128 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Aksara Murda
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Aksara Murda , dikenal sebagai  Aksara Jawa Murda  (ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ê¦--ꦮ​ꦩꦸꦂꦢ) adalah huruf khusus yang ada dalam huruf jawa, untuk aksara murda hanya ada 7 buah yaitu Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Ga dan Ba. Fungsi aksara murda layaknya huruf kapital, hanya digunakan untuk menulis nama orang penting/terkenal dan tempat/daerah yang terkenal/besar. penulisan aksara murda bisa hanya di depan saja, atau bisa di keseluruhan kata yang digunakan untuk menulis  bahasa Jawa  dan sejumlah bahasa daerah  Indonesia  lainnya (Huruf Kapital). Aksara ini hanya mempunyai 8 huruf saja, yaitu Ṇa Kha Tha Sha Pha Nya Gha Bha (ꦟ​ê¦'​ꦡ&aci...

avatar
Carlosamuel
Gambar Entri
Prasasti Bulai
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Prasasti Bulai terbuat dari perunggu. Prasati ini berjenis "sudhapattra" yaitu prasasti yang berisi tentang pelunasan hutang piutang. Prasasti ini beraksara dan berbahasa Jawa Kuno dan tidak memuat nama raja.

avatar
Apriyani Ekowati
Gambar Entri
Serat Centini
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Serat Centini adalah karya sastra literatur Indonesia yang mengisahkan kehidupan masyarakan di era kerajaan Mataram Islam. Serat centini mengisahkan berbagai aspek kehidupan manujsia melalui sosok yang dituliskan oleh salah satu pangeran Mataram. Serat centini tercatat juga menuliskan tentang Tempe sebagai bagian yang tak terelakkan dari kehidupan masyarakat jawa tengah saat itu.

avatar
Sourcem
Gambar Entri
Prasasti Tukmas
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di Jawa Tengah yang bertuliskan huruf Pallawa yang berbahasa Sanskerta. Isi prasasti menceritakan tentang mata air yang bersih dan jernih. Sungai yang mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai Gangga di India.Pada prasasti itu ada gambar-gambar seperti trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra dan bunga teratai yang merupakan lambang keeratan hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.

avatar
Mfaizalaf
Gambar Entri
Prasasti Sojomerto
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Prasasti ini beraksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuno dan berasal dari sekitar abad ke-7 masehi sifat keagamaannya adalah Siwais. Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh utamanya, Dapunta Selendra, yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati, sedangkan istrinya bernama Sampula. Prof. Drs. Boechari berpendapat bahwa tokoh yang bernama Dapunta Selendra adalah cikal-bakal raja-raja keturunan Wangsa Sailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu. Bahan prasasti ini adalah batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 cm, dan tinggi 78 cm. Tulisannya terdiri dari 11 baris yang sebagian barisnya rusak terkikis usia.

avatar
Mfaizalaf
Gambar Entri
Serat Dewaruci
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Serat Dewaruci menceritakan kisah Werkudoro untuk mencari sumber air kehidupan yang disebut tirta amerta atas titah gurunya, Resi Durna. Namun ternyata tirta amerta hanyalah akal-akalan Resi Durna yang bersekongkol dengan para Kurawa dan Sengkuni. Sebelum perang Baratayudha digelar, pihak Kurawa berniat menyingkirkan seorang anggota Pandawa yang dikenal paling kuat dan tidak terkalahkan, yakni Werkudoro atau Bima. Di dalam serat Dewaruci tersirat ajaran-ajaran kehidupan. Serat ini memiliki makna yang kompleks, dapat dilihat dari aspek didaktif, filosofis, religius, dan estetika. Susunan alur cerita dalam serat ini mampu menggugah kesadaran manusia mengenai "siapa dirinya" (jati diri) dan tanggung jawabnya. Sumber: http://www.sufipedia.id/2018/01/makna-rahasia-serat-dewa-ruci.html http://laskarhizbullahcyber.blogspot.co.id/2016/03/kisah-serat-dewaruci.html

avatar
Anindyajati
Gambar Entri
Naskah Dluwang (Daluang)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

L Or 1928 disimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Naskah dluwang (daluang) ini kemungkinan besar sudah berada di Belanda pada akhir abad ke-16. Naskah yang sudah sangat tua ini penting karena kemungkinan merupakan salah satu naskah berbentuk codex (buku) yang tertua dari Nusantara. Naskah ini memuat teks ajaran mistik agama Islam menggunakan bahasa Jawa dan aksara Jawa.

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
2-Serat Sasongko Jati
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Serat Sasangka Jati merupakan pelajaran dari sang guru sejati kepada siswanya, terdiri dari tujuh bagian meliputi : Hasta Sila, Paliwara, Gumelaring Dumadi, Tunggal Sabda, Dalan Rahayu, Sangkan Paran, dan Panembah. Dalam perkembanganya Serat tersebut menjadi pegangan utama aliran Pangestu. Sejarah Pangestu bermula dari wahyu yang diterima oleh R. Soenarto, yang kemudian dituliskan dalam bahasa jawa oleh R. Tumenggung Hardjoprakoso dan R. Tri Hardono Soemodiharjo, dan kemudian dihimpun dalam suatu buku yang diberi judul Serat Sasangka Jati yang berarti “tujuan yang sejati”. Menurut Serat tersebut hakekat manusia terdiri atas tanah, air, api dan udara yang disebut roh suci. Selanjutnya juga dikenal empat nafsu manusia yaitu ; Luwamah, Amarah, Sufiah dan Mutmainah. Selain itu ada terdapat pengendali keempat nafsu diatas yaitu Pangaribawa, Prabawa dan Kemayan. Inti dari Serat Sasangka Jati terdiri dari dua masalah, yaitu ; pertama tentang Sikap Hidup Orang Jawa,...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Serat Darmo Wasito
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Pengantar Nenek moyang kita banyak memberikan ajaran-ajaran luhur yang tidak hanya diwariskan dalam tradisi lisan seperti ungkapan dan dongeng, tetapi ada pula yang dituangkan dalam karya tulis berbentuk tembang macapat. Ajaran-ajaran luhur tersebut pada zamannya banyak dikaji, dihayati, dan diamalkan sebagai pedoman hidup. Salah satu dari karya tulis yang dituangkan dalam bentuk tembang macapat adalah Serat Darmo Wasito yang dikarang pada tahun 1878 M oleh KGPAA Mangku Negara IV. Serat Darmo Wasito terdiri dari: 12 pada (bait) Dhandhanggula, 10 pada Kinanthi, dan 20 pada Mijil. Sebagai catatan, serat ini pernah diterbitkan dalam huruf Jawa oleh Nurhopkelop, Jakarta, pada 1953. Isi Serat Darmo Wasito Secara ringkas isi Serat Darmo Wasito dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: Ajaran agar Hidup Sukses Dalam Serat Darmo Wasito, apabila orang ingin hidup sukses, maka ia harus: (a) menikah, sebagai sarana untuk melestarikan kehidupan; (b) melaksanakan asthagina, yait...

avatar
Lung