Nama Putri Kembang Dadar sudah melegenda di Sumatera Selatan khususnya di Kota Palembang. Pemkot Palembang bahkan mengabadikannya dengan nama kapal pesiar yang melayani turis untuk menjelajahi Sungai Musi hingga Pulau Kemaro. Namun riwayat serta sejarah Putri Kembang Dadar yang dimakamkan di Bukit Siguntang masih misteri. Tidak ada catatan sejarah dari putri yang konon kabarnya memiliki kecantikan luar biasa tersebut. Bahkan, Ahmad Rusdi, kuncen (penjaga makam, Red) Putri Kembang Dadar mengaku hanya mendapatkan cerita seputar sosok putri tersebut berdasarkan cerita dari mulut ke mulut.Itu pun tidak utuh. Keterangan pria berumur 50 tahun ini, awalnya ayahnya M Ani pertama kali menjadi kuncen makam sang putri. Itu setelah sang ayah mendapat wangsit langsung dari sang putri. Padahal, ayahnya kala itu masih anak-anak. Kondisi Taman Bukit Siguntang saat itu bukan seperti yang kita lihat sekarang sudah tertata rapih. Saat itu Taman Bukit Siguntang masih ber...
Alkisah, di daerah Rejang, Bengkulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Ratu. Ia seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan tersebut berkembang menjadi sebuah kerajaan yang aman dan makmur. Ratu mempunyai seorang putra bernama Raden Serang Irang dan seorang putri bernama Putri Renong Bulan. Raden Serang Irang adalah seorang pangeran yang tampan dan berbudi pekerti luhur. Selain itu, ia juga mahir bermain silat dan menguasai ilmu peperangan. Tak seorang pun di negeri itu yang mampu mengalahkan kepandaiannya. Sebagai putra tertua, ia senantiasa menjaga dan melindungi adiknya. Siapa pun yang berani mengganggu sang adik, maka dia akan membelanya walaupun nyawa taruhannya. Sementara itu, Putri Renong Bulan adalah seorang putri yang cantik nan rupawan. Wajahnya cerah dan berseri-seri memancarkan sinar keanggunan. Rambutnya panjang terurai dan berwarna hitam berkilauan. Senyumnya pun sangat manis dan murah seolah-olah...
Sampuraga adalah sebuah cerita rakyat dengan beberapa versi, versi pertama berasal dari kisah nama tokoh cerita dari suku Dayak Tomun yang berasal daerah Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah , Indonesia , di Lamandau Legenda Bukit Sampuraga bercerita tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi bukit batu. Sebuah bukit yang mirip reruntuhan kapal yang telah membatu di desa Karang Besi , Kabupaten Lamandau , tepatnya 2 kilometer dari tepian sungai Belantikan , dinamai menurut legenda ini. Bukit Sampuraga , demikian nama obyek wisata Pemerintah Kabupaten Lamandau tersebut, diyakini memiliki bagian dek dan layar kapal Sampuraga. Cerita rakyat yang mirip dengan kisah Malin Kundang dari Padang tersebut mempunyai versi kedua yang jauh lebih terkenal di Indonesia, yaitu legenda Kolam Sampuraga dari daerah Mandailing Natal , Sumate...
Lambang Kota Lamongan adalah Ikan Bandeng dan Lele. Tapi kali ini saya akan membahas Ikan Lele yang tentunya memiliki sejarah karena menjadi lambang dari Kota Lamongan. Ada yang bilang jika orang Lamongan asli tidak boleh memakan ikan yang satu ini. Benar atau tidak anggaban tersebut, berikut ceritanya. Dahulu, ada seorang Nyi Lurah yang meminjam piandel berupa keris kepada salah seorang waliullah/sunan (kemungkinan Sunan Ampel) untuk mencegah ontran-ontran atau huru-hara sekaligus untuk menjaga kewibawaannya di wilayahnya (sekitar wilayah Bojonegoro). Kanjeng Sunan pun memberikan keris yang dimilikinya kepada Nyi Lurah dengan beberapa syarat. Diantaranya adalah tidak boleh menggunakan keris tersebut untuk kekerasan (menumpahkan darah) dan harus segera dikembalikan kepada Sunan tersebut secara langsung setelah tujuh purnama (tujuh bulan). Akhirnya Nyi Lurah berhasil mewujudkan cita-cita dan harapannya itu. Namun setelah tujuh purnama terlewati, Nyi Lurah belum juga mengem...
Di tatar sunda, khususnya di daerah bandung dan sekitarnya terdapat sebuah cerita yang disampaikan untuk mencegah anak agar tidak bermain sesuatu sore, cerita tentang sosok nenek-nenek yang bernama ma onam
saridin adalah murid dari salah seorang sunan dari wali songo
menjadi cikal bakal dari perusahaan Dua Kelinci
Pada zaman dahulu kala, Mbah Gabug diceritakan sebagai wanita ayu yang berasal dari Mataram, ia bermukim di Kampung Babakan, suatu daerah yang letaknya sekarang dekat dengan makam Keramat Marongge. Konon, Mbah Gabug tinggal bersama tiga saudara wanitanya, yang masing-masing bernama Mbah Setayu, Mbah Naibah dan Mbah Naidah. Keempat bersaudara ini dianugerahi oleh Tuhan dengan paras yang ayu dan kecantikan mereka terkenal hingga penjuru negeri. Tak pelak tidak sedikit raja, pangeran dan pemuda yang terpikat dengan paras empat bersaudara ini. Walaupun mereka cantik rupawan, namun anehnya statusnya masih melajang. Hal ini mengundang rasa penasaran dari berbagai kalangan, tidak terkecuali seorang raja bernama Gubangkala. Sang raja mengutus patihnya lengkap dengan bala tentara untuk menemui dan melamar secara paksa Mbah Gabug. Akan tetapi niat buruk tersebut tercium oleh Mbah Gubug, dengan segala kesaktian yang dimilikinya Mbah Gubug melakukan semedi. Ketika rombongan k...