1.686 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Carita Parahyangan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Carita Parahiyangan merupakan nama suatu naskah Sunda kuna yang dibuat pada akhir abad ke-16 , yang menceritakan sejarah Tanah Sunda, utamanya mengenai kekuasaan di dua ibukota Kerajaan Sunda yaitu Keraton Galuh dan keraton Pakuan . Naskah ini merupakan bagian dari naskah yang ada pada koleksi Museum Nasional Indonesia Jakarta dengan nomor register Kropak 406. Naskah ini terdiri dari 47 lembar daun lontar ukuran 21 x 3 cm, yang dalam tiap lembarna diisi tulisan 4 baris. Aksara yang digunakan dalam penulisan naskah ini adalah aksara Sunda . Untuk pertama kalinya naskah ini diteliti oleh K.F. Holle , kemudian diteruskan oleh C.M. Pleyte . Kemudian naskah ini dialihbahasakan oleh Purbacaraka, sebagai tambahan terhadap laporan mengenai Batu Tulis di Bogor . Upaya ini diteruskan oleh H. ten Dam (tahun 1957) dan J. Noorduyn (laporan penelitiannya dalam tahun 1962 dan 1965). Selanjutnya naskah ini juga diteliti oleh beberapa sarjana Sunda, di antaranya Ma'm...

avatar
Duriah Solihah
Gambar Entri
Amanat Galunggung
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Naskah ini ditulis pada abad ke-15 pada daun lontar dan nipah, menggunakan bahasa dan aksara Sunda Kuna. Naskah ini berisi nasihat mengenai etika dan budi pekerti Sunda, yang disampaikan Rakyan Darmasiksa , Raja Sunda ke-25, Penguasa Galunggung , kepada puteranya Ragasuci (Sang Lumahing Taman). Di Kabuyutan Ciburuy, hingga kini orang menyimpan naskah-naskah kuno. Salah satu naskah kuno yang ditemukan di kabuyutan itu—sebelum disimpan di Perpustakaan Nasional Jakarta—adalah ”Amanat Galunggung”. Nama atau judul ”Amanat Galunggung” berasal dari filolog Saleh Danasasmita , yang turut mengkaji naskah tersebut, kemudian turut mengompilasikan hasil kajiannya dalam ”Sewaka Darma, Sanghyang Siksakandang Karesian, Amanat Galunggung” (1987). Naskah ini menggunakan bahasa Sunda kuno dan aksara Sunda. ”Amanat Galunggung” berisi ajaran moral. Dalam naskah ini antara lain disebutkan bahwa kabuyutan harus dipertaha...

avatar
Duriah Solihah
Gambar Entri
Sanghyang Siksa Kandang Karesian
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Sanghyang Siksakanda ng Karesian merupakan naskah didaktik, yang memberikan aturan, tuntunan serta ajaran agama dan moralitas kepada pembacanya.Sanghyang Siksakanda ng Karesia merupakan “Buku berisi aturan untuk menjadi resi (orang bijaksana atau suci)”. Naskah ini disimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta dan ditandai dengan nama kropak 630. Naskah ini terdiri dari 30 lembar daun nipah. Naskah ini bertanggal "nora catur sagara wulan (0-4-4-1)", yaitu tahun 1440 Saka atau 1518 Masehi. Naskah ini telah menjadi rujukan dalam publikasi yang diterbitkan oleh Holle dan Noorduyn . Edisi lengkapnya yang disertai terjemahan, pengantar, komentar dan glosari ditulis dalam kertas stensil oleh Atja dan Danasasmita (1981a). Naskah ini telah diterbitkan kembali dalam bentuk buku oleh Danasasmita dkk. (1987:73-118). Naskah Sanghyang Siksakanda ng Karesian berasal dari Galuh (salah satu ibukota Kerajaan Sunda ).

avatar
Duriah Solihah
Gambar Entri
Situ Cangkuang
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Nama Candi Cangkuang disesuaikan dengan nama desa dimana candi itu ditemukan. Desa Cangkuang berasal dari nama pohon Cangkuang, sejenis pohon Pandan yang banyak terdapat disekitar makam Embah Dalem Arif Muhammad. Daun cangkuang dimanfaatkan warga Cangkuang untuk membuat tudung, tikar atau pembungkus gula aren. Embah Dalem Arif Muhammad dikenal sebagai tokoh yang memimpin masyarakat setempat membendung daerah ini, sehingga terjadi sebuah danau. Danau itulah yang dikenal dengan nama "Situ Cangkuang".

avatar
Dinnirachma
Gambar Entri
Situs Geger Hanjuang
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

