199 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tarian Joged Dadua, Tabanan
Tarian Tarian
Bali

Beberapa sebutan/nama untuk merujuk pada tarian joged yang tedapat di Banjar Suda Kanginan seperti : Joged Duwe: tarian ini berkait langsung dengan ritual keagamaan, dominan pada ritual sakral upacara piodalan yang dilaksanakan di banjar Suda Kanginan, dan pura-pura yang memiliki paiketan/kaitan dengan Ida Bhatara/i yang malingga di Sudha Kanginan. Joged Pingitan: tarian joged ini tidak seperti joged lain pada umumnya yang dipentaskan secar profan untuk hiburan dan bisa di ibingi oleh khalayak umum. Joged jenis ini memang dipingit, dan hanya dipentaskan pada acara-acar ritual magis tertentu saja dan pengibingnyapun adalah para sutri yang telah memiliki ayahan untuk hal tersebut. Joged Klasik: sebutan yang diberkan oleh orang-orang ”modern”, seperti kalangan seniman/akademisi, yang menurutnya bisa diklasifikasikan/ dikategorikan sebagai seni atau tarian klasik. Menurut penuturan para tetua banjar Suda Kanginan, bahwa joged Duwe telah diketahui ada sejak tahun 1920-an, atau bah...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tari Oleg Tambulilingan
Tarian Tarian
Bali

Salah satu tari yang menjadi ikon dan kemudian menjadi genre tari Bali pada kurun masa berikutnya adalah Oleg Tamulilingan. Karya tari yang amat kesohor hingga ke mancanegara ini diciptakan I Ketut Marya yang kemudian lebih akrab dipanggil I Mario. Bagaimana sesungguhnya perjalanan awal hingga terciptanya tari Oleg Tamulilingan ini? ADALAH budayawan bernama John Coast (1916-1989), kelahiran Kent, Inggris, sangat terkesan dengan kebudayaan Bali. Sebelum berkiprah di Bali, ketika perang dunia kedua meletus, Coast masuk wajib militer dan sebagai perwira, sampai sempat bertugas di Singapura. Ketika Singapura keburu dikuasai Jepang, Coast yang berstatus tawanan lalu dikirim ke Thailand. Namun begitu, Coast memang berbakat seni. Ia ternyata melahirkan tulisan “Railroad of Death” pada 1946 yang kemudian mencapai best seller dalam waktu singkat. Hal itu mendorong semangatnya lagi untuk menulis buku “Return to the River Kwai” pada 1969. Di sela itu, Coast sempat berkolaborasi dengan seniman...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tari Rejang Ayunan Sebagai Sarana Upacara
Tarian Tarian
Bali

Tari Rejang merupakan tarian kuno yang bersifat sakral yang khusus ditarikan pada waktu piodalan di pura-pura. Tari Rejang Ayunan adalah Tari Rejang yang bermaian ayuanan. Terbukti setelah para penari berkeliling sebanayak tiga kali putaran di “Jaba Tengah” mereka langsung menuju pohon cempaka yang ada di “Jabaan” untuk bermain ayunan pada salah satu ujung tali yang sudah disediakan sebelumnya dengan cara bergelantungan. Fungsi Tari Rejang Ayunan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Upacara Dewa Yadnya di Pura Puseh Bale Agung, karena tanpa tarian ini upacara dianggap kurang sempurna. Dilihat dari segi fungsinya tari-tarian Bali dapat diklasifikasikan sebagai berikut :Seni Tari Wali (sacral, religius dance) ialah : Seni yang dilakukan di Pura-pura dan ditempat-tempat yang ada hubungannya dengan upakara dan upacara agama yang pada umumnya tidak menggunakan lakon. Seni Tari Bebali (ceremonial dance), ialah segala seni tari yang berfungsi sebagai pengiring upacara atau upakara...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tari Legong Sri Sedana
Tarian Tarian
Bali

