Maggalenceng adalah salah satu permainan yang ada di kalangan orang Bugis. Permainan ini dahulu dianggap sakral karena hanya dimainkan pada saat ada kematian. Dengan perkataan lain, permainan ini tidak boleh dilakukan di sembarang waktu karena dapat mendatangkan kematian bagi anggota keluarga si pemain. Oleh karena itu, para orang tua melarang siapa saja yang memainkan permainan ini pada saat yang tidak tepat (bukan saat-saat ada kematian). Penyelenggara permainan ini adalah pihak keluarga yang berkabung. Lama dan singkatnya penyelenggaraan permainan ini bergantung pada status sosial orang keluarga yang meninggal. Dalam konteks ini jika orang yang meninggalkan adalah orang kebanyakan, maka penyelenggaraan permainan hanya dilakukan dalam waktu 7 hari (berturut-turut dan dilakukan pada malam sampai menjelang pagi hari). Namun, jika orang yang meninggal mempunyai status sosial yang tinggi di dalam masyarakatnya (kaum bangsawan), maka permainan biasanya akan diselenggarak...
Pada masyarakat Bugis-Makassar yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, ada sebuah permainan yang disebut sebagai gallak-gallak. Dari mana dan kapan permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti, karena permainan tersebut telah dikenal oleh orang Bugis-Makassar secara turun-temurun. Gallak-gallak yang merupakan bahasa Makassar berasal dari kata gallak yang berarti “nama gelar tertentu” yang menunjukkan status sosial seseorang dalam masyarakatnya. Stratifikasi sosial masyarakat Bugis-Makassar pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yakni golongan bangsawan (karaeng), golongan orang biasa (tusamara) dan hamba atau budak (ata). Orang-orang yang secara genealogis masih keturunan raja-raja Bugis-Makassar menempati lapisan atas yang disebut sebagai bangsawan (karaeng). Kemudian, orang-orang yang secara genealogis bukan keturunan raja-raja disebut sebagai orang biasa (tusamara). Sedangkan, orang-orang yang menjadi tawanan karena kalah peran...
Polewali-Mandar adalah sebuah daerah yang tergabung dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Di masa lalu, di daerah yang terletak di pesisir utara Sulawesi Selatan ini pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Pitu Baba Binaga. Saharudin (1977), menyebutkan bahwa kerajaan ini ketika berperang dengan kerajaan lainnya selalu mengusung panji-panji (bendera) yang harus dibela mati-matian oleh para jowak-nya (prajuritnya). Tradisi inilah yang kemudian melahirkan suatu permainan yang disebut sebagai makbenteng. Makbenteng itu sendiri adalah bahasa setempat yang merupakan gabungan atas dua kata, yaitu “mak” yang berarti “tiang” dan “benteng” yang berarti “tempat pertahanan”. Dengan demikian, makbenteng dapat diartikan sebagai usaha mempertahankan benteng. Pada masa lalu, permainan yang intinya adalah mempertahankan benteng ini hanya diselenggakan oleh dan untuk kerajaan. Artinya, hanya para remaja bangsawanlah yan...
Asal Usul Massaung manuk adalah penamaan orang Bugis untuk sebuah permainan yang dalam bahasa Indonesia berarti “sabung ayam”. Massaung manuk dahulu hanya dilakukan para raja dan bangsawan Bugis pada pagi atau sore hari untuk memeriahkan pesta-pesta adat seperti: pelantikan raja, perkawinan, dan panen raya. Konon, permainan ini bermula dari kegemaran para raja yang sering mempertarungkan pemuda-pemuda di seluruh wilayah kerajaannya untuk mencari tubarani-tubarani (pahlawan) kerajaan yang akan dibawa ke medan pertempuran. Jadi, pada waktu itu yang disabung bukanlah ayam melainkan manusia. Namun, lama-kelamaan, mungkin karena semakin jarangnya terjadi peperangan antarkerajaan, pertarungan antarmanusia itu berubah menjadi pertarungan antarayam yang dinamakan massaung manuk. Pada waktu itu permainan tidak hanya dilakukan di dalam sebuah kerajaan, tetapi juga antarkerajaan yang tujuannya tidak hanya untuk bersenang-senang tetapi juga sebagai ajang adu pre...
Mallogo adalah permainan tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan , Indonesia . Dalam bahasa Bugis disebut dengan Mallogo sedangkan dalam bahasa Makassar disebut dengan Allogo. Permainan mengandung makna kejujuran dan sportivitas. Permainan Mallogo berupa tempurung kelapa kering yang dibentuk segitiga ( logo ), lalu dipukul dengan sepotong bambu yang bentuknya seperti pemukul golf. Dahulu Mallogo dimainkan oleh seluruh kalangan masyarakat Sulawesi Selatan, baik rakyat biasa maupun bangsawan. Sehingga ada dua jenis logo (tempurung bentuk segitiga), yakni logo dari tempurung kelapa untuk rakyat biasa dan logo dari tanduk kerbau , seng , atau besi yang disepuh emas untuk kalangan bangsawan. [1] Mallogo (allogo) dimainkan oleh dua orang atau lebih, biasanya di halaman rumah atau pinggira...
