PERMAINAN TRADISIONAL SUMATERA SELATAN Permainan bas-basan yang ada di Desa Taba Pingin, Kecamatan Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan ini memiliki arti kejar-kejaran. Berbeda dengan permainan bas-basan yang ada di Jawa yang berarti permainan sejenis catur. Permainan ini dilakukan di sungai yang dangkal. Pemain biasanya anak-anak dengan usia 9-13 tahun dengan jumlah 10-15 orang. Permainan dilakukan tanpa iringan atau peralatan apapun. Sebelum permainan dimulai, dilakukan penentuan arena permainan pada bagian sungai yang dangkal dengan luas sekitar 30 - 40 meter persegi. Kemudian dilakukan pengundian, dimana yang kalah bertugas sebagai pengejar. Cara pengundiannya adalah peserta membentuk lingkaran dalam keadaan jongkok dengan setengah badan terendam air. Setiap anak harus menjentik air. Anak yang jentikannya paling tidak terdengar menjadi pengejar. Anak yang bertugas sebagai pengejar mengambil posisi di tengah lingkaran. Sedangkan pemain lain bersiap...
Permainan ini adalah salah satu permainan anak yang umum dimainkan ketika saya masih kecil. Untuk memulai permainan, hanya dibutuhkan sebuah bola plastik dan juga batu bata ataupun kapur untuk membuat lingkaran. Idealnya, permainan ini dilakukan antara 5 sampai 10 orang. Permainan ini cukup sederhana tapi seru bahkan terhitung sebagai salah satu permainan yang cukup menguras tenaga. Dapat dimainkan baik oleh anak perempuan maupun laki-laki atau juga keduanya. Ketika saya kecil, permainan ini selalu dimainkan dalam kelompok yang cukup besar antara 10-12 orang dan berisi laki-laki dan perempuan. Permainan dapat dilakukan di areal perumahan atau juga di lapangan, yang penting ada tempat untuk sembunyi. Beberapa pembelajaran dan/atau manfaat dari permainan ini adalah meningkatkan aktivitas fisik atau sebagai salah satu kegiatan olah raga, atur strategi, setia kawan, dan juga kelincahan. Teknis permainan: 1) Membuat lingkaran dengan batu bata atau kapur (atau penanda l...
Permainan ini adalah salah satu permainan yang gemar dimainkan oleh saya dan rekan-rekan di lingkungan tempat tinggal saya. Mungkin ada kesamaan dengan permainan lain, tapi inilah permainan lokal yang sering kami mainkan. Kontrakol, begitu kami menyebutnya. Dalam permainan ini membutuhkan: 1) 6-10 orang yang terbagi dalam 2 tim (masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang). 2) Pecahan genteng atau batu bata tipis atau boleh batu pecahan semen sebanyak 10 buah. 3) Sebuah bola tenis. 4) Area bermain yang cukup luas atau leluasa (sehingga pemain dapat bergerak bebas dan menghindarkan dari resiko memecahkan kaca). Teknis Permainan: 1) Setelah tim dibagi menjadi dua, masing-masing perwakilan tim melakukan suit untuk menentukan tim jaga dan tim penyerang. Yang kalah, menjadi tim jaga. 2) Selanjutnya dibuat lingkaran kecil. Susun 10 pecahan genteng atau pecahan bata atau pecahan semen menjadi tumpukan yang cukup kokoh. Penyusunan ini sebaiknya dilaku...
Permainan ini banyak macamya, disebut Cak Ingking Gerpak artinya para pemain meloncat dengan kaki satu kemudian melompat dengan kaki dua pada petak-petak yang telah ditentukan secara bergantian dan berulang-ulang. Jumlah permainan ini minimal dua orang dan tidak dibatasi batas maksimalnya. peralata yang diperlukan hanyalah lapangan atau tempat yang bisa digarisi atau dibikin sketsa berupa garis-garis, peralatan lain adalah berupa uncak yang biasanya berupa pecahan genteng.
