1.552 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Batik Motif Paku Banten
Motif Kain Motif Kain
Banten

Motif Paku Banten adalah salah satu properti dalam permainan Debus, paku banten terbuat dari besi yang runcing yang berdiameter kurang lebih 3cm, bisa digunakan untuk menusuk perut dalam permainan debus.   Sumber : Website Sanggar Batik Krakatoa Cilegon, http://www.batikkrakatoacilegon.com/  

avatar
Aulya Uswatun Hasanah
Gambar Entri
Batik Motif Godong Kestela
Motif Kain Motif Kain
Banten

Godong Kestela atau Daun Pepaya merupakan salah satu sayuran yang lezat dan bernilai Gizi tinggi, daun ini pun bisa dijadikan obat untuk beberapa jenis penyakit, diantaranya untuk mengobati Batu Ginjal, disentri, dll. Masyarakat Cilegon biasanya mengkonsumsi daun pepaya yang masih muda sebagai sayuran dan lalapan.   

avatar
Aulya Uswatun Hasanah
Gambar Entri
Kain Berang
Motif Kain Motif Kain
Maluku

Suku Huaulu memiliki satu ciri khas yang cukup mencolok terutama pada kaum laki-laki dewasa. Mereka memiliki tradisi ikat kepala dari kain merah yang disebut sebagai kain berang. Ikat kepala ini diikatkan dan menutupi kepala pemakainya. Masyarakat Huaulu menjadikan kain berang sebagai identitas tersendiri bagi kaum laki-laki Huaulu yang sudah akil baligh dan dianggap dewasa. Biasanya, seorang anak laki-laki akan memakai ikat kepala merah ini pada usia remaja, sekitar 15-17 tahun dan akan terus digunakan seumur hidupnya. Selain berarti tanda kedewasaan, ikat kepala ini juga berfungsi sebagai kebanggaan laki-laki Huaulu. Sistem Patrilineal yang dianut suku Huaulu membuat kaum laki-laki memiliki harga lebih dan selalu menjadi sosok pimpinan dalam kekerabatan Huaulu. Warna merah pada kain Berang juga menandakan unsur keberanian yang diharapkan ada pada tiap individu lelaki Huaulu. Oleh karena itu, kain berang ini juga menjadi ornamen wajib yang digunakan ketika para lelaki akan b...

avatar
Oase
Gambar Entri
Batik Jambi
Motif Kain Motif Kain
Jambi

Batik Jambi merupakan salah satu hasil akulturasi budaya Kerajaan Melayu Kuno Jambi dengan berbagai bangsa asing (Tiongkok, Turki, India, dan sebagainya), termasuk dengan kota-kota pesisir di pulau jawa. Inisiatif menghidupkan Batik Jambi pada tahun 1875 di Desa Mudung Laut, Pelayangan, Jambi, dilakukan oleh Haji Mahibat dari Jawa Tengah.  

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Batik Solo Sido Asih
Motif Kain Motif Kain
Jawa Tengah

Batik Solo Sido Asih Secara filosofis Sidoasih memiliki makna kehidupan manusia yang penuh dengan kasih sayang. Melambangkan kehidupan yang harmonis untuk mencapai kentraman dunia maupun di akhirat. Makna dari motif Batik Solo yang satu ini merupakan harapan agar manusia memiliki rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama. Motif Sidoasih sama dengan motif Batik Solo kebanyakan yang juga dikenakan pada upacara perkawinan. Sidoasih biasanya menjadi busana malam pengantin. Motif ini mengandung doa agar kehidupan rumah tangga pasangan tersebut selalu dipenuhi dengan kasih sayang, saling mencintai, dan keromantisan. Disisi lain, batik Solo sido asih memiliki  bentuk geometris berpola segi empat. Motif ini memiliki arti keluhuran. Dengan menggunakan motif ini berarti pengguna mengharapkan kebahagiaan hidup. Motif Sido asih dikembangkan setelah masa pemerintahan SISKS PB IV di kerajaan Surakarta.  

avatar
Irwan2016
Gambar Entri
Tenun Tanimbar
Motif Kain Motif Kain
Maluku

Tenun Tanimbar Maluku umumnya dihasilkan oleh para penennun perempuan yang tersebar hampir di semua desa di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Kebanyakan motif berci khas garis vertical cuku besar yang diselingi corak. Biasanya diadopsi dari bentuk hewan dan tumbuhan. Dalam buku Kain Tenun Sebagai Pengetahuan Tradisional Masyarakat Hukum Adat Maluku, Sarah S. Kauhaty menyebut ada empat puluh satu ragam corak dengan berbgai makna dalam tiap corak. Diantara motif yang terdapat pada  tenun Tanimbar Maluku adalah pohon, manusia, ikan, katkatan (alat tenun), vatvedan (penyumbat), bunga – bungaan, sair sirakas (bendera bergerigi), siaha (anjing), kembang jambangan, niri (lebah) dan lain – lain.

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
Motif Sotis
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

  Merupakan salah satu jenis motif dari kain tenun asal Nusa Tenggara Timur. Memiliki dua corak yang berbeda antara kedua bagian kain (atas-bawah).

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
Batik Truntum
Motif Kain Motif Kain
Jawa Tengah

Batik truntum menggambarkan cinta yang bersemi kembali. Hal itu bermula pada sejarah ketika batik jenis truntum ini pertama kali diciptakan. Sekitar tahun 1749–1788 M, seorang permaisuri bernama Ratu Kencono atau Ratu Beruk, merasa diabaikan oleh suami karena kesibukan dan sebab ia harus memerhatikan selir barunya. Ratu Kencono yang merupakan permaisuri Paku Buwono III Surakarta Hadiningrat itu, mendekatkan diri pada Sang Pemberi Hidup pada suatu malam. Hingga datanglah sebuah gagasan. Katakanlah semacam inspirasi. Ia melihat langit yang cerah dan bertabur bintang, dan kerlip bintang itulah yang menemani kesepiannya. Ia pun mencium harum bunga tanjung berjatuhan di kebun persinggahannya sebagai bagian dari ide. Ia terus berupaya mendekatkan diri pada Tuhan sambil mulai membuat karya batiknya demi mengisi kekosongan. Membatik baginya seperti halnya berdzikir. Selang berapa lama kemudian, sang raja menemukan permaisurinya tengah membatik sebuah kain yang indah. Hari demi...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tenun Mandar ( Sulawesi Barat)
Motif Kain Motif Kain
Sulawesi Barat

Indonesia adalah salah satu negara penghasil seni tenunan terbesar di dunia khususnya dalam hal keanekaragaman hiasan (Fisher, 1979:9). Kreasi para penenun generasi terdahulu banyak dipengaruhi unsur-unsur budaya asing akibat pengaruh hubungan perdagangan dengan negara-negara tetangga yang telah berlangsung beratus-ratus tahun yang silam. Kondisi tersebut memberikan sumbangan cukup besar bagi kekayaan keanekaragaman jenis tenunan bangsa Indonesia.   Pengaruh asing yang banyak mempengaruhi seni tenunan di Nusantara antara China, Eropa, India, dan Arab. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil-hasil tenunan yang sebelumnya terkesan sederhana yang kemudian berkembang menjadi tenunan yang kompleks, rumit, dan Indah. Ditambah lagi dengan kemilaunya yang dimuncukan oleh penggunaan benang emas dan sutra yang berneka warna. Hal itu seakan memberikan wajah baru baik dari segi teknik tenunan maupun warna dan ragam hiasnya. Sehingga tenunan yang semula hanya menggunakan benang kapas...

avatar
Tinuleutik Kriyaku