|
|
|
|
![]() |
Paribasa : Peribahasa dalam Bahasa Sunda Tanggal 15 Aug 2018 oleh Oskm18_16418149_zidan . |
Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa daerah yang tersohor di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Alasan pertama adalah bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa tertua di Nusantara. Alasan lainnya ialah bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa daerah yang memiliki pengguna terbanyak di Indonesia, yaitu penduduk Jawa Barat yang populasinya sangat besar.
Sebagaimana bahasa lain pada umumnya, bahasa Sunda memiliki beragam kekayaan, baik dari segi kata maupun makna. Salah satu penerapan kekayaan tersebut bisa kita lihat dalam sastranya, yaitu sastra Sunda.
Sastra Sunda terdiri dari berbagai macam bentuk. Beberapa di antaranya yaitu puisi, pantun, cerita rakyat, peribahasa, sajak, syair, dan lagu. Namun, yang akan dibahas pada artikel ini adalah peribahasa Sunda, yang dikenal dengan sebutan Paribasa.
Paribasa sebenarnya tidak berbeda jauh dengan peribahasa yang kita kenal dalam bahasa Indonesia. Bedanya, tentu Paribasa menggunakan bahasa Sunda. Paribasa memiliki beberapa ciri, di antaranya terdiri terdiri dari minimal tiga kata dan menggunakan kata-kata kiasan.
Paribasa disebarluaskan secara turun-temurun dan melalui lisan. Biasanya disebarkan oleh orang-orang tua kepada anak-anak dan para pemuda. Paribasa memiliki nilai-nilai yang mengajarkan kebaikan sehingga sebab itulah disebarluaskan. Saat ini, paribasa biasa digunakan dalam pidato, acara pernikahan, acara keluarga, pendidikan bahasa Sunda di semolah, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa paribasa yang cukup dikenal dengan maknanya.
Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak : Susah maupun senang harus dijalani bersama, pertemanan yang kuat
Silih asah silih asih silih asuh : Kita semua harus saling menyayangi, baik muda maupun tua
Batok bulu eusi madu : Sesuatu hal yang terlihat buruk di luar, tetapi di baliknya terdapat kebaikan
Adean ku kuda beureum : Merasa senang/sombong karena barang pinjaman orang lain
Kandeul kulit beungeut : Menggambarkan orang yang tidak tahu malu
Biwir nyiru rombengeun : Menggambarkan orang yang suka membicarakan keburukan orang lain
Catatan : Sebenarnya kurang tepat bila Paribasa digolongkan ke dalam elemen budaya "Cerita rakyat", meskipun keduanya memiliki sifat yang sama. Elemen budaya yang lebih tepat adalah "Bahasa dan sastra", tetapi memang belum dimasukkan dalam PDBI.
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |