Musik dan Lagu
Musik dan Lagu
Lagu Sulawesi Selatan Pare-Pare
"Alosi Ripolo Dua" dalam Kajian Semantik
- 4 Mei 2017 - direvisi ke 2 oleh OSKM18_16618257_Shafira Ahmad pada 12 Desember 2024

Hingga saat ini, lagu bugis masih menjadi primadona masyarakat Sulawesi Selatan. Lantunan musik yang mengalun membawa penikmatnya terbawa dalam lantunan syair-syair yang terdengar. Tidak hanya ada di pesta hajatan (perkawinan), akan tetapi para pengemudi becak motor, pete-pete (angkutan umum Sulawesi Selatan), rumah-rumah makan khas daerah sudah sangat berkawan dengan musik bugis. Terkadang pula menjadi media pengantar tidur.

Yusuf Alamudi, Pria yang lahir Kota kelahiran mantan Presiden BJ Habibie ini tidak asing lagi di telinga para penikmat musik bugis. Semasa hidupnya beliau aktif dalam menciptakan lagu-lagu bugis yang hingga kini masih tetap eksis di telinga para penikmatnya. Salah satunya, Alosi Ripolo Dua.

Dinyanyikan oleh Dian Ekawati, lagu ini sering menjadi lagu favorit dalam perlombaan paduan suara. Lagu ini terdiri atas lima bait. Bait pertama dan kedua terdiri atas empat larik, bait ketiga dan ke empat terdiri atas tiga larik, sedangkan bait terakhir terdiri atas dua larik.

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia “Alosi Ripolo Dua” dapat diartikan pinang dibelah dua. Lagu ini bermakna terapat dua orang yang memiliki kesamaan wajah yang dianggap kelak akan berjodoh.

Bait pertama terdapat larik “kuripancaji rilino” artinya aku terlahir di dunia, ”engka riwatakkalemu” diartikan  ada dalam tubuhmu, “nulle purani totoku” diartikan nasibuku mungkin telah berkata begitu, dan “tosippadua siruntu” artinya kita berdua bertemu. Bait Kedua terdapat kata “muri pancaji rilino” artinya engkau tercipta ke dunia, “tudang riwatagkalemu” diartikan duduk (berada) dalam tubuhmu (batin), “lettu cappa'na rilino” artinya sampai akhir hidupmu, dan “sipaddua matterru” diartikan selalu bersama.

Bait pertama dan kedua ini dimaknai bahwa seseorang telah diciptakan di dunia ini oleh sang pencipta menganggap dirinya ada dalam jiwa seseorang yang dicintainya dan beranggapan bahwa mereka diciptakan untuk terus bersama hingga ajal menjemput mereka..

Bait ketiga terdiri atas tiga larik yakni “tappamu na tappaku” artinya wajahmu dan wajahku, “sirupa na de’na pada” diartikan mirip atau beda, dan ”Iyaro tanranna topuri sitoto” artinya itu menandakan kita berjodoh. Bait keempat terdapat “matammu na matakku” artinya matamu dan mataku, “alosi ripolo dua” diartikan bagaikan pinang dibelah dua, dan “mappada bungae sibawa daunna” artinya seperti bunga dengan daunnya.

Bait ketiga dan keempat ini dimaknai bahwa keduanya memiliki wajah dan mata yang sama. Bagaikan pinang dibelah dua dan hubungan kedekatan antara daun dan bunga yang menandakan mereka berjodoh.

Bait terkahir terdiri atas dua larik yakni “alemu aleku pada uddani” ini diartikan bahwa diriku dan diriku sama-sama merindu, dan “tori masseddi tanranna sitoto” artinya untuk bersatu dan tanda jodoh. Makna bait ini adalah keduanya saling merindu dan bersatu karena pada dasarnya mereka memiliki kesamaan yang bisa sebut berjodoh.

Lagu ini syarat akan makna dan tak dipungkiri bahwa hingga kini anggapan bahwa kesamaan wajah petanda berjodoh sering dilontarkan kawula muda. Harapannya, semoga musik daerah tetap terjaga.

 

Berikut Lirik lagu Alosi Ripolo Dua karya Yusuf Alamudi

 

Muripancaji ri lino 

Engka riwatang kalemu 

Mulle purani totoku 

To sipa’dua siruntu 

 

Muripancaji ri lino 

Tudang riwatang kalemu 

Lettu campana rilino 

Sipa’dua metteru 

 

Tappamu na tappaku 

Sirupa na de na pada 

Iyaro tanranna topuri sitoto 

 

Matammu na mataku 

Alosi si polo dua 

Pappada bungae sibawa daunna 

 

Alemu aleku 

Pada muddani 

Tori massidi tanranna sitoto

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline