Pada suatu hari Si Kabayan disuruh oleh mertuanya untuk mengambil tutut disawah. Tutut adalah sejenis siput-siput kecil di sawah. Biasa tutut-tutut sawah dimasak menggunakan bumbu-bumbu dengan cara direbus. Si Kabayan menuruti perintah mertuanya untuk mencari tutut disawah. Ia pergi ke sawah tapi malas-malasan. Setibanya di sawah, Si Kabayan bukannya mencari tutut tapi malah duduk-duduk santai di pematang sawah. Mertua Kabayan lama menunggu di rumah tapi Si Kabayan tak juga kunjung datang. Akhirnya mertua Kabayan menyusul ke sawah. Sesampainya di sawah, mertua Kabayan marah bukan main. Ia mendapati menantunya tengah duduk-duduk santai di pematang sawah. “Hai Kabayan! Aku suruh mencari tutut tapi engkau malah enak duduk-duduk. Dasar pemalas!” teriak mertuanya. “Aduh Abah, aku takut mau turun ke sawah, soalnya sangat dalam. Coba lihat Abah! Saking dalamnya, langit sampai terlihat di air sawah.” kata Kabayan beralasan. Karena kesal melihat kem...
Hari lainnya, Si Kabayan disuruh mertuanya memetik buah nangka matang. Pohon nangka tersebut terletak di pinggir sungai, dimana tangkainya menjorok di atas sungai. Si Kabayan memanjat pohon nangka dengan malasnya. Ia takut mertuanya marah besar jika ia tak menuruti perintahnya. Diatas pohon ia melihat ada buah nangka telah matang. Dipetiknya buah nangka matang tersebut. Tapi sayang, karena cukup sulit, buah nangka tersebut jatuh ke dalam sungai. Si Kabayan membiarkan buah nangka matang hanyut di sungai. Ia kemudian pulang ke rumah mertuanya. Di rumah, mertuanya nampak kesal ketika melihat menantunya pulang tanpa membawa buah nangka matang yang ia minta. “Mana buah nangka matang yang aku minta petik?” Tanya mertuanya. “Loh, bukannya buah nangka yang aku petik tadi sudah sampai duluan? Waktu kupetik, buah nangka itu jatuh ke sungai. Nampaknya ia ingin berjalan sendirian. Makanya aku biarkan ia berjalan sendirian. Sudah aku perintahkan agar ia cepat pulan...
Pada hari lain, mertuanya mengajak Si Kabayan memetik kacang koro di kebun. Untuk keperluan tersebut, mereka membawa sebuah karung untuk mengangkut kacang koro. Baru saja memetik beberapa kacang koro, Si Kabayan mulai kambuh penyakit malasnya. Ia terlihat mengantuk, kemudian masuk ke dalam karung untuk tidur di dalamnya. Menjelang siang, mertua Kabayan telah selesai memetik kacang koro. Ia keheranan karena tidak mendapati Kabayan. “Si Pemalas itu pasti sudah pulang duluan karena malas mengangkat karung berisi kacang koro. Dasar menantu pemalas!” Mertua Si Kabayan kemudian memanggul karung yang ia kira berisi kacang koro sampai ke rumah. Ia merasa heran kenapa karung kacang koro terasa berat sekali. Sesampainya di rumah, mertua Kabayan kemudian membuka karung kacang koro. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati di dalam karung ternyata berisi Si Kabayan tengah tidur lelap. “Saya bawa karung untuk kacang koro! Bukan untuk manusia, Kabayan!” Mertua K...
Sebelum dikenal sebagai Kampung Rawa Tembaga, kampung yang berada di Kelurahan Pekayon jaya itu disebut Kampung Pekayon Bulak. Hingga saat ini, sebuah rawa masih bisa ditemui di sana. Berdasar keterangan warga setempat, Rawa Tembaga melintas dari Jatiasih hingga Pondok Ungu. Misin (66) salah seorang warga setempat mengatakan, awal mula penyebutan Kampung Rawa Tembaga karena di daerah sana di temukan sebuah rantai kapal yang terbuat dari tembaga di dalam rawa tersebut. Tempat penemuan rantai kapal itu, saat ini berdiri sebuah perumahan bernama Villa Pekayon. “Lantaran munculnya rantai kapal ini sering dan mengundang perhatian warga maka, rawa ini menjadi tempat plesiran,” kenang Misin. Ditambahkan pria yang tinggal di gang Gayor, Pekayon jaya, di sekitar rawa ditumbui pepohonan yang lebat yang didominasi pohon karet. Pernyataan Misin, tentang asal usul Kampung Rawa Tembaga juga dikuatkan oleh Demplek (70). Menurut pemilik sanggar kesenian jaipong...
