Jika di jawa dikenal dengan nama jejangkungan, masyarakat sunda bogor menyebutnya dengan nama bakiak batok. Selain bedil jepret dan susumpitan, bakiak batok juga merupakan permainan tradisional yang lahir dari budaya masyarakat Sunda Bogor yang agraris. Permainan tradisional ini menggunakan alat peraga berupa batok kering yang sudah dibelah dua. Pembuatan alat peraga bakiak batok tidak sulit, mulanya batok kelapa yang sudah tua dibelah menjadi dua bagian. Di setiap bagian diberi lubang tepat di bagian tengahnya untuk kemudian dikaitkan pada seutas tali dan dihubungkan pada batok yang lain. Tali yang digunakan adalah tali yang mempunyai sifat lentur sehingga memudahkan saat digunakan. Cara memainkan bakiak batok pun sangat sederhana, alat peraga dikaitkan pada jempol kaki layaknya ketika memakai sandal jepit. Kemudian kedua tangan memegang tali seirama menariknya ketika kaki melangkah. Meski sederhana, dalam memainkan bakiak batok diperlukan keseimbangan tubuh, selain itu dib...
Permainan tradisional yang sangat sederhana di mana tidak menggunakan alat apa pun, dan hanya memerlukan 3 sampai 4 orang pemain biasanya di Jawa Barat disebut dengan Perepet Jengkol . Manfaat Permainan Perepet Jengkol Permainan Perepet Jengkol memiliki manfaat yang berguna bagi tubuh, yaitu : Melatih keseimbangan para pemainnya. Melatih kekompakan antar pemainnya dalam satu kelompok. Melatih kekuatan kaki para pemain, karena kaki sebagai penopang dalam permainan, kalau kaki para pemain tidak dapat menahan maka para pemain akan jatuh. Melatih kecerdikan, agar kaki para pemain tidak mudah terlepas supaya pemain tidak mudah terjatuh. Melatih kelincahan tubuh, karena para pemain harus meloncat-loncat sambil berputar-putar. Cara bermain dari permainan tradisional Perepet Jengkol, yaitu : Yang pertama harus dilakukan ialah Para pemainnya berdiri sambil membelakangi temannya masing-masing kemudian para pemainnya saling be...
Permainan dam – daman ini permainan mirip catur. setiap pemain harus bergantian menjalankan pionnya. cuma disini nggak ada skak math. adanya, cuma makan/dimakan. Biasanya anak – anak dalam permainan ini cukup menggunakan kapur kemudian digambarkan di lantai. Kemudian pemain pertama menggunakan batu dan pemain ke dua menggunakan pecahan genteng agar berbeda. Dalam permainan dam – daman semua pion dapat bergerak sama yaitu maju, mundur, serong dan kesamping. Biasanya untuk dapat memakan lawan yang banyak maka harus mengumpan salah satu pion-nya. Saat di beri umpan maka lawan harus memakan dengan cara melompati musuhnya. Permainan ini yang kalah adalah yang habis pion-nya. sumber : mainantradisionalindonesia.wordpress.com/2014/11/04/permainan-dam-daman/
OTOK - OTOK ..... apakah itu??? hehehe... nama yang aneh memang. Tapi itu nama permainan yang saya kenal. itu lho...mainan dari bambu / kaleng, yang dibuat sedemikian rupa sehingga menimbulkan bunyi bila didorong. Yaa...klo mungkin istilah modern'ny traktor - traktoran..hehehe.. karena bunyinya yang keras dan menimbulkan suara otok-otok-otok jadi orang menyebutnya otok - otok. Permainan yang tergolong murah di dapat karena harganya yang cuma Rp. 2500 perak. Anak - anak sudah senang dengan mainan ini. Dimainkan bersama bareng temen - temen akan rame banget jadinya. Buat sendiri juga bisa. Ada juga otok - otok yang dibuat dari karet sandal dan semacamnya untuk bahan roda atau pemanis bentuk lainnya, Bisa menimbulkan suara otok - otok tapi tidak sekeras yang menggunakan kaleng bekas. Mudah - mudahan permainan - permainan tradisional lain pun tidak hilang , kalah oleh aneka permainan modern zaman ini. Sebaiknya kita sebagai orang tua juga tid...
