Hukaea merupakan kampung Suku Moronene yang berada dalam kawasan Taman Nasional Rawaaopa Watumohai yang membatasi Kabupaten Bombana dan Konawe Selatan. Kampung ini secara administrasi berada dalam wilayah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara”. Mata pencaharian utama penduduknya adalah bertani dengan mengarap sawah tada hujan. Pada umumnya beragama Islam. Ditengah-tangah kampun terdapat sebuah rumah yang dibagun pemerintah setempat sebagai simbol rumah adat orang Hukaea. Tidak jauh dari tempat tersebut terdapat Sekolah Dasar yang hanya berdidinkan kayu. Yang unik dari kampung ini adalah makanan pokok masyarakatnya adalah “ondo” sejenis umbi hutan yang beracun yang banyak di jumpai di hutan-hutan. Umbi ini ditumbuk dan dijadikan sumber karbohidrat. Sumber: http://sumarjitho.blogspot.co.id/2015/01/berkunjung-ke-hukae-kampung-moronene.html
Kari tuna dengan gurihnya santan kelapa, bawang merah, bawang putih, dan cabai, dengan lembutnya daging tuna menyeruak di lidah. Sangat tepat disantap bersama dengan nasi putih hangat. Sumber: http://www.dewimagazine.com/food-guide/6-hidangan-khas-asli-kendari-sulawesi-tenggara-yang-wajib-anda-coba-
Gogos khas Sulawesi Tenggara yang pengolahannya terbilang unik. Gogos yang masih mentah akan dibakat di atas batu pelepah pisang hingga matang. Kematangan heb’atu ditandai dengan hitamnya bungkus dari daun pembungkus pada gogos. Sumber: https://www.kata.co.id/Food/Kuliner-Sulawesi-Tenggara/1815
Bahan-bahan : 500gr remis segar, bersihkan kotorannya, cuci bersih, tiriskan 5 butir bawang merah, iris 3 siung bawang putih, iris 4 bh cabe hijau (bisa ditambah cabe rawit merah jika suka pedas), iris serong 2 cm jahe, cincang kasar seruas lengkuas, geprek 1,5 sdt garam 1 sdm gula pasir 1/2 sdt penyedap rasa (jika suka) minyak untuk menumis secukupnya Cara membuat : Dalam wajan yang berisi minyak, tumis bawang merah, bawang putih jahe dan lengkuas hingga harum, masukkan remis, garam, gula pasir dan penyedap rasa, aduk rata. masak hingga air menyusut dan matang, cicipi rasanya jika kurang bumbu tambahkan sesuai selera. Sesaat sebelum diangkat, masukkan irisan cabe hijau, aduk rata. angkat. Tumis remis cabe hijau siap disajikan dengan nasi panas Sumber: https://www.kata.co.id/Food/Kuliner-Sulawesi-Tenggara/1815 http://dap...
Minuman herbal asli Kolaka yang diolah dari buah patikala. Rasanya kecut tapi tidak pahit ataupun sepat. Minuman ini dipercaya dapat menurunkan kolesterol dan berat badan. Pengolahan jus ini pun tidak menggunakan campuran gula ataupun bahan lain kecuali air. Sumber: https://www.kata.co.id/Food/Kuliner-Sulawesi-Tenggara/1815
Sinonggi adalah makanan khas Kota Lulo, berbahan dasar Sagu, cara membuat Sinonggi sangat mudah yang susah itu membuat pelengkapnya.Sagu terbuat dari Pohon Sagu bukan pohon Mangga ingat itu , kegiatan pembuatannya disebut Sumaku, dulu saya sering melihat kakek ku dan kawan-kawannya lagi sumaku, pertama- tama Pohon Sagu di tebang di pilih yang sudah cukup tua dan besar, setelah itu pohon dibagi-bagi biasanya menjadi satu sampai dua meter agar mudah memindahkannya ketempat Sumaku, dan seterusnya. Sumber: http://mail-chaozkhakycostikcomunity.blogspot.co.id/2013/02/cara-membuat-sinonggi-yang-baik-dan.html
LAPA-LAPA Lapa-lapa merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Tenggara yang umumnya disajikan saat hari raya . Makanan ini mirip dengan ketupat dengan bentuk memanjang. Lapa-lapa terbuat dari beras, ketan putih atau bisa juga hitam yang dimasak setengah matang bersama santan kelapa. Kemudian dibungkus memanjang dengan lilitan daun kelapa muda dan tali. Lapa-lapa direbus sampai matang, kurang lebih 4 jam. Rasanya yang gurih dapat disajikan dengan opor ayam, sate daging, sup ikan, parutan kelapa yang dikukus, dsb. Berikut ini adalah bahan dan langkah pembuatan lapa-lapa khas Sulawesi Tenggara. Bahan dan Bumbu Beras/Ketan putih/Ketan hitam Santan kelapa Garam halus Daun pisang Tali (dari pelepah pohon pisang) Daun kelapa muda (Janur) Alat Kukusan Panci untuk merebus Wadah untuk mencampurkan beras dan santan Pengaduk Kompor Langkah Membuat Lapa-Lapa B...
Kasoami sendiri berbahan dasar ubi atau singkong. Khusus di Wakatobi sendiri, singkong yang digunakan bukanlah singkong yang pada umumnya banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional. Ubi ini jika direbus tanpa diolah atau digoreng bisa beracun yang membahayakan keselamayan jika. Karenanya ubi ini melalui proses yang panjang dan lama untuk bisa diolah menjadi kasuami. Berbeda dengan singkon yang pada umunya, yang dapat diolah dengan mudah tanpa harus melalui parmentasi yang lama.
Kabuto merupakan makanan berasal dari Kabupaten Muna dan Buton yang berbahan dasar ubi atau singkong. Proses awalnya setelah ubi dibersihkan dibiarkan berjamur terlebih dahulu. Dalam jangka waktu lama dibiarkan mengering dan akan menambah rasa kenikmatan dan aroma dari makanan ini saat disajikan.