1.248 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Permainan Surantang-Surinting dari Banten
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Banten

Banten memiliki segudang budaya yang sangat menarik untuk dibahas. Salah satunya adalah permainan tradisional. Permainan yang sering dilakukan oleh anak-anak pada zaman dahulu di Banten adalah permainan surantang - surinting. Permainan ini bisa dilakukan oleh 5-8 orang. Permainan surantang-surinting adalah warisan dari nenek moyang terdahulu. Permainan surantang-surinting menunjukan kebersamaan, kerukunan, dan dimaikan dengan bahasa daerah banten yaitu Jawa Banten. Berikut ini adalah lirik dari lagu yang dimainkan di permainan surantang-surinting. Surantang-surinting bibi semar nyolong gunting guntinge bibi laos sedakep tangan cios Cara bermainnya adalah semua pemain duduk melingkar sambil meletakkan telapak tangannya di depan. Kemudian ketua pemain akan memimpin permainan. Ketua tim akan menguncupkan tangannya kemudian tangannya diletakan diatas telapak pemain. Semua pemain akan menyanyikan lagunya dan tangan ketua tim akan mengitari semua telapak tangan pemain. Apa...

avatar
Oskm18_16018155_fauzia Dwi Shabrina
Gambar Entri
Pepeletokan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Pepeletokan adalah mainan tradisional yang dapat ditemukan di tanah sunda pada tahun 90an. walau begitu mainan ini masih bisa ditemukan pada kelompok bermain anak-anak di pedesaan di zaman sekarang, contohnya di Sumedang Jawa Barat. Pepeletokan adalah mainan yang menyasar semua gender, bisa dimainkan anak laki-laki maupun perempuan. Pepeletokan terbuat dari bambu dengan panjang 30 cm dan diameter 1/2 cm. Bambu haruslah kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Pepeletokan ini juga membutuhkan dua bambu, yang mana bambu pertama dibuat menjadi tolak atau batangan bambu yang dihaluskan. Dan merupakan alat yang digunakan untuk mendorong peluru kertas di pangkal untuk meluncur dari mulut bambu disisi yang lain. tolak dibuat dengan cara bambu diraut sesuai dengan lingkaran dalam bambu dan bagian pangkal dibuat dengan pegangan sekitar 10cm. Lalu bambu yang kedua dibuat sebagai laras bedil (bentuk pipa) atau peluncur untuk peluru--dibuat dari kertas yang dibasahkan. Cara memainkan pepe...

avatar
OSKM18_19718095_ADZKA
Gambar Entri
Permainan Ular Naga
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

Ular naga merupakan salah satu permainan tradisional legendaris yang kerap dimainkan oleh anak- terutama di Jakarta, karena daerah asal permainan ini adalah dari provinsi tempat bernaungnya keturunan Betawi. Biasanya dimainkan di lapangan atau halaman karena aturan mainnya membutuhkan tempat yang cukup lapang. Permainan tradisional ini dilakukan secara berkelompok dengan total pemain minimal empat orang. Permainan terasa lebih seru dan menantang jika semakin banyak yang bermain. Keunikan dari permainan ini adalah penggunaan lagu yang dinyanyikan beramai-ramai dengan lirik sebagai berikut: “Ular Naga panjangnya bukan kepalang, menjalar-jalar selalu kian kemari, umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang. Kosong-isi-kosong-isi”. Adapun cara bermainnya adalah: Dipilih tiga orang pemain dengan tugas: dua orang menjadi gerbang dengan posisi berhadapan serta kedua tangan di atas saling menggenggam, akan terlihat seperti membentuk terowonga...

avatar
OSKM18_16718112_Salmanita
Gambar Entri
Cublak-Cublak Suweng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Tengah

Cublak-cublak suweng  Suweng e ting gelenter  Mambu ketundung gudel  Pak Empo lirak-lirik Sopo ngguyu ndelikkake…  Sir, sir pong dele gosong  Sir, sir pong dele gosong  Sir, sir pong dele gosong…   Lirik lagu di atas merupakan lirik yang dinyanyikan dalam permainan Cublak-cublak Suweng. Sebenarnya Cublak-cublak suweng itu apa sih? Cublak-cublak Suweng adalah permainan anak-anak khas Jawa Tengah yang artinya tempat harta (suweng = perhiasan wanita Jawa)   . Permainan ini biasanya dimainkan oleh 4-7 orang. Cara memainkannya cukup mudah. Satu orang (dimisalkan si α) harus tiarap dan sisanya menengadahkan tangan secara melingkar di atas punggung si α. Kemudian salah satu orang yang menengadahkan tangan di atas punggung si α (dimisalkan si β) sambil mengoper suweng (pakai saja batu kecil) ke setiap tangan-tangan yang menengadah secara mel...

avatar
OSKM18_16018149_Faisal Zaidan Pradana
Gambar Entri
Pacuan Kude
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Beragam budaya dan adat istiadat dimiliki oleh Aceh di dataran tinggi Gayo. Salah satu budaya yang disukai warga Takengon adalah lomba pacu kuda atau disebut juga dengan 'Pacu Kude'. Pacuan kuda ala Gayo ini mempunyai keunikan tersendiri, mulai dari nama kuda hingga penunggangnya pun anak kecil di bawah umur 13 tahun. Bukan hanya itu,  penungang atau joki cilik ini pun tidak mengenakan plena, melainkan hanya memegang sebuah rotan di tangan. Tradisi ini diselenggarakan di saat hari-hari besar saja, seperti memperingati hari 17 Agustus dan memperingati hari jadi kota Takengon. Konon pada zaman dahulu, pacuan kuda ini adalah sebuah pesta rakyat Gayo semasa dijajah oleh Belanda dan sempat diselenggarakan untuk memeriahkan ulang tahun Putri belanda yang bernama Putri Wilhelmina pada masa itu. Sekarang balap kuda itu pun dijadikan momentum untuk  bersilaturahmi antarpecinta kuda masyarakat di tiga Kabupaten Kota yakni, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gay...

avatar
OSKM18_16718250_MUHAMMAD HARYANDA ALFARISI
Gambar Entri
Ucing kub
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

      Ucing Kub adalah sebuah permainan tradisional anak-anak di kawasan Jawa Barat,Di Era ini mungkin sudah jarang sekali yang memainkan permainan ini,realitanya anak-anak sekarang lebih memilih untuk bermain gadget dibandingkan bermain bersama teman-teman disore hari seperti dahulu kala.         Ucing dalam bahasa sunda artinya adalah kucing sedangkan kub bisa diartikan dengan meletakan tangan di dada dengan posisi menyilang,permainan sunda biasanya banyak menggunakan kata ucing,misalnya ucing-ucingan,biasanya penggunaan kata ucing ini didefinisikan dengan permainan yang berlari-lari.Permainan ucing kub dimainkan oleh paling sedikit 3 orang,semakin banyak orangnya akan semakin seru.Teknis permainan ini adalah diawali dengan hom pim pa,yaitu menentukan siapa yang menjadi ucing nya(yang mengejarnya) lalu pemain langsung berlarian tetapi  ucing tidak bisa menangkap pemain yang meneriakan "kub" sembari memnyilangka...

avatar
OSKM18_SBM_Sistha Drasthya
Gambar Entri
Ucing Sandal, Permainan yang Hampir Habis Ditelan Waktu
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Di Bandung, terdapat berbagai macam permainan yang sangat seru dan asyik dimainkan bersama teman- teman . Salah satu permainan yang sudah jarang dilakukan oleh anak-anak zaman sekarang adalah ucing sandal. Padahal, cara bermainnya cukup mudah dan dapat dilakukan hanya dengan tiga orang atau lebih. Barang yang diperlukan juga sedikit dan sangat mudah ditemukan, yaitu hanya empat buah (dua pasang) sandal yang memiliki ukuran cukup sama. Tiga buah sandal digunakan untuk membentuk objek permainan dan satu buah sisanya digunakan untuk dilemparkan "kucing" kepada para pemain. Cara bermain ucing sandal: 1. Ambil dua buah sandal kemudian pertemukan kedua ujungnya menghadap menjauhi alas bermain ( seperti ini kira-kira /\ ). Ambil satu buah sandal lagi kemudian letakkan di antara kedua sandal tadi, tetapi jangan sampai runtuh. Bentuk ketiga sandal tadi harus stabil (diam di tempat). 2. Lakukan hompimpa untuk menentukan satu orang yang akan menjadi "kucing". Posisi "kucing" berada kir...

avatar
OSKM18_16218039_Fairuz Aisya Alzura
Gambar Entri
Eket Pun Pisang
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bengkulu

Eket Pun Pisang Eket Pun Pisang merupakan permainan tradisional anak-anak suku Rejang. “Eket Pun Pisang” dapat diartikan juga menjadi “rakit pohon pisang”. Permainan ini dimainkan di sungai kecil yang berada di sekitar tempat tinggal anak-anak suku tersebut. Cara bermain permainan ini adalah dengan berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama mencapai garis finish atau tujuan yang telah di tentukan . Eket Pun Pisang terbuat dari batang pohon pisang yang telah dipotong sehingga memiliki panjang yang sama, lalu batang-batang tersebut dapat diikat menggunakan tali atau dengan cara ditusuk dengan kayu maupun bambu agar batang tersebut menyatu. Setelah batang pohon pisang tersebut sudah terikat / disatukan maka anak anak dapat memainkan permainan tersebut. 1 buah Eket Pun Pisang dapat di naiki 1 sampai 4 orang anak.   #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16818222_Rafli Muhammad
Gambar Entri
Permainan Pasir Rumah-Rumahan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Banyak sekali permainan tradisional yang hampir punah di jaman milenial ini. Salah satunya adalah permainan rumah-rumahan atau juga dikenal arsitek-arsitekan. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan pasir atau abu tanah sebagai objeknya. Permainan ini cukup populer dijamannya , mungkin orang yang lahir tahun 80 hingga 90-an pasti tau permainan ini. Biasanya permainan ini di mainkan oleh anak perempuan, namun tak jarang anak laki-laki pun ikut memainkannya. Di permainan ini, kita akan mendisain rumah kita masing-masing sesuai dengan kehendak dan imajinasi kita. Mulai dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, dapur hingga halaman. Dalam menghias atau memenuhi properti di permainan ini, hampir semuanya memakai bahan alami yang mudah ditemui, seperti ranting, batu, dan daun. Setelah kita selesai membuat rumah-rumahan ini, biasanya kita akan saling berkunjung ke rumah teman yang sudah selesai di bangun juga. Permainan ini cukup seru karena selain bisa dimainkan sendiri, juga bisa...

avatar
OSKM18 16318150 Salmasakinah