Saat Anda menikah nantinya beragam doa dari teman maupun keluarga pasti tak henti-hentinya didengarkan salah satunya adalah ucapan agar membentuk keluarga sakinah . Tentunya hal ini sudah sering kamu dengar bukan, namun sebenarnya apa maksudnya, sebuah keluarga yang sakinah merupakan sebuah ungkapan yang menggambarkan sebuah keluarga menurut islam, yaitu harmonis, tentram dan banyak diberikan limpahan berkah. Hanya saja meskipun setiap pasangan mendambakan hal tersebut namun pada kenyataannya tak semua bisa mendapatkannya, tak jarang rumah tangga bisa hancur hanya dalam waktu singkat. Rumah tangga sakinah adalah perwujudan yang akan diberikan jika kamu memenuhi semua kriteria untuk mendapatkannya, bukan hal mustahil, inilah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk wujudkan bentuk keluarga harmonis dalam islam tersebut, yaitu: Pilihlah calon pasangan yang benar, jangan hanya melihat dari satu sisi melainkan juga semuanya, pastikan bahwa Anda mencintainya...
Alkisah, zaman dahulu ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Pasir Batang, di daerah Jawa Barat sekarang. Kerajaan Pasir Batang dipimpin oleh Prabu Tapa Agung. Prabu Tapa Agung memiliki tujuh orang putri yaitu Purbararang, Purbadewata, Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik, Purbaleuih, dan si bungsu Purbasari. Menurut legenda, Putri sulung Prabu Tapa Agung, yaitu Purbararang, memiliki sifat buruk, kasar, sombong, kejam dan sering iri pada siapapun. Bertolak belakang dengan Si Sulung, putri bungsu yaitu Purbasari memiliki sifat baik, ramah, rendah hati, lembut lagi suka menolong orang lain. Setelah sekian lama memimpin kerajaan, tibalah waktunya bagi Prabu Tapa Agung untuk memikirkan pengganti dirinya. Ia memutuskan si bungsu Purbasari pantas menggantikan dirinya memimpin kerajaan Pasir Batang. Raja tidak mau menyerahkan tampuk kekuasaan pada putri sulungnya Purbararang. Karena memiliki sifat buruk, ia dianggap tidak pantas memimpin kerajaan. Sang Pra...
Lutung Kasarung - Jawa Barat Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung. Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari. Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa. Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Pur...
Sangkuriang - Jawa Barat Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya. Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tida...
Danau Situ Bagendit Alkisah, di sebuah desa terpencil di daerah Jawa Barat, ada seorang janda muda yang kaya raya dan tidak mempunyai anak. Hartanya yang melimpah ruah dan rumah sangat besar yang ditempatinya merupakan warisan dari suaminya yang telah meninggal dunia. Namun sungguh disayangkan, janda itu sangat kikir, pelit, dan tamak. Ia tidak pernah mau memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Bahkan jika ada orang miskin yang datang ke rumahnya untuk meminta bantuan, ia tidak segan-segan mengusirnya. Karena sifatnya yang kikir dan pelit itu, maka masyarakat di sekitarnya memanggilnya Bagenda Endit, yang artinya orang kaya yang pelit. Selain memiliki harta warisan yang melimpah, Bagende Endit juga mewarisi pekerjaan suaminya sebagai rentenir. Hampir seluruh tanah pertanian di desa itu adalah miliknya yang dibeli dari penduduk sekitar dengan cara memeras, yaitu meminjamkan uang kepada warga dengan bunga yang tinggi dan memberinya tempo pembayaran yang sangat si...