Tari Mempang Bekawat adalah sebuah tari garapan dengan tidak meningglakan keaslian gerak dasar tari ini, yaitu Tari Berlian, Tari Ngelawai dan Tari Gantar yang berasal dari Suku Dayak Benuaq Tunjung yang hidup dan berkembang di Kabupaten Kutai Kartanegara. Tarian ini diangkat dan diilhami oleh proses pelaksanaan upacara pengobatan untuk kesembuhan berbagai penyakit secara tradisional. Tarian ini diawali dengan "Memang" yang diiringi Suling Dewa sebagai symbol yang menggambarkan proses pemanggilan roh-roh halus oleh Pawang Belian. Setelah proses pemanggilan selesai, selanjutnya dilaksanakan proses pemujaan dengan maksud meminta pertolongan dengan roh-roh halus tersebut. Tari Mampang Bekawat ini diiringi oleh berbagai alat musik, antara lain : Suling Dewa, Kelentang/Gamelan Benuaq Tunjung, Gendang dan Gong.
Tarian suku Dayak Benuaq ini dilakukan untuk menolak wabah penyakit dan mengobati orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian diiringi alat musik Serumpai (sejenis seruling bambu).
Selain masih mempercayai pengobatan dengan cara Beliatn mereka juga mengenal berbagai jenis tanaman obat yang diyakini mampu mengobati beberapa jenis penyakit yang umum didaerah mereka, seperti : Obat sakit perut : Dayak Benuaq yaitu tanaman Gelinggam (satu jenis tanaman yang dikenal sebagai anti racun), tanaman peai dan tanaman benuang rangkang (tanaman yang dipercaya sebagai obat sakit perut atau mencret). Dayak Tunjung yaitu tanaman kunjeng. Obat penawar racun : tanaman koyur dipercaya bisa menghilangkan racun yang masuk ke dalam tubuh. Obat bedak dingin : tanaman kokang (pucuk daun kokang) dan beras yang direndam selama 2 minggu, setiap 2 atau 3 hari air rendaman digantu, setelah 2 minggu ditumbuk halus, setelah jaddi bubuk atau bedak dicampur sedikit air dan dioleskan ke tubuh atau muka. Obat luka sengatan/patil ikan : tanaman biowo ( yang digunakan adalah daunnya, tanaman ini juga digunakan saat upacara Beliatn, tanaman ini juga bisa...
Selain masih mempercayai pengobatan dengan cara Beliatn mereka juga mengenal berbagai jenis tanaman obat yang diyakini mampu mengobati beberapa jenis penyakit yang umum didaerah mereka, seperti : Obat sakit perut : Dayak Benuaq yaitu tanaman Gelinggam (satu jenis tanaman yang dikenal sebagai anti racun), tanaman peai dan tanaman benuang rangkang (tanaman yang dipercaya sebagai obat sakit perut atau mencret). Dayak Tunjung yaitu tanaman kunjeng. Obat penawar racun : tanaman koyur dipercaya bisa menghilangkan racun yang masuk ke dalam tubuh. Obat bedak dingin : tanaman kokang (pucuk daun kokang) dan beras yang direndam selama 2 minggu, setiap 2 atau 3 hari air rendaman digantu, setelah 2 minggu ditumbuk halus, setelah jaddi bubuk atau bedak dicampur sedikit air dan dioleskan ke tubuh atau muka. Obat luka sengatan/patil ikan : tanaman biowo ( yang digunakan adalah daunnya, tanaman ini juga digunakan saat upacara Beliatn, tanaman ini juga bisa...
Salah satu warisan budaya Dayak yang selama ini terabaikan adalah pengetahuan akan cara pengobatan dan obat tradisional yang telah dikenal sejak dahulu. Hal ini disebebkan antara lain terbatasnya orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang hal tersebut, disamping itu pengetahuan tersebut disampaikan secara lisan sehingga sering kali tidak terdokumentasi secara baik, padahal masyarakat Dayak telah memiliki kemampuan meramu obat-obatan yang relevan sampai saat ini. Sebagai contoh untuk merencanakan jumlah anak yang diinginkan mereka melakukannya dengan memakan daun suluh dari satu jenis pohon tertentu (Riwut, 2003;316). Masyarakat Dayak juga mengenal upacara pengobatan yang dikenal sebagai upacara Beliatn (baca Belian). Upacara ini harus dilaksanakan karena menurut pandangan mereka seseorang yang terkena suatu penyakit disebabkan oleh perbuatannya sendiri yang membuat dewa-dewa atau leluhur mereka murka sehingga memberikan bala/bencana kepada orang tersebu...
