Permainan Bejangkrikan atau adu jangkrik merupakan permainan yang ada di daerah Lombok. Permainan ini diadaptasi dari cankranegara, Mataram. Awalnya permainan ini digunakan sebagai sarana untuk hiburan semata terutama untuk anak-anak seperti melatih anak-anak dalam memelihara dan melatih jangkrik. Namun saat ini permainan tersebut digunakan sebagai sarana perjudian. Sebagian masyrakat percaya jika roh dan benda-benda di alam sangat berperan dalam mengadu jangkrik. Pada waktu "nginte" (mencari jangkrik), diperlukan lampu minyak tanah atau obor. Untuk menyimpan hasilnya diperlukan "Penabingan," yaitu kurungan jangkrik yang dipergunakan khusus pada waktu nginte. Penabingan ini terdiri dari beberapa kurungan kecil yang disusun jadi satu, dengan cara ditusuk dengan bambu. Sebelum pertandingan adu jangrik dimulai dua ekor jangkrik yang akan diadu diseimbangkan lebih dulu. Harus seimbang besarnya.Ketika permainan jangkrik dinyatakan kalah apabila jangkrik tiga kali...
Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, istilah ini memiliki arti sebagai berikut: Mpa'a: Bermain Oro: menggelindingkan, melemparkan, melepaskan. (penggunaannya sesuai konteks kalimat dan kondisi) Gata: Karet Gelang Jadi, Mpa'a Oro Gata berarti "bermain melempar/menggelindingkan karet gelang." Permainan ini sederhana, tetapi memerlukan ketangkasan dan strategi, menjadikannya salah satu hiburan yang digemari masyarakat, terutama oleh anak-anak. Aturan dan Cara Bermain Permainan ini dilakukan di tanah lapang dengan aturan dan tata cara sebagai berikut: Persiapan Lapangan dan Alat Tiga ranting kecil atau paku setinggi setengah jari orang dewasa ditancapkan ke tanah hingga membentuk formasi segitiga sama sisi. Karet gelang menjadi alat utama permainan. Jarak Permainan Pemain menggelindingkan karet gelang dari jarak sekitar 4-5 meter menuju...