Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki, lebih ke seni fisik dalam bermain perang-perangan. Senjata atau alat tembak yang dipakai adalah bambu cina atau dalam bahasa lokal Manado disebut bulu tui. Adapun untuk peluru dipakai kertas atau buah jambu air yang masih kecil. Cara bermain dodorobe adalah anak-anak dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok punya benteng dan saling tembak meniru adegan perang. Kelompok yang paling banyak kena tembakan dan bentengnya berhasil dianggap kalah. Sumber: https://regional.kompas.com/read/2016/05/05/16242711/ini-9-permainan-tradisional-anak-di-sulawesi-utara?page=all
Biasanya dimainkan oleh anak perempuan, tapi anak laki-laki sering ikut serta bermain. Mereka menggunakan tali yang terbuat dari karet maupun akar pohon. Permainan ini dimulai dengan mencari pemenang dengan cara hompimpah atau gambreng untuk menentukan siapa yang akan pegang tali. Dua orang yang kalah diharuskan untuk memegang ujung tali, dan pemenangnya melompatinya sampai tidak menyentuh tali itu. Jika dalam lompatan terkena atau menyentuh tali, maka akan diganti oleh pemegang tali hingga bergantian terus menerus. Sumber: https://regional.kompas.com/read/2016/05/05/16242711/ini-9-permainan-tradisional-anak-di-sulawesi-utara?page=all
Dikenal juga dengan nama ular naga, biasanya dimainkan oleh anak perempuan dan anak laki-laki secara bersama-sama. Zaman dulu, slepdur dimainkan di malam hari saat bulan purnama. Jumlah pemain dari slepdur harus banyak agar lebih seru. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan luas. Anak-anak berbaris bergandeng tangan dan ditaruh di bahu teman, dibuat layaknya ekor ular naga yang panjang. Biasanya anak yang tinggi yang menjadi kepala naga. Selain ekor ular, ada dua anak yang akan menjadi gerbang dan mereka akan memilih salah satu anak untuk dijadikan tumbal atau pengganti gerbang. Di saat ular sedang berjalan, anak-anak akan menyanyikan lagu slepdur untuk menentukan ketukan berhentinya ular naga. Sumber: https://regional.kompas.com/read/2016/05/05/16242711/ini-9-permainan-tradisional-anak-di-sulawesi-utara?page=all
Ini termasuk permainan anak-anak yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Permainan ini terdiri dari satu orang anak yang menjadi si miskin dan meminta anak kepada kelompok anak yang banyak jumlahnya. Si miskin akan memilih anak dari si kaya, sambil berjalan maju dan menyebut nama anak yang akan dimintanya. Begitu seterusnya sampai kelompok anak yang banyak jumlahnya habis. Sumber: Kompasiana
MENU News Regional Ini 9 Permainan Tradisional Anak di Sulawesi Utara Kamis, 5 Mei 2016 | 16:24 WIB MANADO, KOMPAS.com - Libur panjang pada akhir pekan ini sangat cocok dimanfaatkan untuk mengajak anak bermain di luar rumah. Beberapa permainan tradisional dari masa tahun 1950-an hingga 1990-an masih bisa diajarkan bagi tumbuh kembang anak. "Permainan anak zaman dulu yang dilakukan beramai-ramai secara berkelompok sudah jarang lagi ditemui. Anak-anak sekarang lebih memilih tinggal di rumah bermalas-malasan sambil bermain gadget tanpa bersosialisasi dengan teman sebayanya," ujar Koordinator Studio dan Perfilman Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo, Rocky H Koagouw, Kamis (5/5/2016). Padahal permainan anak-anak tradisional memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak, misalnya dalam pertumbuhan kesehatan dan motorik anak. Belum lagi keseruan permainan yang bisa dinikmati bersama teman-teman sebaya yang secara emosi member...