Belian bawo adalah Tradisi ritual pengobatan alternatif orang sakit. Upacara belian bawo berkaitan dengan alam kepercayaan Suku Dayak Benuaq, yang didasari keyakinan religiusitasnya. Oleh karena itu upacarabelian bawo sarat dengan fungsi spiritual (religius). Kepercayaan ini yang merupakan motor penggerak seluruh sendi kehidupan masyarakat Suku Dayak Benuaq yang di antaranya terwujud dalam penghormatan arwah nenek moyang, kepercayaan akan adanya kekuatan-kekuatan gaib, dan makhluk-makhluk halus. Perasaan ini mendorong mereka untuk selalu berusaha menyenangkan hati roh leluhur dan makhluk halus yang melingkupi kehidupan mereka, karena hal-hal itu diyakini sebagai sumber malapetaka dan pertolongan.
Dayak Paser, Dayak Benuaq, dan Dayak Tunjung di Kalimantan Timur memegang kuat tradisi pengobatan tradisional. Ritual tersebut disebut Belian. Di setiap upacara Suku Dayak atau festival pertunjukan seni budaya, dipentaskan pula tarian belian yang bernama Tari Belian Sentiu dan Belian Bawo. Tari belian bukan hanya untuk pengobatan tapi juga penolak bala dan pemanggil makhluk halus. Orang yang ahli mengobati pasiennya disebut “Pemelian”. Bersama beberapa asistennya, ia menari memanjatkan puji-pujian sambil memainkan alat musik tradisional, berputar mengelilingi altar persembahan. Pengobatan tradisional ini merupakan metode alam bawah sadar. Pengobatan tradisional Belian didasari konsep bahwa penyakit disebabkan oleh gangguan makhluk halus, sehingga tujuan dari ritual pengobatan ini adalah untuk mengusir makhluk halus tersebut. Pengobatan ini dilakukan selama sedikitnya tiga malam berturut-turut. Bahkan bisa mencapai 40 malam, tergantung berat ringa...
BETIMUNG Betimung merupakan salah satu metode perawatan tubuh ydan termasuk dalam tradisi masyarakat Kutai di daerah Kalimantan Timur, terkadang di temukan juga pada masyarakat Banjar. Tradisi betimung sudah dilakukan secara turun-temurun yang dilakukan secara tradisonal. Betimung biasanya dilakukan pada saat akan menjelang melangsungkan acara pernikahan, terutama mempelai laki-laki dan perempuan. Betimung yang dilakukan pada acara pernikahan biasanya memiliki tujuan untuk menghilangkan bau keringat dan mengurangi keringat, sehingga ketika pelaksanaan resepsi pernikahan mempelai memiliki aroma yang harum atau tidak bau badan. Betimung tidak hanya dilalukan pada saat akan menikah saja, tetapi pada masyarakat kutai juga memanfaatkan metode betimung untuk menjaga kesehatan misalnya ketika sedang sakit. Pada dunia medern saat ini, Betimung dikenal juga dengan istilah "mandi uap". Alat yang digunakan dalam metode betimung: Panci besar Baskom ata...
Pupur basah atau yang diartikan ke bahasa Indonesia bedak basah. Bedak ini sangatlah populer di daerah Kalimantan Timur dan bisa ditemui di salah satu kampung dimana keluarga besar saya tumbuh, Long Iram. Berawal dari mayoritas penduduk yang merupakan petani dan harus menahan panas dan terpapar sinar matahari setiap hari, munculah sebuah ide untuk mengenakan sesuatu yang dapat mengurangi paparan sinar matahari yang dapat merusak kulit. Berbahan dasarkan padi yang ditumbuk menjadi halus dan dikeringkan lalu dibentuk menjadi bulatan bulatan kecil, bedak ini sangat lah mudah dibuat dan digunakan. Hanya perlu menambahkan air bedak ini siap dipakai dan diluluri di wajah. Selain melindungi dari paparan sinar matahari, pupur basah juga dapat mengencangkan wajah yang fungsinya seperti masker. Pupur basah masih sering dijumpai di daerah Kalimantan bukan hanya pada okoasi tertentu, namun juga dijual untuk penggunaan sehari-hari. #OSKM2018