Se're se'reji batara baule Ati raja nakijai panganroi baule Rajale Alla kereaminjo Ati ati ati raja Nitarima pappala'na baule Mannamo ki'minasai baule Ati raja kipanai ripalata baule Rajale Alla ta'balle tonji Ati ati ati raja Kabatara tangkellai baule
Anging mamiri ku pasang Pitujui tongtongana Tusaroa takkan lupa (2X) Eaule na mangu rangi Tutenaya, tutenaya parisina (2X) Batumi anging mamiri Anging ngerang dinging-dinging Namalantang saribuku Eaule mangerang nakku Nalo'lorang, nalo'lorang jene mata Anging mamiri ku pasang Pitujui tongtongana Tusaroa takkan lupa
Rambang Pulo L : Nalamatepa inakke aringku Lingka mange ri anjayya Ampa mukua 2X Mallang tojengki anngai Terjemahan : Jikala aku mati adikku &nbs...
Katallassangnga ri tompo’na anne linoe Tena na turusi assare janji anjo nikaerokia Tena nammari-mari coba’ anga battu garringa loemi nia’ Anne tallasayya assingkamua tena gunanna Pakcobayya tena lakbusukna Battu ri bataraya Nasaba jaimi rupa tau takkaluppa Mange ri alloboko sangnging lino mami niondang Jaiyangang mami tau aklaklang Ripappisangkana bataraya Ikatte nikanaya rupa tau pattojengi tappaka nasaba’ anjo tappaka angngerangi kabajikang linoa tampak pammari mariangji allo riboka iyami antu sitojeng tojenna lani battue Garringa tena na akkusiang Katallassanga ri tompo’na linoa tenamo kabajikanna Anne tallasayya ri lino Tena na turusi assare janji anjo nikaerokia Tena nammari-mari coba’ anga battu garringa loemi nia’ Anne tallasayya assingkamua tena...
Seddi juta tellu ratu Siddi juta tellu ratu’ upake madduta Wasselek resokku dua taung ettana Nakulleku kasi’ napasajeng rennu Jadaro pale’ uasengngi ana’ dara Terri marenni’ atikku nawa-nawai totokku Janda de’ naengka na botting kasi’ ulolongeng Itai kasi’ kasi’na sabbara’ na mammmekko Nakullena mua mallere’ pappuru’na Macekke-cekke nyawaku Na belleang senreseng Tau ripojikku pura rijaru-jaru Seddi juta tellu ratu laba’ temma guna Wasselek resokku dua taung ettana Nakkuleku kasi’ napasajeng rennu Jada ro pale uasennggi ana’ dara Terri marenni’ atikku nawa-nawai totokku Janda de’ naengka nabotting kasi’ ulolongeng (Faisal Hidayat)
Kesok-kesok adalah nama instrumen gesek berdawai satu dari Sulawesi Selatan yang dimainkan secara vertikal sambil duduk oleh satu orang sambil bernyanyi atau bertutur Menurut Ensiklopedi Musik Indonesia dan salah satu referensi lainnya, kesok-kesok bisa jadi merupakan instrumen tertua dan paling sederhana (primitif) di Sulawesi. Alat musik ini biasa digunakan dalam salah satu tradisi seni khas Sulawesi yang disebut sinrilik . Pemainnya biasa disebut sebagai pasinrilik . Di masa awal kelahirannya sekitar abad ke-15, sinrilik biasa digunakan sebagai penyampai pesan raja dari istana. Di masa-masa berikutnya sinrilik mulai menyajikan kisah epik seputar hikayat dan legenda yang dinyanyikan semalam suntuk. Cerita sinrilik tersusun secara puitis, yang didalamnya disisipkan humor dan kritik sosial. Kesenian ini dimainkan secara spontan dan terbuka kemungkinan bagi penonton untuk berkomentar, sehingga ada unsur interaktif dan improvisasi dalam penuturannya. Musik kesok-k...
Salah satu alat musik tradisional dari daerah Sulawesi Selatan yang hampir punah karena jarang dimainkan adalah puik puik. Puik puik merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan dan dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini terbuat dari kayu besi yang dibuat kerucut dan pada bagian pangkalnya terdapat pipa sebagai penghasil suara. Bentuk dan suara yang dihasilkan dari alat musik tradisional Sulawesi Selatan ini secara umum hampir sama dengan alat musik tradisional serunai dari Minang dan selompret dari Betawi. Hanya saja, terdapat sedikit perbedaan pada pangkal dan ukiran yang ada pada bagian tubuh alat musik tersebut. Pangkal pada puik puik terbuat dari lempengan logam. pipa tersebut menghasilkan suara yang bersumber dari potongan daun lontar yang ditiup. Biasanya, pada puik puik terdapat dua bilah daun lontar, salah satunya menjadi cadangan jika daun lontar yang lain rusak. Karena menggunakan daun lontar, meniup alat musik tradisional...
Ungkapan dalam bentuk lagu peranan Orang ara dalam pembuatan Pinisi di Bulukumba, Sulawesi-selatan, Indonesia. "Ricaddi caddiku iji // Nakujannang ribantilang // Anjama Lopi // Kasossoranna manggeku // Pasangngi pinangkakannu // Pauang anak riboko // Nakatutui // Sosorang kapanritanna". (Artinya : Sejak Aku kecil // Telah menetap di bantilang // Mengerjakan perahu // Sebagai warisan orang tuaku // Teman sebayamu // Kabarkan pada generasimu // Agar dipelihara // Warisan keahliannya.) Dahulu kala lagu tersebut didengdangkan dengan menggunakan iringan Tennong, dan pada pembuatan Film Pinisi oleh PUSTEKKOM DEPDIKBUD tahun 1992, juga dengan kecapi. (Tempat pembuatan perahu Pinisi di Pantai Mandala Ria, Desa Lembanna, Kab. Bulukumba) Apabila lirik lagu tersebut disimak maka dapat dipahami sebagai pesan yang diamanatkan kepada generasi muda bahwa warisan sebagai ahli perahu (Bira, Ara, dan Tanah beru) memang telah dimiliki sejak dahulu. Topada Salam...
Hingga saat ini, lagu bugis masih menjadi primadona masyarakat Sulawesi Selatan. Lantunan musik yang mengalun membawa penikmatnya terbawa dalam lantunan syair-syair yang terdengar. Tidak hanya ada di pesta hajatan (perkawinan), akan tetapi para pengemudi becak motor, pete-pete (angkutan umum Sulawesi Selatan), rumah-rumah makan khas daerah sudah sangat berkawan dengan musik bugis. Terkadang pula menjadi media pengantar tidur. Yusuf Alamudi, Pria yang lahir Kota kelahiran mantan Presiden BJ Habibie ini tidak asing lagi di telinga para penikmat musik bugis. Semasa hidupnya beliau aktif dalam menciptakan lagu-lagu bugis yang hingga kini masih tetap eksis di telinga para penikmatnya. Salah satunya, Alosi Ripolo Dua. Dinyanyikan oleh Dian Ekawati, lagu ini sering menjadi lagu favorit dalam perlombaan paduan suara. Lagu ini terdiri atas lima bait. Bait pertama dan kedua terdiri atas empat larik, bait ketiga dan ke empat terdiri atas tiga larik, sedangkan bait terakhir terdiri atas dua l...