Tari Legong Sri Sedana dipentaskan sebagai bentuk pemujaan kepada Bethari Sri & Betara Sedana dalam manifestasinya sebagai dewi kesuburan & pembawa kemakmuran berkah bagi masyarakat. Tarian ini khusus ditarikan pada upacara tersebut saja Semeton, selain itu tidak dipentaskan. Jadi tarian ini sangat-sangat sakral yang merupakan bentuk persembahan kepada Tuhan dalam manifestasinya. https://twitter.com/BudayaIraga

avatar
Widra
Gambar Entri
Tari Baris Jangkang Pelilit
Tarian Tarian
Bali

Tari Baris Jangkang Pelilit adalah tarian heroik yang sakral dan memiliki nilai magis ini memiliki koreografi dengan cerita perjuangan pada masa dahulu di alam. https://twitter.com/BudayaIraga

avatar
Widra
Gambar Entri
Megoak-Goakan
Tarian Tarian
Bali

Tradisi Megoak-goakan adalah bukti masa kejayaan Raja Ki Barak dalam memerintah Kerajaan Den Bukit yang membentuk pasukan tangguh dengan strategi dan perhitungan lawan musuh untuk dapat menaklukan Kerajaan Blambangan. https://twitter.com/BudayaIraga

avatar
Widra
Gambar Entri
Sanghyang Dedari
Tarian Tarian
Bali

Berdasarkan catatan historisnya, bahwa Tari Sanghyang Dedari pernah ditarikan hampir diseluruh Desa di Bali. Namun dalam perkembangannya karena kesulitan siapa yang menarikan dan gamelan yang dihasilkan dari tutur menjadikan tarian ini semakin langka dijumpai di Bali. Padahal dahulu Tari Sanghyang Dedari diyakini untuk menjemput Sang Bidadari dan wujud syukur kepada Dewi Sri untuk memohon terhindar dari bencana alam & hama yang dapat merusak pertanian. Namun saat ini, keberadaan tarian ini sudah langka. Jejak terakhir dari Tari Sanghyang Dedari ditemukan di Desa Geriana Kauh, Karangasem dan dibangunkan Museum Sanghyang Dedari untuk mengingatkan dan mengedukasi masyarakat mengenai warisan Budaya dari leluhur ini. https://twitter.com/BudayaIraga

avatar
Widra
Gambar Entri
Joged Bumbung
Tarian Tarian
Bali

Joged Bumbung adalah salah satu tari pergaulan yang populer di Bali. Sebagai tari pergaulan yang tujuannya untuk menghibur, Tari ini memiliki kebebasan ekspresi dan gerakan yang dinamis untuk mengajak penonton menari. Namun, dalam perkembangannya banyak dijumpai Tari Joged Bumbung yang sudah terlalu bebas dalam berekpresi sehingga muncul citra erotis dan pornografi. Padahal sebenarnya tarian ini ditarikan dengan penuh kebahagiaan tanpa adanya unsur erotis. https://twitter.com/BudayaIraga

avatar
Widra
Gambar Entri
Aling-Aling
Tarian Tarian
Bali

Aling-Aling adalah pembatas antara angkul - angkul (gapura/pintu masuk) dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, biasanya dibuat menggunakan kelangsah (anyaman daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling. Namun kini, aling-aling juga digunakan untuk mempercantik rumah dengan menambahkan sebuah patung sehingga menambah kesan estetika. Seperti yang dikutip dari Bali Bangol News kalau memang Aling-Aling adalah bagian dari rumah yang berdasarkan aturan Asta Kosala Kosali yang dipercaya akan dapat menetralisir pengaruh negatif baik secara sekala maupun niskala nih Semeton. Hal senada juga Bale Bengong bahwa fungsi Aling-Aling salah satunya adalah menjadi batas hal-hal negatif agar tidak masuk ke pekarangan (ha...

avatar
Widra