Kanikir berasal dari manado atau minahasa, merupakan permainan yang dulunya sangat digemari. Cara bermainnya sangat mudah, kanikir (kelereng) ditempatkan pada sudut garis-garis seperti tangga yang dibuat di atas tanah. Kemudian kita mengincarnya dengan menggunakan gaco, semacam kelereng jagoan kita yang kena paling banyak maka dia yang menjadi pemenangnya. Ada juga yang bermainnya dengan menggali lubang dan melemparkan kanir ke lubang yang telah dibuat tadi dengan jarak yang ditentukan, disini yang paling banyak memasukkan kelubang maka di yang jadi pemenangnya.
Sumatera Utara adalah provinsi yang luas dan indah.Memiliki banyak budaya khas sendiri.Mulai dari makanan, lagu , tari -tarian , permainan, dan banyak lagi.Hal yang akan saya bahas kali ini adalah permainan adat dari silindung atau disebut juga tarutung. Nama permainan ini adalah marhusip.Anggota yang dibutuhkan sekitar 4-6 orang dalam satu grup dan dimainkan oleh 2 grup atau lebih serta dibutuhkan 2 atau 3 orang untuk memandu jalannya permainan.Cara bermainnya adalah satu grup terdiri dari 4-6 dan membentuk sebuah barisan serta menghadap ke grup lawan.Pemandu permainan akan memberikan sebuah kategori kepada grup yang mulai pertama.Setelah itu pemain yang paling belakang akan membisikkan sebuah kata ke depan yang sesuai dengan kategori tersebut.Terus berbisik sampai paling depan, lalu yang paling depan akan berbicara kata tersebut tanpa suara.Sehingga grup lawan harus menebak kata tersebut.Permainan ini dilakukan sebanyak 3 ronde, dengan satu rondenya dilakukan secara bergantian.Bila...
Istilah kata palapudu sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Hanya yang jelas motif alat ini dimainkan adalah untuk menembak. Menurut penuturan informan yang bernama Kasim Langgapa (57 tahun) tinggal di desa Molu'o Kecamatan Kwandang, bahwa permainan Palapudu sudah dikenalnya sejak kecil, dan ayahnya pernah membuat palapudu ini. Alat Palapudu ini terbuat dari bulu (bambu) dengan menggunakan peluru dari ketumbar (ketumbari). Mainan ini, adalah mainan yang paling digemari pada waktu itu dan pada umumnya sangat diminati oleh anak laki-laki, namun demikian tidak menutup kemungkinan anak perempuan juga dapat memainkan permainan tersebut. Munculnya permainan ini menurut informasi yang didapati, pada waktu masih zaman penjajahan belanda, warga masyarakat gorontalo menggunakan alat palpudu ini sebagai senjata seadanya untuk menembak musuh-musuh yang ada, dan akhirnya alat palapudu ini berkembang menjadi mainan anak-anak, namun saat ini permaianan palapudu sudah mulai hilang dri peredar...
Tam tam buku adalah permainan tradisional yang serupa dengan permainan ular naga atau wak wak gung… dua orang membuat terowongan dan yang lain membuat barisan panjang. Permaianan ini melibatkan beberapa orang. Langkah-langkah dalam permainan tam tam buku ini adalah sebagai berikut: Dua orang A dan B membuat terowongan (kedua tangan saling bertemu) Si A sebagai matahari dan Si B sebagai bulan. Salah seorang memimpin barisan. Bentuk barisan adalah memanjang ke belakang. Masing-masing berpegangan pada baju bagian belakang dari teman yang ada di depannya. Barisan ini berjalan-jalan dengan cepat sambil berkeliling mengitari A dan B sambil menyanyikan lagu " “Tam tam buku, seleret tiang bahu, patah lembing, patah paku, anak belakang tangkap satu , bunyi lonceng pukul satu” Setelah lama berkeliling masuklah pemimpin barisan ke terowongan. A dan B harus menahan/me...