128 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Prasasti Wurudu Kidul A
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Prasasti Wurudu Kidul adalah dua buah prasasti yang dipahatkan pada satu lempeng tembaga. Aksara dan bahasanya Jawa Kuno. Prasasti ini merupakan sebuah jayapatra atau prasasti yang membahas mengenai persoalan hukum. Prasasti pertama disebut Wurudu Kidul A, yang berupa semacam akta yang diberikan kepada seorang penduduk desa Wurudu Kidul bernama Sang Dhanadi, pada 6 Kresnapaksa bulan Baisakha 844 Saka, atau sama dengan 20 April 922 Masehi. Semula ia dituduh termasuk golongan 'budak raja' (weka kilalan). Setelah dilakukan penelitian sampai ke kakek, nenek, dan buyutnya, ternyata diputuskan bahwa semuanya adalah penduduk asli dan bukan weka kilalan. Oleh karena itu, pejabat kerajaan mengeluarkan akta penegasannya.[2] Prasasti kedua disebut Wurudu Kidul B, juga merupakan akta yang diberikan kepada Sang Dhanadi pada 7 Suklapaksa bulan Jyaista 844 Saka, atau sama dengan 6 Mei 922 Masehi. Ini karena seseorang bernama Sang Pamariwa menyangka Sang Dhanadi sebagai seorang Kh...

avatar
Roro
Gambar Entri
Prasasti Wurudu Kidul B
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Prasasti kedua disebut Wurudu Kidul B, juga merupakan akta yang diberikan kepada Sang Dhanadi, karena seseorang bernama Sang Pamariwa menyangka Sang Dhanadi sebagai seorang Khmer. Sang Dhanadi mengadukan tuduhan itu ke pengadilan. Sang Pamariwa mendapat dua kali panggilan ke pengadilan untuk Dipahatkan pada satu lempeng tembaga. Aksara dan bahasanya Jawa Kuno dalam internet, website: http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Wurudu_Kidul  

avatar
Roro
Gambar Entri
Prasasti Maribong
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

                   Prasasti Maribong -          Disebut juga sebagai Prasasti Trawuan II angka tahunnya mula-mula dibaca 1170 Saka, kemudian pembacaannya dibetulkan oleh L.C. Damais menjadi 1186 Saka. -          Dikeluarkan oleh raja Wisnuwarddhana di desa Maribong -          sinya diperuntukkan  desa Maribong yang termasuk wilayah Jipang. Tetapi sayang sekali tidak diketahui mengapa daerah itu mandapat prasasti raja karena hanya satu lempengan permulaanya saja yang ditemukan kembali     sumber : http://deeaida88.blogspot.com/2010/12/inventarisasi-prasasti-majapahit.html

avatar
Roro
Gambar Entri
Prasasti Sukamerta
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Prasasti Sukamerta (Skamerta) -          Berangka tahun 1218 Saka (29 oktober 1296 M). -          Dikeluarkan oleh Raja Kertarajasa Jayawarddhana -          Tempat dikeluarkannya prasasti di daerah Sukanarta -          Prasasti ini memperingati penetapan daerah Sukanarta kembali menjadi daerah swatantra atas permohonan Panji   Patipati Pu Kapat yang hendak menirukan perbuatan ayahnya yaitu Panji Pati-Pati. Permohonan itu dikabulkan oleh raja Kertarajasa Jayawarddhana kerana Panji Pati-Pati telah memperlihatkan kesetiaan dan kebaktiannya yang luar biasa kepada raja dengan ikut mngalami duka nestapa. Disebutkan juga bahwa Wijaya menyebrangi lautan, yang dimaksud adalah kepergiannya ke Madura. ia kemudian diterima oleh Aryya Wiraraja yang kemudian mengusahakan agar Wijaya dapat di...

avatar
Roro
Gambar Entri
Prasasti Tuhanaru
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Entah dari mana dan kapan pemakaian nama sejenis ikan hewan laut dipakai sebagai nama orang pada zaman Majapahit. Yang jelas pada zaman Majapahit beberapa nama orang sekelas bangsawan apapun tingkatannya tidak ada yang memakai nama atau gelar yang mengambil nama sejenis ikan. Rata-rata mereka memakai nama hewan darat atau hewan terbang/angkasa. Selebihnya jika dikaitkan dengan nama hewan melata adalah sejenis ular atau buaya. Orang-orang pada zaman Majapahit kebanyakan memakai nama sejenis hewan darat dengan sifat-sifat yang mencitrakan kekuatan, keberanian, kegarangan, dan kelincahan seperti kidang telangkas, kuda sempana, jaran panoleh, sima rodra, singa yudha, mahesa cempaka, lembu sora, kebo kenongo, dan gajah mada. Sedangkan hewan sejenis burung seperti Hayam Wuruk, Sawung Galing, Gagak Seta, dan jenis hewan air seperti Bajul Sengara, Sawer Wulung, atau yang lainnya jarang dipakai. Apalagi hewan air sejenis ikan,tampaknya sulit atau tidak ditemukan pada orang-orang sezaman...

