×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita Rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Sumedang

Asal Usul Kampung Marongge

Tanggal 12 Feb 2015 oleh Syifamuf .

 

Pada zaman dahulu kala, Mbah Gabug diceritakan sebagai wanita ayu yang berasal dari Mataram, ia bermukim di Kampung Babakan, suatu daerah yang letaknya sekarang dekat dengan makam Keramat Marongge. Konon, Mbah Gabug tinggal bersama tiga saudara wanitanya, yang masing-masing bernama Mbah Setayu, Mbah Naibah dan Mbah Naidah. Keempat bersaudara ini dianugerahi oleh Tuhan dengan paras yang ayu dan kecantikan mereka terkenal hingga penjuru negeri. Tak pelak tidak sedikit raja, pangeran dan pemuda yang terpikat dengan paras empat bersaudara ini.

Walaupun mereka cantik rupawan, namun anehnya statusnya masih melajang. Hal ini mengundang rasa penasaran dari berbagai kalangan, tidak terkecuali seorang raja bernama Gubangkala. Sang raja mengutus patihnya lengkap dengan bala tentara untuk menemui dan melamar secara paksa Mbah Gabug. Akan tetapi niat buruk tersebut tercium oleh Mbah Gubug, dengan segala kesaktian yang dimilikinya Mbah Gubug melakukan semedi.

Ketika rombongan kerajaan tiba di gerbang kampung Babakan, seketika itulah mereka tertidur tak berdaya, karena ilmu sirep dari Mbah Gabug. Selang berapa lama sang patih dan pasukan terbangun dari tidurnya seolah mereka tidak merasakan apa-apa. Hal inilah yang membuat sang patih bersikukuh untuk menemui mbah Gubug agar mau dipersunting oleh raja Gubangkala.

Menghadapi kesombongan sang patih, Mbah Gabug tetap tenang. Ia menyatakan bersedia dipersunting Raja Gubangkala, namun dengan satu syarat. Syaratnya adalah Gubangkala sanggup mengembalikan kuku (sejenis buah labu air) yang dibawa arus deras sungai Cilutung yang bermuara di sungai Cideres.

Mendapat tantangan itu, patih kembali menghadap Gubangkala. Sang raja yang angkuh itu pun bersedia meladeni tantangan kekasih hatinya, Mbah Gabug. Di sisi sungai Cilutung, keempat wanita ayu itu menyaksikan kesaktian raja Gubangkala. Mbah Gabug melempar buah kukuk ke sungai dan hanyut dibawa air deras. Gubangkala mengerahkan kesaktian untuk menarik kembali buah kukuk itu sehingga melawan arus.

Namun hingga seluruh kesaktiannya terkuras, buah itu tak kunjung kembali. Ia pun akhirnya mengaku kalah, sambil meminta Gabug untuk menarik buah kukuk yang hanyut itu. Mbah Gabug dengan tenang mengeluarkan lokcan (selendang) yang dijuluki cindewulung itu dan mengibaskannya tiga kali. Sungguh menakjubkan, seketika buah kukuk yang telah hanyut dibawa arus itu kembali.

Upaya menaklukkan dan mempersunting Mbah Gabug dan ketiga saudaranya ini terus berulang. Namun mereka selalu menang dan tetap ingin melajang. Konon, itu semua berkat selendang sakti berjuluk Cindewulung. Hingga suatu ketika, Mbah Gabug pergi tanpa pamit. Selama tiga tahun 41 hari Mbah Gabung menghilang.

Ketiga saudaranya mencari-cari hingga sampailah ke suatu hutan lebat. Di sana Mbah Gabug ditemukan dalam keadaan tafakur, bahkan seperti sudah hendak meninggal. Dan pada saat bersamaan, terdengarlah suara gaib. Suara itu memerintahkan tiga adik Mbah GAbung untuk mencari kilaja susu munding (buah mirip melinjo yang bentuknya sebesar pentil kambing). “Buah itu diperuntukkan sebagai obat bagi Mbah Gabug. Mereka pun menemukannya, dan ramuannya diminumkan kepada Mbah Gabug,” tutur Abdul Halim.

Perlahan Mbah Gabug sembuh. Tapi terdengar lagi suara gaib. Kali ini empunya suara memperkenalkan diri dengan nama Haji Putih Jaga Riksa, penunggu Gunung Hade. Kemudian Mbah Gabug menyuruh ketiga adiknya menggali tanah bekas Mbah Gabug dahulu ditemukan terbaring. Setelah selesai, Mbah Gabug masuk ke dalamnya dan memerintah ketiga adiknya untuk menutup lubang dengan rengge (sejenis ranting bambu haur), setelah itu ketiganya disuruh pulang.

Karena penasaran dengan apa yang akan dilakukan kakaknya, ketiga saudara ini kembali ke tempat itu menjelang tengah malam. Dan mereka sungguh terkejut ketika dari tempat itu terlihat merong (cahaya memancar). Akan tetapi tubuh Mbah Gabug tidak leihatan lagi. Akhirnya nama itu hingga kini disebut Marongge. Berasal dari kata merong dan rengge.

https://bubututan.wordpress.com/2012/09/03/asal-usul-kampung-marongge-cerita-rakyat-sumedang/

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...