Mitos - Historis Cerita Si Pitung Lebih banyak “mitos” dari pada “historis” mengenai cerita si-pitung, tapi kedua-duanya muncul bersamaan. Dari “mitos” selau memancarkan cahaya-cahaya dan nilai-nilai norma moral yang baik bagi masyarakat Betawi. Si-pitung menurut para ahli adalah simbol keresahan berkat kesenjangan sosial masyarakat Betawi pada abad ke-19. Cerita si-pitung adalah termasauk khazanah tradisi lisan nusantara “buah-hasil” kecerdasan (kerja produsen intelektual) masyarakat Betawi. Intervensi budaya perlu dibudidayakan karena hal itu adalah sebagai bentuk “intelektualitas” masyarakat itu sendiri. Pahlawan terbaik adalah pahlawan yang hidup didalam hati masyarakat itu sendiri. Pada dasarnya cerita si-pitung diidealkan mengandung nilai-nilai luhur (nga-so-si/ngaji-solat-silat). Proses penyampain dan penyebarannya melalui “ngebuleng-ngerahul” (dongeng Betawi). Konteks cerita si-pitung adalah cerita rakyat bukan cerita sejarah, tapi si-pitung legenda yang betu-betul ada tokoh...
HIKJAT HADJI GODJALI (1) He is a tambourine player (2) Born from the hand of Hadji Gatong He died in nineteen sixty three Former Head of Petukangan Village He is good at martial arts often wanders (3) Starting from the Petukangan Village Until Batujaya Karawang He gave birth to many Professor Sileksi Beksi (4) Start Kong Hadji Hasbullah, Kong Simin Kong Noer, until Foreman Sunday (5) Born from the cold hands of Silat Beksi warriors Spreading Beksi Silat stance All over Jakarta, Bogor, Tangerang Depok, Karawang, to Bekasi (Jakarta, 17 October 2017, Hadji Godjali Basic Beksi)
MANAQIB H. GODJALIH Karya "masterpiece" Jamiellulaillora Godjalih itulah namanya Petukangan kampung kelahirannya H. Gatong nama Ayahnya Nyi Anyong nama Ibunya Musik rebana kesukaannya Ahli silat itulah julukannya (Langgam Melayu Betawi)
Si Jabrik Insyaf Pada jaman dulu ada seorang anak bernama Jabrik, dia terkenal dengan berandalnya. Dulu dia menjadi seorang preman dari sejak SMP dia selalu membuat masalah di Kampung Lengkong, semua orang takut pada dia. Dan dia juga suka meminta uang pada orang-orang dan juga para pedagang warung di daerah Lengkong. ada suatu saat ada seorang pendatang dari kampung Kunciran yang bernama Joko, dia tidak tahu bahwa Jabrik adalah seorang preman di kampung Lengkong ini dan mereka bertemu di jalanan. Joko diminta uang sama Jabrik, tapi Joko tidak memberinya karena dia tidak suka yang namanya pemalakan. Mereka pun berantem, kali ini si Jabrik kalah dan merencanakan untuk balas dendam. Dan pada malam harinya si Jabrik membawa teman-temannya untuk mengeroyok Joko dengan cara mencegatnya setelah Joko pulang sehabis kumpul di Balai Warga yang diiringi hujan rintik-rintik. Si Jabrik dengan teman-temannya langsung menyerang dan menyergap Joko dekat tumpukan pasir basah. Satu per satu teman-te...
pra SILAT BEKSI SEJARAH SINGKAT TRADISI MAENPUKULAN, TOKOH-TOKOH DAN UPAYA PELESTARIANNYA DI PETUKANGAN A. Asal Usul Silat Beksi Di Petukangan Toponim Daerah Petukangan Nama Petukangan, diyakini berasal dari penyebutan sebuah tempat, dimana para pekerja atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh warga asli. Petukangan berasal dari kata tukang. Imbuhan “pe” dan “an” pada kata tukang, menghasilkan redaksi Petukangan. Redaksi tersebut kemudian merujuk pada pernyataan bahwa di tempat tersebut, terdapat subyek dan aktifitas yang berhubungan dengan pertukangan. Peta daerah Ulujami dan Kebayoran tahun 1853 (Sumber peta: http://maps.library.leiden.edu )
pra Menurut buku karya Zaenuddin HM, toponimi Petukangan berasal dari aktifitas pertukangan seperti: pembuatan kusen dan mebel serta perkakas berbahan dasar kayu. Menurut sumber lainnya, nama Petukangan memang sangat erat kaitannya dengan daerah Kebayoran. Dinamakan Kebayoran, karena pada masa lalu daerah itu adalah daerah penghasil kayu Bayur (Acer Laurinum Hask), dengan tekstur kayu yang keras dan paling bagus untuk tiang bangunan rumah. Sedangkan menurut penuturan penduduk lokal, pemberian nama Petukangan berasal dari aktifitas me-nembok, yaitu aktifitas bekerja membatik cap. Sebab pada masa lalu, banyak penduduk Petukangan bekerja sebagai buruh pabrik batik cap di Kebayoran Lama. Beberapa sumber lainnya menyatakan, bahwa dahulu warga Petukangan ahli dalam membuat dan memperbaiki sepatu, sehingga orang-orang di sekitarnya, menyebut nama daerah asal para tukang sepatu tersebut, menjadi Petukangan. Di daerah dekatnya, terdapat nama Pengumb...
https://www.torrent-oyun.com/members/hajagudel2.531560/#about http://norfox.com.do/index.php/forum/profile/131175-hajagudel2 http://www.expressrecapiti.it/component/k2/itemlist/user/1075648 https://www.flowersonline.it/index.php/component/k2/itemlist/user/670376 http://www.triestinagaeta.com/component/k2/itemlist/user/1358525.html
Pada zaman dahulu, terdapat kediaman penduduk yang berada di pinggiran Babakan Setu. Penduduk tersebut masih bersuku Betawi . Mereka hidup aman, tentram, dan damai. Terdapat sepasang anak muda yang menjalin cinta. Mereka masih berusia remaja. Mereka saling mencintai tanpa memandang kasta dan harta. Namun, cinta mereka terhalang oleh restu orang tua. Sang gadis berasal dari keluarga yang berkelimpahan harta. Orang tua mereka termasuk keluarga yang terpandang. Sedangkan sang pemuda berasal dari keluarga yang kurang berada atau dikatakan miskin. Oleh sebab itu, perjalanan cinta mereka tentu saja mendapatkan hambatan, sebab orang tua dari pihak si gadis tidak menginginkan anaknya menikah dengan pamuda miskin alias kekasih dari anaknya tersebut. Namun, cinta mereka tetap berjalan meskipun bertemu secara diam-diam. Mereka melakukan pertemuan tanpa diketahui oleh orang tua mereka. Jika mereka diketahui oleh orang tua pihak si gadis, sang ayah dari pihak si gadis tidak segan memarahi bahka...
Pada zaman dahulu, ketika Jakarta masih bernama Batavia dan masih dijajah Belanda, terjadi sebuah perampokan di rumah Babah Yong. Babah Yong merupakan keturunan etnis Tionghoa yang sangat kaya raya di daerah Kemayoran. Peristiwa perampokan itu menyebabkan kegemparan bagi masyarakat Kemayoran. Peristiwa ini akhirnya ditangani oleh pihak yang berwajib. Seorang lurah dan pemimpin Belanda saat itu, Tuan Ruys, menyelidiki kasus perampokan di rumah Babah Yong. Tuan Ruys yang menyimpan dendam terhadap anak muda yang berama Asni langsung beranggapan bahwa Asni lah dalang dari perampokan tersebut. Asni adalah pemuda gagah perkasa, dia adalah seorang pemuda Kemayoran yang berani terhadap Belanda. Sikapnya yang tegas dianggap sebagai pembangkangan kepada Belanda. Menurut Asni, Belanda adalah kaum penjajah yang mesti angkat kaki dari daerahnya. Sehingga, Asni tidak segan-segan untuk tidak bersikap hormat terhadap Belanda yang berada di kampungnya. “Aku sudah tau siapa pelakunya, pelakunya ada...