avatar
Roro
Gambar Entri
Kitab Tantu Panggelaran
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Tantu Panggelaran adalah sebuah teks prosa yang menceritakan tentang kisah penciptaan manusia di pulau Jawa dan segala aturan yang harus ditaati manusia. Tantu Panggelaran ditulis dalam bahasa Jawa Pertengahan pada zaman Majapahit. Suntingan teks yang sangat penting telah terbit pada tahun 1924 di Leiden oleh Dr. Th. Pigeaud. Cerita Rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki setiap bangsa. Jika digali dengan sungguh-sungguh, negeri kita sebenarnya berlimpah ruah Cerita rakyatyang menarik. Bahkan sudah banyak yang menulis ulang dengan cara mereka masing-masing.   Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat melalui bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek budaya dan susunan nilai sosial masyarakat tersebut. Perkembangan kisah dalam Tantu Panggelaran dapat dibagi menjadi beberapa Babak: Awal Keberadaan Pulau Jawa Pada mulanya pulau Jawa tidak berpenghuni dan dalam keadaan khaotis, kar...

avatar
Aze
Gambar Entri
Kitab Musarar Jayabaya ; Syair Jayabaya
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Asmarandana: Kitab Musarar inganggit Duk Sang Prabu Jayabaya Ing Kediri kedhatone Ratu agagah prakosaTan ana kang malanga Parang muka samya teluk Pan sami ajrih sedaya Kitab Musarar dibuat tatkala Prabu Jayabaya di Kediri yang gagah perkasa. Musuh takut dan takluk, tak ada yang berani. Milane sinungan sakti Bathara Wisnu punika Anitis ana ing keneIng Sang Prabu Jayabaya Nalikane mangkana Pan jumeneng Ratu AgungAbala para Narendra   Beliau sakti sebab titisan Batara wisnu. Waktu itu Sang Prabu menjadi raja agung, pasukannya raja-raja. Wusnya mangkana winarni Lami-lami apeputra Jalu apekik putrane Apanta sampun diwasa Ingadekan raja Pagedhongan tanahipun Langkung arja kang nagara Terkisahkan bahwa Sang Prabu punya putra lelaki yang tampan. Sesudah dewasa dijadikan raja di Pagedongan. Sangat raharja negaranya. Maksihe bapa anenggih Langkung suka ingkang rama Sang Prabu Jaya...

avatar
Aze
Gambar Entri
Basa Kedhaton #DaftarSB19
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Basa Kedhaton atau Bahasa Keraton adalah bahasa Jawa yanag digunakan di lingkungan keraton Surakarta. Ada perbedaan kosa kata dengan bahasa Jawa pada umumnya, yaitu : Penggunaan bentuk kata ganti orang pertama. Di dalam Keraton untuk menyatakan aku atau saya menggunakan ingsun, panjenenganingsun, manira dan abdi dalem. Sedangkan di luar Keraton menggunakan aku, kula, dan kawula Penggunaan untuk kata ganti orang kedua. Di dalam keraton untuk menyatakan kamu menggunakan sira, pakenira, sampeyan dalem, dan panjengengan dalem. Sedangkan di luar keraton menggunakan kowe, sampeyan, panjengengan, dan jengandalem. Perbedaan penggunaan kata tertentu. Misalnya bahasa keraton Caos yang memiliki arti memberi dan cara menggunakannya untuk mengatakan makna piket abdi dalem. Bahasa yang digunakan dalam keraton dapat digunakan dengan 2 cara, yaitu lisan dan tulisan. Lisan digunakan dalam pelaksanaan adat tatacara keraton, contohnya tatacara Tingalan Jumenengan Dalem. Tulisan digun...

avatar
Novi_handayani
Gambar Entri
Potensi atas sumber daya perempuan terhadap program pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Potensi atas sumber daya perempuan terhadap program pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran       Adiati, Aththur Fithri  (2015)  Potensi atas sumber daya perempuan terhadap program pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.  Jurnal Sangiran (4). pp. 100-111. Text   9-POTENSIATAS-SUMBER-DAYA-PEREMPUAN_Compressed.pdf  - Published Version  Download (2MB)  |  Preview Official URL:  https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/2... Abstract Kepemilikan lahan menjadi permasalahan penting dalam pengelolaan pelestarian Situs Sangiran di masa depan. Perempuan Situs Sangiran mempunyai peran domestik yang sangat melekat pada dirinya baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat. Oleh sebab itu, potensi perempuan selayaknya kita gali sebagai bentuk manifestasi atas progr...

avatar
Nicky Ria Azizman