Permainan tradisional sangatlah populer sebelum masuknya teknologi ke Indonesia. Dahulu, anak-anak biasanya bermain dengan menggunakan alat yang seadanya. Namun saat ini, mereka telah bermain dengan permainan berbasis teknologi yang berasal dari luar negeri dan juga mulai meninggalkan mainan tradisional. Seiring dari perubahan zaman, permainan tradisional perlahan-lahan mulai dilupakan oleh anak-anak Indonesia. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang sama sekali tidak mengenal permainan tradisional. Meskipun permainan tradisional telah jarang ditemukan, masih terdapat beberapa anak-anak Indonesia yang ada di daerah-daerah terpencil yang memainkan permainan tradisional ini. Bahkan, permainan tradisional juga digunakan oleh para psikolog untuk terapi pengembangan kecerdasan anak. Melihat banyaknya manfaat yang terdapat di dalam permainan tradisional, tidak ada salahnya jika kita melestarikan dan juga memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada para generasi muda Indonesia dan...
Banyuwangi kembali menunjukkan taringnya dalam kekayaan budaya. Budaya yang akan dibahas kali ini adalah Gedhogan atau Gendhongan . Dahulu wanita-wanita di Desa Glagah, Banyuwangi bekerja sebagai penumbuk padi. Banyaknya beras yang tersedia membuat pekerjaan cukup berat, membosankan, dan melelahkan tentunya. Sepanjang proses penumbuk padi tersebut untuk mengurangi kebosanan, mereka akhirnya menyanyikan lagu-lagu. Bukan hanya memainkan lagu, tanganpun memainkan pukulan-pukulan alu di permukaan gedhogan tersebut. Ritme yang dibuat secara spontan ini menciptakan permainan lagu yang nikmat didengar. Harmonisasi ditambah dengan pukulan sebatang logam terhadap logam lainnya serupa pisay kasar dan logam kecil penumbuk sirih sehingga menimbulkan dentingan lagu yang semakin asyik. Sungguh seni hiburan yang segar, bukan ?! permainan yang berupa seni hiburan ini saat ini sudah sering muncul sebagai sebuah seni perÃÂtunjukan. Latar Belakang Sosial Budaya. Semula wan...
Memakai bola atau plastik/kain yang dibundel sehingga bisa dipakai untuk melempar dan pecahan keramik atau genting yang disusun sebanyak 10 buah. Dilakukan oleh 2 kelompok. 1 kelompok sebagai pelempar lawan dan penjaga susunan genting, dan kelompok lain sebagai penyusun genting. Permainan dimenangkan oleh kelompok yang berhasil menyusun kembalipecahan genting
Seperti loncat tinggi, bedanya loncat kodok menggunakan karet yang ujungnya saling diikat dan dilingkarkan di badan 2 orang pemain sehingga membentuk persegi panjang. Dapat dilakukan perkelompok maupun perorangan dengan pemain minimal 3 orang. Terdiri atas level mi tumit, lutut, pinggang, dada, kepala sampai merdeka (di atas kepala)
Marultop ~ Bambu Temba k Bahan yang terbuat dari Bambu dan pelurunya terbuat dari biji atau buah pohon atau dari gulungan kertas. Untuk membuat senapan bambu, mereka juga tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Sebab bahan-bahannya dari ranting bambu didapat di pekarangan atau kebun bambu secara gratis pula. Pletokan dibuat dari bambu, panjangnya sekitar 30 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua, satu untuk penyodok, dan satunya lagi diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, atau juga dari bunga jambu air yang masih muda. Caranya, kertas di basahi air, lalu di dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok. Suara letusan dari laras senapan ini juga tak kalah dengan senjata mainan yang banyak dijual di toko-toko mainan anak. Bahkan, suaranya tidak membuat bising dan tidak mengejutkan siapa saja yang mendenga...