Pakaian adat pernikahan merupakan pakaian tradisional yang wajib dikenakan saat acara pernikahan berlangsung. Hal itu sudah menjadi budaya turun temurun dari leluhur yang selalu dijunjung agar budaya itu terjaga sampai ke generasi mendatang. Kali ini, saya akan membahas mengenai pakaian adat pernikahan suku mandailing. Dalam adat mandailing ini, pakaian adat pernikahan lebih mencolok kepada warna-warna raja, yaitu: merah, keemasan, dan hitam. Merah melambangkan tanda kegagahan/keberanian, keemasan melambangkan tanda kemewahan, serta hitam melambangkan tanda keanggunan dan kemakmuran. Bagi pengantin pria, menggunakan penutup kepala (ampu mahkota), baju godang yang berbentuk jas, ikat pinggang yang berwarna keemasan dengan selipan bobat (dua pisau kecil), gelang polos di lengan bagian atas yang berwarna keemasan, serta kain sesamping dari songket Tapanuli. Bagi pengantin wanita, menggunakan penutup kepala yang disebut sebagai bulang emas (tinggi bertingkat), dihiasi dengan kalu...
Sortali adalah sejenis ikat kepala yang berasal dari kebudayaan Batak Toba (Batak sendiri terbagi enam, yakni Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Simalungun, dan Angkora). Dahulu, Sortali kerap dipakai dalam acara pernikahan oleh golongan aristokrat di suku Batak sehingga Sortali biasa dianggap sebagai simbol prestige /kekayaan dan kemakmuran suatu keluarga. Kini, Sortali sudah biasa disewakan dalam acara-acara adat Batak seperti perkawinan, , lantaran harganya yang mahal. Sortali terbuat dari tembaga yang disepuh dengan emas, serta dibungkus dengan kain merah. Ini juga salah satu alasan mengapa Sortali hanya dimiliki oleh golongan terpandang di dalam masyarakat suku Batak. Sortali yang dimahkotakan pada wanita berbentuk persegi panjang. Sementara itu, Sortali yang dipakai pria berbentuk segitiga ; uniknya, Sortali untuk pria biasa juga dipanggil Tali-Tali. Sortali dipakai dalam acara pernikahan karena Sortali tidak hanya menggambarkan kemakmuran keluarga yang bersangk...
Ulos adalah salah satu pakaian tradisional adat batak. Ulos dibuat menggunakan alat tenun. Ulos memiliki banyak jenis, jenisnya dibedaka berdasarkan bentuk ragam hias kain tersebut. Warna dominan kain ulos adalah merah dan hitam. Awalnya ulos hanya dipakai dalam bentuk selendang yang digunakan dalam acara adat. Tetapi kini ulos sudah banyak dibentuk menjadi sarung bantal, alas meja, gorden, dll. Ulos telah ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda nasional sejak tanggal 17 Oktober 2014 dan sedang gencar dijadikan warisan budaya dunia melalui UNESCO, tak banyak yang tahu filosofi sebenarnya dari ulos. Selain nilai estetika, pada sehelai ulos juga terapat nilai seni, sejarah, religi, dan budaya. Tiap motif, pilihan warna, jenis, hingga cara pemakaian dan pemberian ulos, semua punya makna yang berbeda beda. Secara garis besar, ulos memiliki makna kehidupan dan representasi semesta alam. Ulos juga simbol restu, kasih sayang dan...
Suku Karo adalah nama sebuah suku yang mendiami daerah pegunungan Bukit Barisan Barat Provinsi Sumatera Utara khususnya Kabupaten Karo dan beberapa ekspansi nya seperti Kabupaten Langkat,Deliserdang,Kota Medan,Kota Binjai, Simalungun, dan daerah lainnya dalam jumlah sedikit. Hingga saat ini, kehidupan masyarakat Karo khususnya di daerah pedesaan masih memegang teguh budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka, salah satunya di bidang pakaian atau selanjutnya disebut uis. Orang Karo atau kalak Karo memiliki berbagai jenis pakaian adat dengan berbagai keindahan, fungsi, serta makna tersendiri. Secara tradisional semua jenis kain ini ditenun oleh wanita Karo dengan bahan kembayan (kapas) dan diwarnai dengan pewarna tradisional juga seperti kunyit, dsb . Berikut beberapa diantara uis kalak Karo: 1. Beka Buluh Uis beka buluh adalah pakaian yang khusus dipakai oleh pria Karo. Beka buluh sendiri mempunyai arti pecah bagaikan bambu. Hal ini menjadi filosofi...
