Suku Sunda mendiami Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan). Tungku atau di sunda lebih dikenal dengan nama "Hawu" Ini adalah alat untuk memasak ( kompor ) yang terbuat dari tanah liat atau tumpukan batu bata. Bahan bakar untuk memasak yang digunakan adalah kayu bakar. Tungku masih banyak juga yang menggunakan, terutama untuk daerah pedalaman yang penduduknya masih tergolong kurang mampu. Sumber: http://www.artikelmateri.com/2016/10/alat-memasak-dapur-tradisional-dan-fungsinya-gambar.html
Suku Sunda di Tatar Pasundan: provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan). Langsèng atau sèèng adalah peralatan dapur untuk membantu menanak nasi (mengukus nasi setengah matang / nasi tim / nasi aron). Langseng terbuat dari logam. Langseng tradisional terbuat dari tembaga, sedangkan yang lebih modern terbuat dari aluminium. Langseng berfungsi sebagai wadah untuk merebus air yang uapnya digunakan untuk mengukus, sekaligus sebagai tempat diletakkannya alat lain untuk menampung beras/nasi. Beras yang telah ditim atau diaron(direbus sampai airnya terserap) atau nasi diletakkan pada kukusan atau angsang (Sunda: aseupan). Aseupan pada langseng tembaga tradisional dibuat dari anyaman bambu berbentuk runcing di bawah, sedangkan pada Langseng aluminium modern terbuat dari aluminium pula. Di bagian bawah aseupan bambu diletakkan separuh batok kelapa yang dilubangi agar air tidak mengenai nasi/beras...
Suku Sunda di Tatar Pasundan: provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan) Aseupan atau kukusan adalah suatu wadah untuk mengukus nasi atau makanan lain. Aseupan berbentuk kerucut dan terbuat dari bambu yang dianyam. Seperti halnya seeng, aseupan merupakan alat memasak makanan yang penting yakni untuk menanak nasi. Oleh sebab itu hampir di setiap dapur masyarakat Sunda selalu didapati aseupan. Sumber: Sucipto, Toto, Rosyadi, dkk,. 2000. Kebudayaan Masyarakat Sunda di Kabupaten Lebak. Bandung: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Jawa Barat. http://uun-halimah.blogspot.co.id/2009/11/aseupan-jawa-barat.html https://www.mangyono.com/2014/12/peralatan-masak-tradisional-indonesia-kukusan-atau-aseupan.html
Suku Sunda di Tatar Pasundan: provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan) Se’eng adalah alat masak tradisional untuk memasak nasi di masyarakat Sunda. Se'eng ini seperti dandang bagi masyarakat Jawa. Se'eng biasanya terbuat dari tembaga, berwarna kuning keemasan atau dari almunium atau juga dari seng, bahkan ada juga yang terbuat dari tanah liat, bentuk Dandang / se’eng memiliki bentuk seperti topi pesulap yang dibalik. Penggunaan dandang untuk menanak / masak nasi dengan cara mengukusnya. Sumber: https://www.mangyono.com/2014/12/peralatan-masak-tradisional-indonesia-dandang-atau-seeng.html
Suku Sunda di Tatar Pasundan: provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan) Se’eng adalah alat masak tradisional untuk memasak nasi di masyarakat Sunda. Se'eng ini seperti dandang bagi masyarakat Jawa. Se'eng biasanya terbuat dari tembaga, berwarna kuning keemasan atau dari almunium atau juga dari seng, bahkan ada juga yang terbuat dari tanah liat, bentuk Dandang / se’eng memiliki bentuk seperti topi pesulap yang dibalik. Penggunaan dandang untuk menanak / masak nasi dengan cara mengukusnya. Sumber: https://www.mangyono.com/2014/12/peralatan-masak-tradisional-indonesia-dandang-atau-seeng.html
Di Jawa Barat khususnya masyarakat Sunda, Cobek lebih dikenal dengan sebuat Cowet atau Coet (Coét atawa cowét). Menurut wikipedia bahasa sunda, Cowet merupakan alat dapur yang dipakai sebagai wadah untuk menggerus bumbu atau sambal. Bisa terbuat dari tanah liat, batu, ataupun kayu. Sumber: http://munthu.com/20131220/cobek-variasi-nama-lemper-cowet-coet-cowek/
Gedung Djuang Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Bekasi yang letaknya berdampingan dengan Jakarta memiliki sejarah perjuangan melawan penjajah yang tak kalah heroik. Perjuangan rakyat Bekasi sempat diabadikan dalam puisi terkenal karya Chairil Anwar, Karawang-Bekasi. Yang menarik, Bekasi masih memiliki gedung bersejarah peninggalan pra masa kemerdekaan yang dikenal sebagai Gedung Tinggi yang terletak di jalan Sultan Hasanudin, dekat Pasar Tambun dan Stasiun kereta api Tambun. Gedung Tinggi ini sekarang dikenal sebagai gedung juang 45. Bangunan berarsitektur neoklasik ini dibangun oleh tuan tanah Kow Tjing Kie pada tahun 1910. Gedung tinggi ini merupakan salah satu gedung bersejarah yang turut menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi saat revolusi fisik. Ketika itu daerah Tambun dan Cibarusah menjadi pusat kekuatan pasukan republik Indonesia (RI). Perlu diketahui bahwa pada saat revolusi kemerdekaan, garis demarkasi yang memisahkan daerah Re...
Tugu Proklamasi Rengasdengklok berdasarkan catatan sejarah sangat erat kaitannya dengan Peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Teks Proklamasi disusun di Rengasdengklok, tepatnya di rumah seorang Tionghoa yang bernama Djiaw Kie Siong. Sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis tanggal 16 Agustus 1945. Monumen Kebulatan Tekad Tugu Perjuangan Rengasdengklok dibangun pada tahun 1950....
Hihid adalah suatu alat tradisional semacam kipas yang pada umumnya digunakan untuk memberi asupan udara pada bara api supaya tetap menyala ketika sedang membakar makanan. Bentuknya persegi empat, terbuat dari bambu yang dianyam, dan salah satu sisi panjang diberi bingkai bilah bambu sebagai pegangan. Selain digunakan untuk mempertahankan aliran udara pada pembakaran arang, hihid juga sering digunakan untuk mendinginkan makanan yang panas seperti nasi yang baru saja matang. #OSKMITB2018