 Situs Geger Hanjuang  terletak dibukit Geger Hanjuang Desa Linggawangi Kecamatan Leuwisari , dari lokasi tersebut ditemukan berbagai peninggalan sejarah termasuk Prasasti (yang kini disebut prasasti geger hanjuang). Tidak jauh dari lokasi tersebut  terdapat tempat yang diberi nama Saung Gede yang dalam sejarah disebut Saung Galah - artinya Keraton( pusat pemerintahan kerajaan Galunggung), dan Kabuyutan Sanghyang Linggawangi sebuah kebuyutan yang dianggap sakral pada jamannya, Prasasti Geger Hanjuang  merupakan prasasti ke 10 yang ditemukan di Jawa Barat. ditemukan oleh K.F. Holle kira-kira pada tahun1877, kemudian dibawa dan disimpan oleh Dr. Krom pada tahun1914. Kini masih terpelihara dan disimpan di Museum Pusat Jakarta dengan nomor inventaris D.26 Prasasti Geger Hanjuang dibuat tahun 1033 Saka yang bertepatan dengan tahun 1111 Masehi. Prasasti ini dibuat 81 tahun setelah prasasti Raja Sunda Sri Jayabupati yang ditemukan di Cibadak, Sukabumi. Dengan di...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Situs Kabuyutan Linggawangi
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Berbagai tinggalan purbakala yang ada dilokasi Kabuyutan Linggawangi   menjadi bukti adanya pemerintahan masa silam yakni Kerajaan Galunggung, setelah pemerintahan dalam bentuk kebatanaan, yaitu  Kebataraan Galunggung, salah satu penguasa galunggung pada masa kerajaan adalah Batary Hyang.   Lokasi situs terdapat di sekitar lokasi Saung Galah (lokasi pernah berdirinya Saung Gede/saung galah/Keraton) yakni di Desa Linggawangi Kecamatan Leuwisari, di sekitar lokasi tersebut terdapat lokasi situs Heger Hanjuang lokasi ditemukannya  Benda Cagar Budaya (prasasti Geger Hanjuang) yang menyatakan berdidinya kerajaan Galunggung pada tahun 1111 masehi. Kepercayaan tradisionil penduduk desa Linggawangi yang menganggap Rumantak sebagai bekas keraton Galunggung ternyata dalam dan didukung oleh prasasti Geger Hanjuang. Kampung Gegerhanjuang tempat ditemukannya prasasti dank ke 12 periuk keramik kecil untuk bahan dapat diperkirakan hampir pasti bekas kabuyutan Galunggu...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Situs Kertabumi
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Situs Kertabumi berada di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing tepatnya berada pada koordinat 7º20’43,4” LS dan 108º27’49,9” BT dengan luas sekitar 320 m2. Lokasi situs berada pada kawasan yang diapit Sungai Cileueur dan Sungai Cimuntur. Kedua sungai tersebut bertemu di sebelah timur laut Gunung Susuru. Gunung Susuru merupakan suatu tonjolan bukit yang terbentuk oleh batuan breksi vulkanik. Ketinggian daerah di Gunung Susuru dan sekitarnya kurang lebih 100 m di atas permukaan laut. Batas situs ini di sebelah utara adalah S. Cimuntur, timur pertemuan antara S. Cimuntur dengan Cileueur, selatan Sungai Cileueur, dan barat Kampung Bunder. Kawasan Kertabumi pertama kali diketahui dari laporan Kantor Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Ciamis yang memberitakan bahwa telah ditemukan tinggalan arkeologi di Dusun Bunder, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Sehubungan dengan adanya laporan tersebut, Balai Arkeologi Bandung pada...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Prasasti Tapak Gajah
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Tapak Gajah/Kebun Kopi I terletak ± 19 km sebelah baratdaya dari Kota Bogor,  dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat ataupun roda dua hingga ke lokasi. Dapat menggunakan trayek Bogor-Ciampea-Simpang Lebak Sirna-Ciaruteun Hilir (lokasi). Selain itu mengunakan trayek Bogor-Ciampea (± 45 menit), dan sampai di Persimpangan Lebak Sirna dilanjutkan dengan ojek motor ± 1,5 km sampai ke lokasi. Prasasti termasuk di dalam Desa Ciaruteun Ilir, Kec. Cibungbulang. Berada pada koordinat 106°41'25,2"BT dan 06°31'39,9" LS dengan ketinggian  320 m di atas permukaan laut. Area situs dibatasi oleh tiga sungai, yaitu Selatan: Sungai Ciaruteun, Barat: Sungai Cianten, Utara: Muara Sungai Cianten dan Sungai Cisadane, Barat: Sungai Ciaruteun. Dari Sungai Cianten dan Cisadane terdapat perahu penyebrangan menuju situs. Tanah situs cukup subur dan dimanfaatkan oleh penduduk dengan menanami padi, sayuran, bambu dan tanaman keras lainnya. Di kawas...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Prasasti Pasir Muara
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Pasir Muara, Kampung Pasir Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Kec. Cibungbulang. Secara geogrfis terletak pada koordinat 106° 41' 30,8" BT dan  06°31' 40,8" LS. Prasasti ini terletak kira-kira 1 km dari batu prasasti Kebon Kopi I (Prasasti Tapak Gajah), Isi prasasti tersebut berbunyi: Isi         Ini sabdakalanda rakryang juru pengambat I kawihaji panyaca pasagi marsandeca   Terjemahan Ini tanda ucapan rahyang juru pengambat, Berpulihkan haji sunda dalam tahun 854 Saka bahwa pemerintah daerah dipulihkan kepada Raja Sunda. Nama Sunda pertama kali disebut dalam sebuah prasasti  yaitu Kebon Kopi II. Prasasti berangka tahun 854 Saka (932 M) dan berbahasa Melayu Kuna. Isi prasasti dintaranya berbunyi “berpulihkan hajiri Sunda”, ditafsirkan artinya sebelumnya telah ada raja Sunda dan paling tidak setelah Kerajaan Tarumanagara yaitu sebelum tahun 932 M berakhirnya Kerajaan Tarumannegara sesuai dengan berita Cina abad ke &ndas...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17