62 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kain Kambala
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

avatar
Budaya Indonesia
Gambar Entri
Motif Tenun Ikat Sikka
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Motif Tenun Ikat Kabupaten SIkka

avatar
erik estrada
Gambar Entri
Kain Tenun Ikat Flores
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Kain tenun ikat flores merupakan salah satu budaya kain tenun ikat yang berasal dari flores, Nusa Tenggara Timur. Flores terdiri dari berbagai macam suku dengan adat kebudayaan yang berbeda-beda, demikian pun dengan motif-motif kain tenunnya. Pada jaman dulu kain tenun ini merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk barang seserahan apabila ada acara-acara penting seperti acara pernikahan sampai acara kematian. Untuk satu kain tenun ini, lama pengerjaan bisa 1 – 2 bulan. Proses pembuatan kain tenun ini dilakukan secara manual, dari proses ikat untuk pembentukan motif, proses pencelupan warna yang dilakukan berulang-ulang karna satu warna saja butuh waktu selama 2-3 hari untuk pengeringan. Kemudian benang2 yang sudah diikat ini akan ditenun untuk menjadi sebuah kain sarung. Dengan perkembangan jaman sekarang ini, kain tenun ikat makin banyak digemari karna sudah adanya perkembangan motif dan warna. Kain tenun ikat flores banyak digemari karna bisa dipakai sebag...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Tenun Ikat dari Kabupaten Sumba Timur, NTT
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Tenun ikat  dari Waingapu, Sumba Timur memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat setempat, masyarakat membuat tenun ikat sendiri untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari atau juga untuk di jual kepada orang lain. pada awalnya menjadikan tenun ikat sebagai satu perlengkapan penting dalam acara adat istiadat, seperti pernikahan ataupun upacara penobatan raja. Ketika sudah semakin maju, tenun ikat boleh digunakan oleh siapa saja,dan  tenun ikat telah menjadi bahan untuk aneka kerajinan, seperti tas, selendang, serta baju. Kerajinan tenun dari Waingapu ini dinamakan tenun ikat karena sebelum ditenun, benang diikat hingga menjadi beberapa ikatan kemudian diberi warna mengikuti pola yang telah ditentukan. Untuk menghasilkan sehelai kain tenun ikat khas Waingapu tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk proses pewarnaan benangnya saja membutuhkan proses yang bertahap dan butuh kesabaran. Pada musim penghujan, pengrajin tenun biasanya...

avatar
Charlesriano
Gambar Entri
Motif Tenun Sabu Raijua
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Desain motif tenun dari Pulau Sabu dan Pulau Raijua di Nusa Tenggara Timur biasa digunakan dalam ritual Uba Fara Uba Dara (kembali kepada Pencipta), yaitu ritual doa penyerahan diri sebelum kematian. Dalam ritual ini kematian dilihat sebagai penghormatan dan bukan semata-mata sebagai duka. Kain tenun memiliki keterkaitan erat dengan kosmologi masyarakat Sabu Raijua, yakni kepercayaan "Jingi Tiu" (pelayan makhluk gaib).

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Tenun Ikat Ende Lio
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Kebiasaan mengerjakan tenun di Kabupaten Ende tidak merata karena sebagian besar orang Lio dilarang adat untuk menenun. Hanya dua suku yang diperbolehkan bertenun yaitu suku Mbuli dan suku Nggela yang kemudiam bertugas untuk menghasilkan tenunan untuk semua suku di Lio. Semua suku di Ende di perbolehkan menenun namun sebagian penduduknya tidak dibiasakan menenun sehingga tenunan suku Ende lebih terpusat pada tenunan Ende Ndona. Sehingga sebutan tenunan Ende dan tenunan Lio itu sebenarnya hanyalah sebuah generalisasi karena tenunannya dapat dipersempit menjadi tenunan Mbuli Nggela dan Ende Ndona. Setiap sarung Ende dan Lio biasanya berwarna dasar merah tua kecoklatan, ditenun dua kali dan dijahit dengan memisahkan bagian tengah (one) dan bagian kaki (ai). Bagian tengah mempunyai ikatan sebagai pola khusus, sedangkan bagian kaki senantiasa diperkecil sehingga setiap jalur itu mempunyai nama masing-masing sampe jalur yang paling kecil.  Tenunan pria Ende dan Li...

avatar
Sherly Harefa
Gambar Entri
Tenun Ikat
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Tenun Ikat merupakan kain tradisional Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke zat pewarna alami. Sebelum ditenun, helai-helai benang diikat dengan plastik atau tali sesuai dengan corak yang akan dibuat sehingga pada saat dicelup bagian benang yang dikat plastik atau tali tidak akan terwarnai. Alat tenun yang digunakan adalah alat tenun tanpa mesin. Beberapa daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain tenun ikatnya adalah Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor.

avatar
Hasnajauza
Gambar Entri
Tenun Ikat Sumba Timur
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Di Indonesia, tenun ikat dibuat dengan sejumlah teknik ikat Lusi, ikat pakan, ikat ganda dan ikat campur. Sejak zaman pra sejarah Indonesia telah mengenal tenunan dengan corak desain yang dibuat dengan cara ikat lungsin. Daerah penghasil tenunan ini seperti daerah pedalaman di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dimana Sumba menjadi bagiannya. Ikat Lungsin diduga lebih awal dikenal di Indonesia dibandingkan teknik-teknik ikat lainnya. Mereka memiliki kemampuan membuat alat-alat tenun. menciptakan desain dengan mengikat bagian-bagian tertentu dari benang dan mereka mengenal pencelupan warna. Aspek-aspek kebudayaan tersebut diperkirakan dimiliki oleh masyarakat yang hidup pada jaman perunggu dalam jaman pra sejarah Indonesia, sekitar abad kedelapan sampai abad kedua sebelum Masehi. Keunikan desain yang diciptakan adalah suatu karya yang mencerminkan unsur-unsur yang erat hubungannya dengan unsur kebudayaan, pemujaan pada leluhur dan memuja keagungan alam. Pada...

avatar
Atis Umbu Kora Iki
Gambar Entri
Motif Sotis
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

  Merupakan salah satu jenis motif dari kain tenun asal Nusa Tenggara Timur. Memiliki dua corak yang berbeda antara kedua bagian kain (atas-bawah).

avatar
Chairunissa Manoto