Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
permainan tradisional Sumatera Selatan sulawesi selatan
Permainan Maggalenceng (Sulawesi Selatan)
- 26 April 2016
Maggalenceng adalah salah satu permainan yang ada di kalangan orang Bugis. Permainan ini dahulu dianggap sakral karena hanya dimainkan pada saat ada kematian. Dengan perkataan lain, permainan ini tidak boleh dilakukan di sembarang waktu karena dapat mendatangkan kematian bagi anggota keluarga si pemain. Oleh karena itu, para orang tua melarang siapa saja yang memainkan permainan ini pada saat yang tidak tepat (bukan saat-saat ada kematian).
 
Penyelenggara permainan ini adalah pihak keluarga yang berkabung. Lama dan singkatnya penyelenggaraan permainan ini bergantung pada status sosial orang keluarga yang meninggal. Dalam konteks ini jika orang yang meninggalkan adalah orang kebanyakan, maka penyelenggaraan permainan hanya dilakukan dalam waktu 7 hari (berturut-turut dan dilakukan pada malam sampai menjelang pagi hari). Namun, jika orang yang meninggal mempunyai status sosial yang tinggi di dalam masyarakatnya (kaum bangsawan), maka permainan biasanya akan diselenggarakan selama 40--100 hari.
 
Kesakralan permainan yang sebenarnya hanya untuk berjaga-jaga agar tidak mengantuk dan sekaligus menghibur anggota keluarga yang meninggal itu berangsur-angsur memudar sejak datangnya agama Islam yang dibawa oleh Abdul Makmur dari Minangkabau (Sumatera Barat) pada abad ke-16 (www.wikipedia.org). Dewasa ini tidak ada lagi kesakralannya. Malahan, fungsinya berubah menjadi suatu permainan muda-mudi. Melalui permainan ini remaja yang berlainan jenis itu saling merajuk dan atau mengungkapkan isi hatinya.dengan nyanyian yang berupa syair. Syair itu antara lain adalah sebagai berikut:
 
Addara-dara teduce
Anggalacang tasitembak
Manna taduce
Naduceanji kalenna
Manna tatette
Natettekanji kalenna
 
Artinya:
Bermain dara-dara tidak pernah salah
Bermain galaceng tidak saling mengalahkan
Walau tidak kalah
Dia mengalahkan dirinya
Meskipun tidak menang
Dia memenangkan dirinya
 
Laka-kelamaan para pemuda menganggap bahwa permainan ini kurang menantang karena tidak perlu mengeluarkan tenaga dan fisik yang kuat, sehingga jarang pemuda ikut dalam permainan ini.
 
Pemain
Permainan maggalenceng dapat dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa laki-laki maupun perempuan. Namun, saat ini, secara umum maggalenceng dimainkan oleh kaum perempuan, terutama anak-anak yang berusia 6--12 tahun. Kaum laki-laki sangat jarang memainkannya. Jumlah pemain tergantung dari jumlah papan maggalenceng yang tersedia. Untuk satu papan permainan hanya dapat dimainkan oleh dua orang.
 
Tempat Permainan
Dahulu maggalenceng hanya dimainkan di teras atau beranda rumah orang yang baru saja meninggal dunia. Namun, sekarang ini dapat dimainkan di mana saja dan kapan saja karena tidak memerlukan tempat yang khusus. Jadi, bisa di dalam rumah, di beranda rumah, atau di balai-balai rumah adat (bisa pagi, siang, sore, atau malam hari).
 
Peralatan Permainan
Peralatan yang digunakan dalam permainan adalah aggalancengngeng yang terbuat dari kayu yang tebalnya kurang lebih 10 cm, lebar 20 cm dan panjang 50 cm. Kayu tersebut diberi lubang-lubang (bundar) dengan kedalaman kurang lebih 5 cm. Jumlah lubang seluruhnya adalah 12 buah, dengan rincian 10 lubang dibuat dua jejer (masing-masing jejer 5 lubang), kemudian dua lubang yang agak besar di setiap ujungnya (aggalancengngeng). Selain aggalancengngeng, permainan ini juga menggunakan biji-biji buah pohon asam atau kerikil yang jumlahnya antara 50--70 biji untuk mengisi lubang yang tersedia. Biji-biji tersebut nantinya dibagi menjadi dua untuk masing-masing pemain.
 
Aturan Permainan
Ada empat cara yang dikenal oleh orang Bugis-Makassar dalam permainan ini. Pertama, mabbetta, yaitu jika biji yang terakhir kena lubang yang kosong di daerahnya sendiri, sementara lubang lawan di depannya berisi maka bijinya diambil sebagai kemenangan pihak lawan. Kedua, maddappeng, yaitu apabila biji persis habis pada lubang lawan yang berisi tiga biji, maka bijinya diambil sebagai kemenangan lawan. Ketiga, gabungan dari mabbetta dan maddappeng. Dan, keempat sigappae, yaitu masing-masing ulu tidak diisi tetapi digunakan sebagai tempat biji kemenangan.
 
Jalannya Permainan
Jalannya permainan dimulai dengan memasukkan biji-biji ke dalam lubang-lubang yang ada di dalam papan permainan (aggalancengngeng), kecuali dua buah lubang besar saja yang berada di ujung aggalancengngeng. Kedua lubang ini tidak boleh diisi. Jumlah biji pada setiap lubang adalah sama. Jika jumlah seluruh biji yang disepakati adalah 70 biji, maka setiap lubang akan diisi oleh 7 biji. Kemudian salah satu pemain yang mendapat kesempatan pertama akan mengambil semua biji dari lubang paling ujung yang ada di daerahnya sendiri. Biji-biji tersebut kemudian akan diedarkan satu persatu dengan arah yang berlawanan jarum jam ke setiap lubang yang ada di papan permainan, kecuali satu lubang besar di ujung papan yang menjadi “milik” lawan. Apabila biji masuk ke lubang yang paling besar (miliknya sendiri), maka biji tersebut merupakan nilai bagi pemain yang bersangkutan. Namun, jika biji yang terakhir jatuh ke lubang yang masih ada bijinya, maka pemain mengambil biji-biji tersebut untuk diedarkan kembali. Demikian seterusnya hingga suatu saat biji terakhir jatuh pada lubang yang kosong. Jika itu terjadi, maka pemain yang lain (lawan mainnya) akan menggantikannya. Permainan akan berlangsung terus hingga biji-biji yang berada di lubang-lubang kecil seluruhnya masuk ke dua buah lubang besar di ujung papan permainan milik kedua pemain. Bagi pemain yang mendapatkan biji terbanyak akan menjadi pemenangnya.
 
Nilai Budaya
Nilai yang terkandung dalam permainan maggalenceng adalah kecermatan dan sportivitas. Nilai kecermatan tercermin dari perlunya perhitungan yang pas agar biji-biji yang akan dijatuhkan tidak mengenai lubang yang kosong sehingga dapat terus bermain dan mengumpulkan nilai sebanyak-banyaknya. Nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada. 
 
 
 
Sumber:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1980. Permainan Rakyat Suku Bugis Makasar di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
http://ms.wikipedia.org

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya