Banua Ginjang (atau dunia atas) adalah tempat tinggal para dewa. Tempat in berada di langit dan dapat dibagi menjadi tujuh tingkat langit. Di tingkat langit yang ke tujuh, ada singgasana dewa tertinggi dan pencipta alam semesta, yaitu Debata Mulajadi na Bolon; beserta para dewa lainnya. Mulajadi na Bolon merupakan dewa paling tinggi di mitologi Batak, dan ialah dewa yang menciptakan tujuh tingkat langit tersebut beserta benda-benda langit seperti Matahari, Bulan, dan Bintang. Matahari ia sebut sebagai anaknya; dan saat terjadi gerhana, Matahari disebut sebagai "Angkalau". Ketiga putra Mulajadi na Bolon, yaitu Batara Guru (dewa yang merajai tiga dunia), Soripada (disebut juga Sori atau Sore, setara dengan dewa Wisnu di mitologi Hindu, dan turut serta dalam menciptakan Banua Ginjang), dan Mangalabulan (dewa yang digambarkan dengan sifat baik dan juga jahat, dan merupakan pencipta dunia bawah tanah dan penguasa bulan); juga tinggal di Banua Ginjang. Selain muncul dalam mitologi...
Kampung Cireundeu adalah salah satu kampung adat yang berlokasi di Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia. Disebut 'reundeu' karena kampung ini sebelumnya dipenuhi dengan banyak pohon reundeu. Pohon reundeu itu sendiri merupakan nama dari salah satu jenis pohon herbal. Di kampung ini, cukup banyak populasi warganya. Jika dijabarkan, kurang lebih di dalam Kampung Cireundeu terdapat 50 kepala keluarga atau sekitar 800 jiwa. Luas wilayahnya pun cukup luas yaitu sekitar 64 ha yang sebagian besarnya digunakan untuk lahan pertanian dan sisanya untuk pemukiman. Kepercayaan mayoritas warga kampung ini adalah Sunda Wiwitan. Dimana mereka memegang teguh adat istiadat dan melestarikan budayanya. Uniknya, warga Kampung Cireundeu memegang teguh dua prinsip yang pertama ialah "Ngindung Ka Waktu" dan "Mibapa Ka Jaman". "Ngindung Ka Waktu" artinya memiliki cara dan keyakinan masing-masing. Sedangkan "Mibapa Ka Jaman" artinya tetap flek0sibel akan perubahan jaman. Di dalam kampung ini te...
Ponorogo terletak di Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Madiun dan Magetan di sebelah utara, Kediri di sebelah timur laut, Tulungagung di sebelah timur, Trenggalek di sebelah tenggara, Pacitan di sebelah selatan, dan Wonogiri di sebelah barat. Ponorogo memiliki banyak wisata di dalamnya, seperti wisata kuliner, wisata religius, wisata budaya, serta berbagai tempat wisata. Wisata kuliner terdiri dari sate ayam, dawet Jabung, ataupun gethuk Golan. Wisata religius ada makam Batoro Katong, yaitu pendiri Kabupaten Ponorogo. Wisata budaya ada Reyog yang sangat terkenal, bahkan sampai diluar negeri. Untuk tempat wisata yang ada di Ponorogo ada Guo Lowo, berbagai air terjun seperti Pletuk, Sunggah, dll, berbagai bukit seperti Bedes, Cumbri, dll, dan yang cukup terkenal adalah Telaga Ngebel. Ngebel adalah telaga yang ada di Kecamatan Ngebel yang sangat bermanfaat bagi penduduk sekitar untuk irigasi maupun kebutuh air sehari-hari. Danau Ngebel memiliki cerita mitos yang menurut pendudu...
Di tengah kota megapolitan ini ternyata juga terdapat cerita seram terowongan kotakasblanka. Ketika kita mencari terowongan kotakasablanka di internet maka yang muncul adalah cerita-cerita mistis mengenai terowongan tersebut. Terowongan kota kasblanka terletak di bawah jalan kuningan, Jakarta Selatan. Terowongan tersebut merupakan lahan kuburan massal sebelum dibangun terowongan tersebut. Setelah terowongan tersebut beroperasi mulai muncul cerita-cerita mengenai penampakan-penampakan oleh pengendara yang melewati terowongan tersebut. Banyak orang mengatakan itu merupakan arwah-arwah orang yang kuburannya dipindahkan tetapi masih menetap di sana. Ada pula yang mengatakan itu merupakan arwah perempuan yang meninggal karena diperkosan oleh sekelompok orang hingga akhirnya meninggal. Bahkan ada yang mengatakan itu merupakan arwah orang yang meninggal gantung diri. Oleh karena penampakan arwah-arwah ini banyak pengendara yg kecelakaan ketika berkendara. IndonesiakuSatu NirmalaPemba...
Kata “Petojo” mungkin terdengar asing di telinga masyarakat luar Jakarta. Jangankan luar Jakarta, tidak sedikit masyarakat Jakarta Pusat yang saya temui tidak tahu apa atau dimana Petojo itu. Namun, pada masa penjajahan Belanda, kawasan Petojo merupakan kawasan prominen. Mengapa begitu? Hotel des Indes dulunya terletak di kawasan Petojo, begitu juga Gedung Harmonie yang merupakan gedung tempat pesta dan hiburan Belanda. Kawasan Petojo terletak di Jakarta Pusat dan sekarang terbagi menjadi dua kelurahan, yaitu Petojo Utara dan Petojo Selatan. Lalu, darimana kata “Petojo” itu berasal? Konon, di abad ke-17, wilayah ini dimiliki seorang komandan bernama Petuju Jongker. Maka dari situ lah nama Petojo berasal. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa nama Petojo berasal dari nama Datuk Petuju, anak buah Raja Bone yang datang ke Batavia untuk meminta bantuan Belanda dalam perang menghadapi Sultan Hasanuddin dari Makassar. Sumber: Wawancara Orang Tua,&...
SEJARAH DESA /KELURAHAN NGRONGGO Pada jaman Kerajaan Mataram, ada tiga orang brsaudara yaitu Mbah Coreko, Mbah Ronggojali dan Mbah Tirtoudo, yang mlarikan diri dari Mataram karena tidak menyukai kehadiran Belanda yang pada waktu itu telah menguasai Mataram. Bersamaan dengan itu timbul Perang Diponegoro yang juga mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Dalam pelariannya mereka mencari daerah yang jauh dari Wilayah Mataram, dan tempat tinggal mereka itu walaupun saling berpisah, namun tidak terlalu jauh jarahnya. Mbah Coreko bertempat tinggal di Dukuh Corekan wilayah Desa Kaliombo, Mbah Tirtoudo bertempat tinggal di Dukuh Tirtoudan termasuk wilayah Desa Tosaren, sedangkan Mbah Ronggojali bertempat tinggal di sebelah selatan Desa Tosaren, yang pada akhirnya tempat tinggal Mbah Ronggojali tersebut diberi nama Ronggo atau Ngronggo. Diantara tiga orang itu yang paling pandai adalah Mbah Ronggojali, dan ia paling dipercaya oleh Bupati,...
Menurut legenda nama Boyolali berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam. Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara beliau dirampok oleh tiga orang yang mengira beliau membawa harta benda ternyata dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Salatiga. Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan...
Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa daerah yang tersohor di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Alasan pertama adalah bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa tertua di Nusantara. Alasan lainnya ialah bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa daerah yang memiliki pengguna terbanyak di Indonesia, yaitu penduduk Jawa Barat yang populasinya sangat besar. Sebagaimana bahasa lain pada umumnya, bahasa Sunda memiliki beragam kekayaan, baik dari segi kata maupun makna. Salah satu penerapan kekayaan tersebut bisa kita lihat dalam sastranya, yaitu sastra Sunda. Sastra Sunda terdiri dari berbagai macam bentuk. Beberapa di antaranya yaitu puisi, pantun, cerita rakyat, peribahasa, sajak, syair, dan lagu. Namun, yang akan dibahas pada artikel ini adalah peribahasa Sunda, yang dikenal dengan sebutan Paribasa. Paribasa sebenarnya tidak berbeda jauh dengan peribahasa yang kita kenal dalam bahasa Indonesia. Bedanya, tentu Paribasa menggunakan bahasa Sunda. Paribasa memiliki...
Sungai Jagir adalah salah satu anak Sungai Mas dan merupakan sungai buatan pada zaman penjajahan Belanda yang mengalir ke arah timur di Kota Surabaya. Sungai Jagir terletak di sepanjang Jl. Jagir Wonokromo. Zaman dahulu, Sungai Jagir berair jernih, sehingga banyak juga dimanfaatkan masyarakat untuk MCK, atau sekadar berenang. Namun sayang, akibat pencemaran air Sungai Jagir berwarna keruh, dan saat ini Pemkot Surabaya telah memulai membersihkan Sungai Jagir. Di sungai ini juga terdapat Pintu Air peninggalan penjajah Belanda yang saat ini masih dipergunakan untuk pengaturan debit air Sungai Mas, yaitu pecahan Sungai Brantas di kota Surabaya untuk dibuang ke Sungai Jagir. Letak pintu air tersebut tepat di sebelah Stasiun Kereta Api Wonokromo dan PDAM Surabaya. Air dari Sungai Jagir juga diolah menjadi Air PAM dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Surabaya. Ada sebuah cerita rakyat mengenai Sungai Jagir, yakni kisah tentang Mbah Kalap dan Buaya Putih Ma...