Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional Sumatera Utara Suku Karo
Mengenal "uis" Pakaian Khas Karo
- 8 Agustus 2018

Suku Karo adalah nama sebuah suku yang mendiami daerah pegunungan Bukit Barisan Barat Provinsi Sumatera Utara khususnya Kabupaten Karo dan beberapa ekspansi nya seperti Kabupaten Langkat,Deliserdang,Kota Medan,Kota Binjai, Simalungun, dan daerah lainnya dalam jumlah sedikit.

Hingga saat ini, kehidupan masyarakat Karo khususnya di daerah pedesaan masih memegang teguh budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka, salah satunya di bidang pakaian atau selanjutnya disebut uis. Orang Karo atau kalak Karo memiliki berbagai jenis pakaian adat dengan berbagai keindahan, fungsi, serta makna tersendiri. Secara tradisional semua jenis kain ini ditenun oleh wanita Karo dengan bahan kembayan (kapas) dan diwarnai dengan pewarna tradisional juga seperti kunyit, dsb.Berikut beberapa diantara uis kalak Karo:

1. Beka Buluh

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Uis beka buluh adalah pakaian yang khusus dipakai oleh pria Karo. Beka buluh sendiri mempunyai arti pecah bagaikan bambu. Hal ini menjadi filosofi pria Karo, karena sebuah bambu apabila dipecahkan atau digilas sekalipun akan tetap membentuk pola garis lurus, tidak seperti kayu yang pecah apalagi kaca yang pecah. Hal ini berarti sesulit apapun keadaan yang dialami oleh Pria Karo maka ia harus tetap dapat berpikir lurus tak berkeping-keping apalagi remuk.

Pakaian ini dipakai sebagai cengkok atau hiasan bahu dan juga bulang topi atau penutup kepala khas pria kalak Karo dan juga sebagai bagian atas tudung atau penutup kepala khas wanita Karo.

2. Arinteneng

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Uis Arinteneng terbuat dari kapas atau kembayat yang ditenun. Warnanya hitam pekat hasil pencelupan yang disebut ipelabuhken. Pakaian ini digunakan untuk alas pinggan pasu yaitu piring besar kayu yang digunakan sebagai wadah batang unjuken atau emas kawin dan tempat makanan bagi pengantin sewaktu acara mukul (acara makan bersama) pada malam hari setelah selesai pesta perjabun atau pernikahan adat, uis ini juga digunakan sebagai pembalut tiang pada peresmian atau acara adat menget/sumalin jabu atau memasuki rumah baru, dan sebagai alat membayar hutang adat kepada kalimbubu dalam upacara adat erceda ate atau kematian. 

3. Kelam-kelam

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Sepintas kelam kelam ini sangat mirip dengan arinteneng namun uis ini sangat berbeda bahan dan fungsinya. Warnanya hitam pekat, bahan kainnya lebih tipis dari Uis yang lain dan polos tanpa motif, sepintas seperti kain hitam biasa, hanya saja kain ini lebih keras atau kaku kurang lebih seperti kafan namun berwarna hitam dibanding Uis yang lain. Uis ini biasa dipakai oleh wanita sebagai tudung pada upacara-upacara adat tertentu dan tidak biasa dilakukan, tudung yang bahannya dari uis kelam-kelam ini disebut Tudung Teger Limpek dengan bentuknya yang khas dan unik. Sehingga sampai sekrang masih jarang orang yang bisa membuat tudung jenis teger ini.

4. Gatip

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Uis Gatip ini berwarna cokelat  kehitam-hitaman dan bermotif bintik-bintik putih di sepanjang tengah kain, tepian kain warnanya lebih pekat dan ujungnya terjalin dan berumbai seperti beka buluh dan uis nipes. Jenis kainnya lebih tebal dari jenis uis lain sehingga sering disebut dengan Uis kapal (kain tebal). Uis ini dipakai sebagai ose (pakaian) laki-laki pada upacara-upacara adat perkawinan, memasuki rumah baru, guro-guro aron atau pesta muda-mudi dengan gendang khas Karo,tudung wanita saat erceda ate dan sebagainya.

5. Jongkit

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Bahan Uis ini sama dengan Uis Gatip, hanya saja Uis Jongkit bewarna hitam ditepi dan biu gelap ditengah serta memakai benang emas dengan motif melintang pada bagian tengah kain tersebut, hingga warna dan bentuknya lebih cerah. Penggunaan Uis ini juga sama seperti Uis Gatip, tapi kain ini sekarang lebih disenangi dan banyak dipakai pada upacara-upacara adat khususnya sebagai sampan pria Karo.

6. Jujung-Jujungen

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Warna uis ini merah bersulamkan emas dan kedua ujungnya juga berumbai benang emas, kain ini tidak selebar kain yang lainnya, bentuknya hampir sama dengan selendang. Uis ini dulunya dipakai oleh wanita dan biasanya letaknya diatas tudung dengan rumbainya terletak disebelah depan. Pada saat sekarang uis ini jarang digunakan, dan kebanyakan telah digantikan dengan uis Beka buluh dengan sertali emas sebagai ganti umbai-umbai benang emasnya.

7. Uis Nipes jenis Ragi Barat

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Kain ini jenisnya lebih tipis dari kain-kain lainnya dan memiliki bermacam-macam motif dan warna (merah, coklat, hijau, ungu dan sebagainya), uis ini biasa digunakan sebagai selendang bagi wanita. Pemakaian uis ini punya aturan, yaitu saat dilipat garis putih disepanjang pinggir uis ini harus terlihat dan bila ikadang atau diselendangkan punya aturan juga, yaitu garis putih mengarah keluar pertanda si pemakai adalah gadis, dan ke dalam bila pemakai adalah ibu-ibu atau mbalu janda.

8. Perembah

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Uis ini digunakan untuk menggendong bayi dulunya, namun saat ini fungsinya sudah digantikan oleh kain panjang batik modern.

9. Pementing

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Uis ini digunakan pria Karo sebagai benting atau ikat pinggang dan bersarungkan Jongkit atau Uis Julu pada saat pesta-pesta adat.

10. Uis Nipes Benang Iring

seni karo,suku karo,seni rupa,budaya karo,Kain,tanah karo,kalak karo,lima marga

Uis ini sama saja dengan uis nipes lainnya, hanya saja pemakaiannya lebih umum disaat acara berduka. aturan pakai juga sama dengan uis nipes biasa.

Inilah beberapa dari sekian banyak uis adat khas Karo yang keberadaanya masih eksis di beberapa daerah, namun juga banyak masyarakat Karo yang sudah tidak memiliki berbagai jenis uis ini bahkan tidak mengenal sama sekali. Namun disisi lain, uis Karo juga mengalami perkembangan seperti munculnya warna dan motif yang lebih beragam dan modern.

 

 

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa