122 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Boso Walikan Ngalam, Ker! #DaftarSB19
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Apa sih yang terlintas ketika teman-teman berkunjung ata mendengar kota malang? apel, bakso atau kripik tempe? Tidak cuma itu, malang sendiri memiliki dialek khas yang disebut boso walikan yaitu bahasa yang cara pengucapannya dibalik. Namun tidak semua kata atau bahasa bisa dibalik,cuma kata-kata yang umum saja yang biasanya dibaca secara terbaik. Sebagai contoh kata komputer tidak pernah diucapkan sebagai retupmok karena akan sulit pengucapannya. Berdasar buku Malang Tempoe Doeloe dari Dukut Imam Widodo, bahasa ini disebut diciptakan oleh kelompok Gerilya Rakyat Kota yang berjuang di wilayah sekitar Malang. Bahasa ini mulai berkembang sekitar tahun 1949 pada masa Clash II perang kemerdekaan. Banyaknya mata-mata dari pihak Belanda pada masa itu membuat para pejuang memikirkan cara tertentu untuk mengirim pesan yaitu dengan boso walikan. Pada masa perang, bahasa ini digunakan sebagai sebuah kode untuk mengirim pesan pada sesama pejuang republik. Selain untuk menj...

avatar
Yusfiikr
Gambar Entri
1_Aksara Kwadrat Kediri
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Pada zaman kebudayaan klasik, Aksara merupakan unsur penting dalam berkomunikasi. Selain sebagai alat untuk berkomunikasi secara lisan, secara fungsional dapat kita lihat juga bahwa pada zaman sejarah kuno Aksara berfungsi sebagai media untuk menyampaikan dan mendokumentasikan berbagai informasi-informasi penting, diantaranya adalah silsilah raja-raja yang memerintah dalam satu wangsa, peristiwa-peristiwa besar yang terjadi, dan informasi waktu pembuatan sebuah situs besar baik itu tempat suci keagamaan maupun makam tokoh-tokoh besar pada waktu itu. Selain contoh-contoh di atas, tentu saja sebuah Aksara pun merupakan elemen penting dalam bidang kesusastraan kuno. Secara historikal, Aksara-Aksara yang dipakai di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara semuanya menginduk pada  Aksara Brahmi.  Aksara kuno ini kemudian berkembang menjadi  Aksara Pallawa  yang berkembang di India Selatan dan  Aksara Pranagari  serta  Dewanagari  yang berkembang di I...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Prasasti Adan-Adan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Adan-Adan terdiri atas 17 lempeng tembaga berukuran panjang 37,5 cm, lebar 12 cm dan tebal 4 mm, sedangkan ukuran hurufnya adalah tinggi 7 mm dan lebar 6 mm. Setiap lempeng memuat 4 baris tulisan yang ditulis dengan huruf Jawa Kuna. Prasasti yang ditemukan di Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur oleh Pak Mardjuki dengan kedalaman 0,50 meter dari permukaan tanah sekitarnya. Prasasti Adan-Adan kini disimpan di  Museum Mpu Tantular , Sidoarjo, Jawa Timur namun replikanya akan dibuat dan ditaruh di  Museum Rajekwesi , Bojonegoro, Jawa Timur.   Isi Prasasti Pertanggalan:  tertulis tahun 1223 Çaka (1301 Masehi), ditulis pada hari  Sanaiscara  (Sabtu), pasaran  Umanis  (Legi), tanggal 15 ( Pancadasi ) bagian bulan gelap ( Krsnapaksa ) dalam bulan  Srwana , wuku Madangkungan, dewanya Pitr (Pitr-dewata), yoganya Siwa (Siwa-yoga). Nama Raja:  nama kecil raja dis...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Anjukladang
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Anjukladang berangka tahun 859 Saka atau 937 Masehi. Sayang sekali bahwa prasasti ini belum terbaca seluruhnya karena disebabkan tulisan-tulisan yang terpahat mengalami keausan, terutama pada bagian atas prasasti. Namun dari beberapa tulisan yang tidak mengalami aus dapat kiranya didapatkan keterangan sebagai berikut: Raja Pu Sindok telah memerintahkan agar tanah sawah kakatikan (?) di Anjukladang dijadikan sima dan dipersembahkan kepada bathara di sang hyang prasada kabhaktyan di Sri Jayamerta, dharma dari Samgat Anjukladang. Menurut J.G. de Casparis, penduduk Desa Anjukladang mendapat anugerah raja dikarenakan telah berjasa membantu pasukan raja di bawah pimpinan Pu Sindok untuk menghalau serangan tentara Malayu (Sumatera) ke Mataram Kuna yang pada saat itu telah bergerak sampai dekat Nganjuk. Atas jasanya yang besar, maka Pu Sindok kemudian diangkat menjadi raja. Selain itu, prasasti ini juga berisi tentang adanya sebuah bangunan suci. Dalam makalahn...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Biluluk
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Biluluk terdiri dari empat lempeng tembaga dengan aksara dan bahasa Jawa Kuna. Prasasti ini terdiri atas: ·         Biluluk I berangka tahun 1288 Saka (1366 M) ·         Biluluk II berangka tahun 1315 Saka (1383 M) ·         Biluluk III beangka tahun 1317 Saka (1385 M) ·         Biluluk IV tidak berangka tahun Isi prasasti Biluluk I sampai III sama, yaitu menyebutkan hak-hak yang dimiliki oleh Desa Biluluk dan Tanggulan. Pada prasasti keempat, selain menyebutkan nama Desa Biluluk dan Tanggulan, juga menyebutkan nama satu desa lagi, yakni Desa Papadang. Selain itu, dari prasasti Biluluk I diketahui adanya keterangan mengenai pembuatan garam di daerah pesisir. Dalam prasasti tersebut, disebutkan adanya sumber air asin di Desa Biluluk, t...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Condrogeni
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Condrogeni I berangka tahun 1427 Çaka atau 1505 M, dengan menggunakan aksara Jawa Kuno (Merapi-Merbabu) dan berbahasa Jawa Kuno. Prasasti Condrogeni I merupakan upala praÅ›asti yang dipahatkan pada batu andesit berwarna keabu-abuan dengan bentuk  stele  dengan puncak meruncing, berjumlah 12 baris. Angka tahun dipahatkan di bagian paling atas, dan isinya hanya dipahatkan pada bagian depan ( recto ) saja. Sekarang, prasasti ini disimpan di Museum Nasional Jakarta dengan nomor inventaris D 125. Prasasti Condrogeni I mempunyai ukuran yang tidak sama antara sisi yang satu dengan sisi lainnya. Ukuran prasasti ini dari alas sampai puncak 64,5 cm, lebar tubuh 34,5 cm, dan lebar alas 27 cm. Prasasti dari masa Majapahit akhir ini ditemukan di Desa Pudak, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, yang tepatnya berada di sisi barat daya gunung Wilis.  Di dalam laporan yang termaktub di dalam OV tahun 1912, disebutkan b...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Garaman
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Garamān dikeluarkan oleh MapaÅ„ji Garasakan dari Kerajaan Janggala yang bergelar ÅšrÄ« Mahārāja Rake Halu pada tahun 975  Çaka  atau 1053 Masehi. Prasasti ini menggunakan aksara dan bahasa Jawa Kuno periode Kediri yang sudah berkembang.   Konon, prasasti ini ditemukan oleh seorang penduduk bernama Moh. Dahlan dari Dusun Mandungan, Kelurahan Widang, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, pada 1 Juni 1985. Ia telah menyerahkan empat buah lempeng tembaga bertulis dari periode abad ke -11 kepada Pimpinan Proyek Pengembangan Museum Nasional Jakarta, dan mendapat imbalan sebesar 1,9 juta rupiah. Tidak diketahui di mana prasasti itu ditemukan.   Lempeng pertama berukuran panjang 36,75 cm, lebar 11,70 cm,dan tebal 0.15 cm, ditulis pada satu sisi; lempeng kedua berukuran panjang 36,65, lebar 11,70 cm, dan tebal 0.15 cm, ditulis pada kedua sisinya; lemp...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Hantang
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Hantang berangka tahun 1057 Saka (1135 M) ditemukan di Desa Ngantang, Malang dan terpahat dalam batu. Prasasti ini menjadi koleksi Museum Nasional dengan No. Inventaris D.9   Prasasti Hantang mempunyai keistimewaan, yaitu ada tulisan dengan huruf kuadrat yang besar melintang di tengah cap kerajaan berupa  Narasingha  yang berbunyi  panjalu jayati  (= Panjalu menang). Prasasti ini memperingati pemberian anugerah Raja Jayabhaya kepada Desa Hantang dengan 12 desa yang masuk dalam wilayahnya berupa prasasti batu yang memuat pemberian hak-hak istimewa kepada penduduk Desa Hantang beserta wilayahnya. Adapun sebabnya ialah pada suatu ketika penduduk Desa Hantang dengan 12 desa yang masuk dalam wilayahnya datang menghadap raja dengan perantara guru raja yaitu Mpungku Naiyayikarsana dengan permohonan agar prasasti yang ada pada mereka sebagai anugerah raja yang di- dharma -kan di Gajapada dan di Nagapuspa yang ditulis di atas daun lontar ( ripta ) di...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Hering
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti ini ditemukan pada tahun 1869 di Desa Kujon Manis, Warujayeng, Kediri. Berdasarkan unsur penanggalannya, Damais mengatakan bahwa prasasti ini dikeluarkan pada tahun 856 Saka (934 M).   Maklumat dalam prasasti ini cukup panjang, terdiri atas 35 baris di bagian muka, di bagian belakang mulai dari baris 11 hingga baris 38, bagian samping kiri 45 baris, dan samping kanan 47 baris. Namun, secara singkat prasasti ini menceritakan tentang Sri Maharaja Pu Sindok Sri Isanawikrama Dharmmotunggadewa yang membebaskan sawah di Desa Hering dari pajak. Prasasti ini terpahat dalam batu, dan sekarang menjadi koleksi Museum Nasional dengan No. Inventaris D.67.  ***

avatar
Arum Tunjung