Perubahan zaman membuat budaya dan hal hal tradisional dilupakan oleh bangsa indonesia, yg sebenarnya banyak sekali Budayanya. salah satunya yaitu permainan tradisional Angkaleong, yg pernah dimainkan oleh ana-anak tahun 90an. mungkin masih terdengar asing oleh sebagian orang, tapi akan saya jelaskan disini. kalaupun salah mungkin bisa dibenarkan kembali. Angkaleong adalah permainan sandal yg disusun. cara bermain : misalkan ada 5 orang yg bermain, sendal dari setiap otang disusun seperti gambar diatas, berdiri namun saling terkait agar tidak ambruk dan jatuh. mereka bergiliran untuk melempar sendal dengan sendalnya masing masing, jika pemain 1 belum berhasil melempar sandal maka pemain 2 selanjutnya.. jika sudah ada pemain yg bisa mengenai sandal dan menjatuhkannya, maka pemain sebelumnya yg jaga angkaleong. pemain yg lain, bersembunyi dengan membawa sendal lemparan mereka tadi, dan waktu ditentukan dengan lamanya si penjaga angkaleong tadi. tugas si penjaga a...
Permainan ini dikenal dengan banyak nama: Engklek di Jawa, Cenge Cenge di Sulawesi, dll. Di Tanjung Enim, permainan ini dikenal dengan nama Caingkling. Caingkling adalah permainan anak yang dimainkan dengan cara melompati petak-petak dengan satu kaki atau dua kaki sambil melewati rintangan batu yang ada. Permainan ini biasa dimainkan 4 atau lebih anak perempuan, walau tidak menutup kemungkinan anak laki-laki juga boleh mengikuti permainan ini. Cara Bermain Caingkling Pertama, buat dulu petak-petaknya. Bisa 1-2 petak dalam satu baris. 1 petak artinya hanya boleh menggunakan satu kaki. 2 petak artinya harus menginjakkan kaki ke dua petak itu secara bersamaan. Buatlah angka yang mengurut dari 1, 2, 3, dst. hingga petak yang paling atas (biasanya berbentuk setengah lingkaran). Masing-masing anak menyiapkan batu kecil. Kedua, lempar batumu ke angka 1. Kalau tepat sasaran, maka kamu bisa memulai permainan. Hindari petak yang terdapat batunya lalu lompati petak-petaknya hingg...
Tungkupan merupakan sebutan anak asal Sumatera Selatan seperti di Palembang terhadap permainan Petak Umpet. Namun terdapat sedikit perbedaan cara permainan Tungkupan ini di setiap daerah. Di Palembang sendiri, ada satu anak yang akan menjadi "penjaga". Anak inilah yang bertugas untuk menutup mata dan menghadap ke tembok, menghitung mundur dari angka yang telah ditentukan (misalnya hitung mundur dari 10), dan kemudian mencari pemain-pemain lainnya. Tembok tempat si "penjaga" menghitung mundur disebut rumah atau base . Apabila si "penjaga" berhasil menemukan salah satu pemain yang bersembunyi, semua pemain mulai berlari ke arah base. Apabila pemain lain berhasil sampai ke 'rumah' dahulu sebelum si 'penjaga', si 'penjaga' tersebut akan kembali menjadi 'penjaga' di ronde atau permainan selanjutnya. Namun, apabila si 'penjaga' berhasil sampai ke 'rumah' sebelum pemain-pemain lain, pemain-pemain lain tersebut harus bermain gunting-batu-kert...
Persiapan Permainan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak diatur dalam hal jumlahnya. Dan tidak diperlukan persiapan khusus. Peralatan Tidak diperlukan peralatan tertentu Peraturan • Personil yang terkena hitungan yang ke-20 merupakan personil pertama kali yang harus mengejar teman-temannya (personal yang ngori’). • Jika kelompok bermain lebih dari 20 orang, maka setelah hitungan ke-20, hitungan dilanjutkan lagi ke hitungan pertama sehingga setiap personil turut kebagian dalam menghitung. Hitungan berhenti pada hitungan ke-20 berikutnya. Permainan Sekelompok orang memulai permainan dengan membuat lingkaran tertutup dengan bergandengan tangan. Salah seorang personail mengambil inisiatif sebagai hitungan pertama. Dilanjutkan dengan hitungan kedua, ketiga, dan seterusnya kearah kanan personil hitungan pertama. Personil yang terkena hitungan yang ke-20 akan menjadi personil pertama yang mengejar (ngori’). Perso...