Sortali dari Sumatera Utara
Budaya Batak terkenal dengan pakaian tradisional Ulos. Banyak sekali motif dan warna Ulos yang berbeda dan memiliki makna yang bermacam, seperti Ulos Ragihotang yang diberikan untuk pengantin, Ulos Sibolang yang memiliki makna duka cita, Ulos Mangiring untuk iring-iringan, dan lain-lain. Namun ada satu Ulos yang jarang diketahui banyak orang, yaitu Raja Ulos. Raja Ulos merupakan Ulos yang mempunyai tingkat paling tinggi dibandingkan Ulos lainnya. Ulos ini biasanya digunakan bagi keluarga yang akan menikahkan atau mengawinkan anak laki-lakinya. Raja Ulos ini biasanya berwarna hitam, putih, dan merah. Raja Ulos biasanya dipakaian oleh orangtua pengantin perempuan kepada orangtua pengantin laki-laki. #OSKMITB2018
Raja Siantar Tuan Sawadim Damanik Bariba dan Raja Dolog Silou Tuan Ragaim Raja Tanoh Jawa Tuan Kaliamsyah Sinaga Dadihoyong. 5. Raja Tanoh Jawa Tuan Kaliamsyah Sinaga Dad Indonesia memiliki beragam budaya, salah satunya budaya Batak yang ada di Sumatera Utara. Budaya batak yang akan dibahas kali ini adalah Simalungun. Simalungun memiliki pakaian adat, namun yang akan kita bahas kali ini adalah penutup kepala, yaitu : " Gotong " untuk pria dan " Bulang " untuk wanita. Dan pada zaman dahulu raja-raja inilah yang memakai gotong tersebut : 1. Raja Siantar Tuan Sawadim Damanik Bariba. 2. Raja Dolog Silou Tuan Ragaim Purba Tambak. 3. Raja Sidamanik Tuan Ramahadim Damanik Bariba. 4. Raja Raya Tuan Gomok Saragih Garingging. 5. Raja Tanoh Jawa Tuan Kaliamsyah Sinaga Dadihoyong. Dan bulang untuk parinangon (wanita). Dan sekarang biasanya digunakan saat acara adat, yang paling sering yaitu digunakan saat acara pe...
Penutup Kepala “Takula Gere” Penutup Kepala “Takula Gere” Khusus dipakai oleh Imam tradisional atau pemimpin utama agama kuno yang disebut ‘Ere Mbörönadu’ pada upacara pembaharuan hukum yang disebut Fondrakö. Masyarakat Nias yang menyadari pelanggaran dan dosa merasa tidak dapat berkomunikasi dengan dewanya. Karena itu, pemimpin agama kuno menggunakan media “Takula” yang menyerupai wajah manusia untuk menghubungkan manusia dengan dewanya yang ada di atas langit. Takula kayu ini berasal dari wilayah Maniamölö, Nias Selatan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/08/perhiasan-tradisional-nias-sumatera-utara/
Fondruru Dalinga Anting-anting laki-laki, yang disebut Fondruru Dalinga , biasanya terbuat dari emas, digunakan hanya di telinga kanan, sedangkan telinga kiri tidak menggunakan anting-anting. Bentuknya datar, berornamen bentuk mawar saling berdampingan. Diikat diatas sebuah putaran kecil. Hiasan mawar ini menunjukkan sebuah pusat berpola bunga dilingkari dengan pola benang emas dengan kawat emas berbentuk spiral dengan emas. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/08/perhiasan-tradisional-nias-sumatera-utara/