Peralatan yang digunakan dalam permainan tradisional dari Sumatera Barat ini adalah Limau (jeruk besar) dibuang kedua sisinya yaitu bagian pangkal dan ujung buah. Kemudian dipotong selebar 3 – 4 cm, pada sisi sebelah dalam diberi sumbu dari bambu kecil sehingga dapat menghubungkan kedua potongan jeruk tersebut dan membentuk roda. Roda bagian depan agak kecil daripada roda bagian belakang. Antara roda bagian belakang dengan bagian depan dihubungkan dengan kayu bentuk huruf V yang sudutnya berada pada bagian atas roda depan. Melewati sudut ini dipasang tangkai untuk mendorong kereta atau oto-oto sehingga dapat berjalan. Permainan ini dimainkan oleh anak laki-laki usia 5 sampai 11 tahun. Sifat permainan edukatif, rekreatif, dan kompetitif. Setelah oto-oto ini dibuat maka bagian tangkai dipegang dengan tangan kanan dan didorong sambil berjalan atau berlari kecil di tempat yang terbuka. Sifat permainan ini hanya sebagai hiburan tetapi dapat juga diperlombakan, siapa yang cep...
“Mengapa begini jadinya bibi!” begitulah arti kata dari So Inang So . Permainan anak So Inang So berasal dari daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Permainan ini memang sangat mengasyikan jika dimainkan pada malam hari saat bulan terang. Permainan So Inang So umumnya dimainkan anak-anak usia 6 sampai 12 tahun. Permainan So Inang So antara lain bermanfaat untuk belajar bergaul dan melatih kerjasama antarsesama teman agar terjalin rasa persatuan diantara mereka, Permainan ini dimainkan oleh semua lapisan masyarakat. Untuk dapat bermain So Inang So , diperlukan tanah lapang atau halaman rumah yang cukup luas (kira-kira 6 x 6 m). Permainan ini tidak memerlukan peralatan khusus tetapi diiringi lagu pengiring sebagai beikut. So Inang So So so inang so a so amang so Inang dalu cibai e amang dalu lamba e Sa ri so a toe pening o-ne peti manuk Ki o ko ki o ko ki o ko ki o ko ki o k...
Main congkak merupakan permainan rakyat yang digemari masyarakat Tanjungpinang dan sekitarnya oleh perempuan khususnya kaum ibu-ibu untuk mengisi waktu-waktu senggang mereka pada malam hari. Permainan congkak pada mulanya dimainkan oleh puteri-puteri kaum bangsawan, tetapi lambat laun permainan ini memasyarakat sampai ke semua lapisan golongan. Main congkak biasanya dimainkan perempuan saja walaupun tidak ada larangan untuk kaum lelaki untuk memainkannya, tetapi menurut kaum lelaki main congkak adalah permainan yang membosankan sehingga pada umumnya tidak digemari oleh kaum lelaki. Jumlah pemain terdiri dari 2 orang dengan usia 18 sampai 50 tahun. Permainan congkak membutuhkan peralatan yang disebut dengan papan congkak dan buah congkak yang terdiri dari batu-batu kecil sebesar kelingking, kulil remis, kulit siput sebanyak 49 buah per orang (setiap lubang pemain yang di hadapannya diisi dengan 7 buah congkak). Papan congkak dibuat dari kayu sedemikian rupa sehingga berbenluk p...
Adalah sebuah permainan yangenggunakan batu kecil/kerikil sebagai alat permainan, permainan ini bisa di mainkan oleh 2-4 orang ato bisa berkelompok 6-8 orang, cara memainkannya sangat sederhana, hanya dengan menggunakan 5 batu kerikil, kemudian batu di awur (dilerai) lalu diambil 1 per 1 dengan melempar dulu umpan dan jangan sampai gudir (getar) batu2 lainnya, kalo gudir maka permainan lasut (berakhir), permainan ini berlanjut dengan menghitung pangambilan batu dari satu sampai empat dan berakhir dengan cabrek (menangkap batu dari telapak takang lalu dihempas ke badan tangan dan di tangkap lagi oleh telapak tangan, dan terus berlanjut hingga usai, untuk mengetahui menang atau kalahnya cukup lihat akor hasil cabrek terasebut.
Permainan ini adalah permainan yg paling terkenal dan sering dimainkan dan banyak jenisnya, mulai dari ucing sumput atau lebih terkebal dengan petak umpet, selain itu ada juga ucing tidur, ucing sendal, ucing hiji, ucing kabeh, ucing goyang, ucing batalion ucing juru dan ada beberapa lagi yg saya lupa. itu jenis permainan ucing2an yg terkenal didaerah saya, biasanya didaerah lain suka beda lagi. Dan yg pasti permainan ini bisa diikuti oleh banyak orang.
Permainan ini memiliki kalang (arena) yg terdiri dari 3 garis vertikal dan 3 garis horizontal dan dua garing memotong ato garis miring kekiri dan kekanan, dan dimainkan oleh 2 orang dan tiap oranh memiliki 3 bidak, untuk mengetahui siapa yg bisa menyimpan bidak pertama kali maka di lakukan suiten ato tebak-tebakan. Permainan ini dimenangkan jika salah satu pemain telah mendapatkan garis lururs bidak-bidaknya,baik horizontal, vertikal ato memiring. Pemenang memiliki satu poin setiap bidak-bidaknya mendapat garis lurus, dan pemenang utama adalah dia yg paling banyak menghasilkan garis lurus.
Panggal salah satu jenis permainan yang mirip dengan gangsing, dibuat menggunakan kayu, dan tali untuk melilit. Cara memainkan panggal cukup mudah, pertama dicari panggal yg berputar paling lama, yang paling lama berputar menjadi raja dan yang sebentar menjadi kucit (bawahan). Setiap tingkat menghantam panggal yang di putar, panggal yang ditimpa berhenti berputar dinyatakan kalah.
Permainan ini menggunakan dua buah kayu sebagai pemukul dan pelontar, mula-mula pemain di bagi dua kelompok, kelompok pertama sebagai penagkap kayu dan yang kedua sebagai pelontar. Kayu pelontar di letakan di atas batu lalu di pukulkan ke kayu yang diletakan di batu, regu penangkap harus bisa menangkap kayu yang dilontarkan, jika tertangkap maka regu pelontar menggendong regu penangkap, jika tidak tertangkap maka regu penangkap yang menggendong regu penangkap.
Permainan Cak Ingking Gerpak adalah permainan yang dilakukan dengan cara melompat satu kaki, dilanjutkan dengan melompat dua kaki secara bergantian pada petak-petak yang telah ditentukan. Sebenarnya jenis permainan ini ada hampir di seluruh nusantara, akan tetapi dengan nama yang berbeda-beda. Permainan bisa dilakukan kapan saja di setiap waktu luang, khususnya siang hari. Pemain biasanya berusia 6-13 tahun dengan jumlah yang tidak terbatas. Saran bermain berupa tempat terbuka yang sudah digambar petak-petak dan pecahan tembikar atau potongan papan kecil. Gambar petak-petak tersebut terdiri dari 7 petak dan seperti badan manusia. Permainan ini terdiri dari 5 tahap: 1. Pemain pertama menaruh atau melempar uncak (pecahan tembikar) pada petak satu. Kemudian melompat menggunakan satu kaki pada petak dua dan tiga. 2. Uncak ditaruh di punggung telapak tangan dan masuk setiap petak dengan menggunakan satu kaki. Pada petak ketujuh pemain berhe...