Pada hari lain, mertuanya mengajak Si Kabayan memetik kacang koro di kebun. Untuk keperluan tersebut, mereka membawa sebuah karung untuk mengangkut kacang koro. Baru saja memetik beberapa kacang koro, Si Kabayan mulai kambuh penyakit malasnya. Ia terlihat mengantuk, kemudian masuk ke dalam karung untuk tidur di dalamnya.
Menjelang siang, mertua Kabayan telah selesai memetik kacang koro. Ia keheranan karena tidak mendapati Kabayan. “Si Pemalas itu pasti sudah pulang duluan karena malas mengangkat karung berisi kacang koro. Dasar menantu pemalas!” Mertua Si Kabayan kemudian memanggul karung yang ia kira berisi kacang koro sampai ke rumah. Ia merasa heran kenapa karung kacang koro terasa berat sekali.
Sesampainya di rumah, mertua Kabayan kemudian membuka karung kacang koro. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati di dalam karung ternyata berisi Si Kabayan tengah tidur lelap. “Saya bawa karung untuk kacang koro! Bukan untuk manusia, Kabayan!” Mertua Kabayan marah bukan main. Si Kabayan terbangun dari tidurnya sambil tersenyum-senyum.
Keesokan harinya mertua Kabayan kembali mengajaknya memetik kacang-kacang koro di kebun. Ia masih sangat kesal dengan kejadian hari sebelumnya. Abah berniat membalas dendam. Saat Kabayan tengah memetik kacang-kacang koro, diam-diam mertuanya masuk ke dalam karung untuk tidur. Ia berharap Kabayan akan memanggul karung tersebut ke rumah seperti yang ia lakukan hari kemarin.
Pada adzan Dhuhur, Si Kabayan menghentikan pekerjaannya. Ia kemudian melihat ke dalam karung dan terkejut melihat mertuanya tengah tidur di dalam karung. Kabayan kemudian mengikat karung kacang koro lalu menyeretnya.
Karena diseret-seret, mertuanya terbangun dari tidurnya kemudian berteriak-teriak. “Kabayan ini Abah! Jangan engkau seret-seret Abah!” Namun Si Kabayan tak memperdulikannya. Ia tetap menyeret karung tersebut sampai di rumah. “Saya bawa karung untuk kacang koro! Bukan untuk manusia Abah!” kata Kabayan.
Sejak kejadian tersebut mertuanya merasa sangat marah. Ia sangat membenci Kabayan. Ia tidak mau berbicara dengannya. Setiap ia berpapasan dengan menantunya, ia akan menunjukkan kebenciannya dengan memalingkan mukanya.
Lama-kelamaan Kabayan merasa tidak enak dengan sikap mertuanya. Ia mencari cara untuk mengambil hati mertuanya. Kabayan kemudian menanyakan nama asli mertuanya kepada Nyi Iteung, istrinya. Nyi Iteung mengingatkan suaminya bahwa berdasar adat saat itu, mengetahui nama asli mertua adalah sebuah pantangan. Namun Kabayan berusaha meyakinkan Nyi Iteung bahwa ia ingin mendoakan mertuanya agar panjang umur, murah rezeki, dan jauh dari marabahaya. Nyi Iteung akhirnya memberi tahu nama asli mertuanya yaitu, Ki Nolednad. Nyi Iteung meminta suaminya untuk tidak menyebutkan nama mertuanya kepada siapapun. Kabayan menyanggupinya.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon.
PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa.
kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau
lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada.
untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda.
BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea.
ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce
QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon.
PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa.
kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau
lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada.
untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda.
BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea.
ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce
QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
Diskusi
Silahkan masuk untuk berdiskusi.
Daftar Diskusi
Rekomendasi Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual
Admin Budaya
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU