Kata renggong adalah metatesis dari ronggeng yang artinya gerakan tari berirama dengan ayunan (langkah kaki) yang diikuti oleh gerakan kepala dan leher. Kesenian kuda renggong atau yang dahulu biasa disebut kuda igel karena bisa ngigel (menari) ini konon tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Desa Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang. Waktu itu (sekitar tahun 1880-an) ada seorang anak laki-laki bernama Sipan yang mempunyai kebiasaan mengamati tingkah laku kuda-kuda miliknya yang bernama si Cengek dan si Dengkek. Dari pengamatannya itu, ia menyimpulkan bahwa kuda juga dapat dilatih untuk mengikuti gerakan-gerakan yang diinginkan oleh manusia. Selanjutnya, ia pun mulai melatih si Cengek dan si Dengke...

avatar
agus deden
Gambar Entri
ketupat
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Assalamualaikum Apakah ketupat itu?secara umum ketupat dapat diartikan sebagai anyaman bangun ruang tertutup.Ketupat merupakan budaya Jawa yang kemudian menjadi ikon Hari Raya Fitri bagi umat Islam Indonesia tentunya.Biasanya ia terbuat dari daun kelapa.Namun untuk keperluan berbeda dapat menggunakan bahan lain.Keragaman jenis ketupat juga berkembang sangat luas, seluas imajinasi para inovator.Sudah sepatutnya pemerintah mendaftarkan ketupat pada UNESCO sebagai budaya asli bangsa Indonesia (ketwopates@gmail.com).   RM/Toko yang Menyediakan:   Jual Ketupat Restaurant Address: Jl. Kipas Angin, RW.10, Mekarsari, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16953

avatar
Casmad
Gambar Entri
Prasasti Ciaruteun
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, tidak jauh dari sungai Cisadane, Bogor. Prasasti tersebut merupakan peninggalan kerajaan Tarumanagara. Prasasti Ciaruteun ditemukan di Desa Ciaruteun Ilir, kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor; tepatnya pada koordinat 6°31'23,6" LS dan 106°41'28,2" BT. Tempat ditemukannya prasasti ini merupakan bukit (bahasa Sunda: pasir ) yang diapit oleh tiga sungai: Cisadane, Cianten, dan Ciaruteun. Sampai abad ke-19, tempat ini masih dilaporkan sebagai Pasir Muara, yang termasuk dalam tanah swasta Tjampéa (= Ciampea, namun sekarang termasuk wilayah Kecamatan Cibungbulang). Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara parwa 2, sarga 3, halaman 161 disebutkan bahwa Tarumanagara mempunya rajamandala (wilayah bawahan) yang dinamai "Pasir Muhara". Prasasti Ciaruteun dilaporkan oleh pemimpin Bataaviasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (sekarang Museum Nasion...

avatar
Muhammad Solahuddin