114 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Piring
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Tari piring, atau yang sering disebut Tari Piriang oleh masyarakat Sumatera Barat merupakan tari yang dipersembahkan kepada dewa-dewa sebagai bentuk rasa syukur karena bagusnya hasil panen. Tarian ini ditarikan oleh pemuda maupun pemudi yang menari-nari dengan piring di tangan mereka. Ada tiga gerakan inti pada tari piring, yaitu tupai bagaluik (tupai bergelut), bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal melilit). Namun karena masuknya agama Islam, tari piring kini hanya dipentaskan jika ada acara hajatan atau acara besar, seperti pernikahan. Tarian ini biasanya ditarikan dengan personil ganjil (tiga, lima, tujuh, dst).Salah satu yang khas dari tari piring adalah adanya atraksi lempar piring, yang kemudian akan dilanjutkan dengan para penari yang bergantian menginjak pecahan-pecahan piring tersebut. Sesuatu yang terdengar ekstrim dan mendebarkan. Namun, tidak akan ada darah berceceran akibat kaki penari yang terluka. (Sumber : http://www.gosumatra.com/tari-piring-khas-su...

avatar
Eniwinarti
Gambar Entri
Tari Piring
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan. Tari Piring merupakan sebuah simbol masyarakat Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri daripada langkah-langkah Silat Minangkabau atau Silek. Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.   Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari...

avatar
Diyoswirinata
Gambar Entri
Tari Payung
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Tari Payung   Tari Payung adalah salah satu tari klasik dari Daerah Minang dan menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya.Tarian ini memang merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk penari wanita.Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat dinamis. Tari ini biasa dibawakan untuk memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain sebagainya. Tari Payung merupakan tari tradisi Minangkabau yang saat ini telah banyak perubahan dan dikembangkan oleh senian-seniman tari terutama di Sumatra Barat. Awalnya tari ini memiliki makna tentang kegembiraan muda mudi (penciptaan) yang memperlihatkan bagaimana perhatian seorang laki-laki terhadap kekasihnya. Payung menjadiicon bahwa keduanya menuju satu tujuan yaitu membina rumah tangga...

avatar
Suciasyifa
Gambar Entri
tari piring
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Overview   The scrumptious  Padang cuisine  may be the most indulging taste served on  West Sumatra ’s plates, but the most astounding thing the Minangkabau can work on their plates is through the dramatic performance of  Tari Piring  or  the Plate Dance .   Locally known as  Tari Piriang  (Minangkabau language for Plate), the attractive dance originates from the city of  Solok , about 60Km east of  Padang , capital of West Sumatra.   The dance showcases an exceptional feature of placing porcelain or ceramic plates on both open palms of dancers as they perform fast and vibrant choreographies that involve the swaying of plates to every direction and even turning them upside down with their palms turned down.  Amazingly, whatever energetic moves the dancers make, the plates continue to stick as if glued to their palms.   As dramatic climax, at the end of the dance the...

avatar
Bella_tamara
Gambar Entri
Tari Piring
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Tari piring, atau yang sering disebut Tari Piriang oleh masyarakat Sumatera Barat merupakan tari yang dipersembahkan kepada dewa-dewa sebagai bentuk rasa syukur karena bagusnya hasil panen. Tarian ini ditarikan oleh pemuda maupun pemudi yang menari-nari dengan piring di tangan mereka. Ada tiga gerakan inti pada tari piring, yaitu tupai bagaluik (tupai bergelut), bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal melilit). Namun karena masuknya agama Islam, tari piring kini hanya dipentaskan jika ada acara hajatan atau acara besar, seperti pernikahan. Tarian ini biasanya ditarikan dengan personil ganjil (tiga, lima, tujuh, dst).Salah satu yang khas dari tari piring adalah adanya atraksi lempar piring, yang kemudian akan dilanjutkan dengan para penari yang bergantian menginjak pecahan-pecahan piring tersebut. Sesuatu yang terdengar ekstrim dan mendebarkan. Namun, tidak akan ada darah berceceran akibat kaki penari yang terluka

avatar
Dhean_mp
Gambar Entri
Randai
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Secara garis besar seni tari dari Sumatera Barat adalah dari adat budaya etnis  Minangkabau  dan etnis  Mentawai . Kekhasan seni tari Minangkabau umumnya dipengaruhi oleh agama  Islam , keunikan adat  matrilineal  dan kebiasan  merantau  masyarakatnya juga memberi pengaruh besar dalam jiwa sebuah tari tradisi yang bersifat klasik, di antaranya  Tari Pasambahan ,  Tari Piring , Tari Payung, dan Tari Indang. Sementara itu terdapat pula suatu pertunjukan khas etnis Minangkabau lainnya berupa perpaduan unik antara seni bela diri yang disebut  silek dengan tarian, nyanyian dan seni peran ( acting ) yang dikenal dengan nama  Randai . Sedangkan untuk tarian khas etnis Mentawai disebut  Turuk Laggai . Tarian Turuk Langai ini umumnya bercerita tentang tingkah laku hewan, sehingga judulnya pun disesuaikan dengan nama-nama hewan tersebut, misalnya tari burung, tari monyet, tari ayam, tari ular dan sebagainya.

avatar
Dhean_mp
Gambar Entri
Tari Piring
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Tari Piring atau dalam  bahasa Minangkabau  disebut dengan  Tari Piriang  adalah salah satu seni  tari  tradisional di  Minangkabau  yang berasal dari kota  Solok , provinsi  Sumatera Barat . Tarian ini dimainkan dengan menggunakan  piring  sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman  tangan . Tari Piring merupakan sebuah simbol masyarakat Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri daripada langkah-langkah  Silat Minangkabau  atau Silek. Sejarah Pada awalnya, tari ini merupakan  ritual  ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk  makanan  yang kemudian diletakkan di dalam  piring  sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis . Setelah m...

avatar
Anisya
Gambar Entri
Tari Piring
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Tari Piring  atau dalam  bahasa Minangkabau  disebut dengan  Tari Piriang  adalah salah satu seni  tari  tradisional di  Minangkabau  yang berasal dari kota  Solok , provinsi  Sumatera Barat . Tarian ini dimainkan dengan menggunakan  piring  sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman  tangan . Tari Piring merupakan sebuah simbol masyarakat Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri daripada langkah-langkah  Silat Minangkabau  atau Silek.

avatar
Hasnajauza
Gambar Entri
Tari Indang
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Seorang pemuda memasuki panggung dengan iringan musik bernuansa Melayu. Baju adat Pariaman melekat indah di tubuhnya. Pemuda tersebut melakukan gerakan menunduk dengan telapak tangan menyentuh lantai. Kemudian, dua kelompok muda-mudi keluar bersamaan dari arah kiri dan kanan. Itulah bagian awal pementasan tari tradisional Pariaman yang bernama tari indang.  Tari indang merupakan tari muda-mudi yang selalu dipentaskan setiap kali diadakan upacara tabuik – upacara yang dilakukan masyarakat Minang dalam rangka memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad setiap tanggal 10 Muharam. Tari indang merupakan tari tradisional yang diciptaan oleh Rapa’i. Rapa’i merupakan pengikut setia Syekh Burhanuddin – seorang tokoh terpandang yang selalu memperingati upacara tabuik di Minang. Dilihat dari gerakannya, tari indang hampir mirip dengan tari saman yang berasal dari Aceh. Hanya saja, gerakan dalam tari indang lebih variatif ditambah dengan penggunaan prope...

avatar
Oase