Gasing adalah semacam permainan yang biasa dilakukan oleh anak-anak di daerah Lingga, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim. Permainan ini adalah permainan ketangkasan untuk memutarkan sebuah benda yang terbuat dari kayu yang dibentuk menyerupai kerucut. Panjang gasing lebih kurang 5-6cm yang dimainkan menggunakan tali sepanjang 90 cm untuk memutar. pada saat diputar gasing akan mengeluarkan suara mendesing. keunikan dari permainan gasing lingga adalah, permanian ini diiiring sebuah pantun seperti berikut: Op rapat Teladin Kayu Busuk masam sekali nilah secara harfiah diartikan sebagai: "Jangan rapat teradu mati, menang kalah sekali ini saja"
Gobak sodor apa itu? Hem mungkin anak-anak zaman sekarang banyak yang tidak mengetahui hal ini. Gobak sodor ini berasal dari Jawa Tengah. Permainan ini adalah sebuah permainan antar dua grup dengan beranggotakan 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area yang telah ditentukan. Gobak sodor ini biasanya dilakukan di lapangan maupun taman ataupun jalanan yang sepi. Anak-anak biasanya memainkan permainan ini dengan berlari dan menggunakan taktik agar tidak tertangkap penjaga area jika melewati area tersebut. Permainan ini sangat berguna untuk melatih otak mereka agar dapat melewati area yang dijaga serta mendapatkan taktik-taktik yang mereka punyai dan juga membuat tubuh berolahraga dengan berlari saat melewati area yang dijaga.
Tok Kadal adalah permainan anak-anak Betawi. Di beberapa daerah disebut Kalawadi. Lahir karena anak-anak yang kaget melihat kadal, memukulnya hingga kadal melompat sangat jauh. Kemudian dibuat permainan yang menyerupai memukul kadal tadi. Alat permainan berupa kayu bulat dangan panjang ± 40 cm dan diameter 2,5-3 cm untuk alat pemukul (penggetok), ± 10 cm untuk alat kadalnya, serta lubang berdiameter ± 5 cm atau dua batu (bata) diletakkan berjajar denganjarak ± 5 cm. Kayu yang digunakan, kayu nangka atau jenis kayu lain yang kuat. Permainan dilakukan oleh dua kelompok. Setelah ketua kelompok (komandan) melakukan undian dengan suit, kelompok yang menang bisa start lebih dulu dan yang kalah akan menjaga. Dilakukan dengan mencongkel kadal dari lubang setinggi dan sejauh-jauhnya. Kalau tertangkap (bal) oleh kelompok yang jaga maka pemain dianggap mati dan dilanjutkan pemain kedua. Jika tidak tertangkap, kadal (nyambit) dilempar ke pemukul. Kalau kena maka...
Tentang lagu ampar ampar pisang ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng saat masyarakat kalimantan selatan membuat sebuah kue/makanan yang terbuat dari pisang. Makanan ini bernama rimpi.Cara membuat makanan ini adalah dengan cara pisang di diampar (disusun) kemudian dibiarkan hingga hampir matang mendekati busuk. Setelah itu pisang dijemur diampar(disusun) di bawah sinar matahari sampai kira kira pisang mengeras dan mengeluarkan bau manis yang sangat khas. Isi dari lagu ampar-ampar pisang menceritakan tentang pisang yang diampar dan dikerubuti binatang kecil kecil bisa terbang yang senang dgn aroma pisang. Binatang ini dikenal masyarakat kalimantan dengan nama bari bari. Pada akhir lagu di ceritakan tentang binatang yang ditakuti anak kecil zaman dulu (lihat kata "dikitip bidawang") yang artinya digigit biawak. Konon, kata dikitip bidawang itu digunakan untuk menakuti anak anak yang suka mencuri pisang/kue rimpi yang masih dalam proses penjemuran, SYAIR/LIRIK LAGU AMPA...
Cara bermain Jamuran sangatlah sederhana. Diawali dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang harus jaga. Yang kalah hompimpa harus berada di lingkaran (boleh duduk boleh berdiri), lantas sisanya membuat lingkaran besar sambil bergandengan tangan dan menyanyikan lagu jamuran sambil bergoyang ke kiri dan ke kanan. Begini lagunya: Jamuran, jamuran, yo ge ge thok Jamur apa, jamur apa, yo ge ge thok Jamur payung ngrembuyung kaya lembayung Sira badhe jamur apa? Di beberapa daerah lirik jamuran ini ada sedikit yang berbeda namun nadanya tetap sama. Setelah lagu selesai dinyanyikan, maka anak yang berada di tengah lingkaran akan menjawab misalnya “ aku njaluk jamur kendi borot ”. Setelah mendengar permintaan anak yang di tengah, semuanya pun harus berubah menjadi jamur yang diminta, jika tidak mengikuti perintah maka anak tersebut dianggap kalah dan harus menjadi orang yang berdiri di tengah menggantikan temannya yang tadi. Permainan ini pun biasanya...