PISAU GAJA DOMBAK Piso gaja dompak merupakan salah satu senjata tradisional masyarakat Sumatera Utara yang berjenis pisau, senjata tradisional ini berfungsi untuk menikam, menusuk dan memotong. Senjata khas Sumatera Utara ini dinamakan piso gaja dompak sebab pada gagang pegangannya terdapat ukiran yang membentuk gajah. Piso gaja dompak juga dipercaya sebagai senjata pusaka kerajaan Batak pada masa kerajaan Sisingamangaraja 1. Senjata tradisional ini tidaklah diperuntukkan untuk membunuh. Namun diyakini memiliki kekuatan supranatural yang bisa memberikan kekuatan bagi sang pemilik. Dalam catatan lain piso gaja dompak mulai dikenal pada tahun 1900an dan merupakan senjata andalan dari para perampok. Ada juga yang menyebutkan bahwa pada tahun 1980an, piso gajah dompak juga sempat digunakan dalam pertarungan antar geng atau kelompok tertentu. Demikianlah mengenai beberapa senjata tradisional Indonesia yang merupakan warisan budaya dari para leluhur. Marilah kita merawa...
PISO SOLAM DEBATA PISO Piso, artinya pisau. Runcing dan tajam, mengarit dan memotong. Dalam intonasi berbeda, piso dapat juga disebutkan untuk wajah yang agak runcing, mata yang tajam. Runcing, dalam pengertian benda adalah yang dengan mudah dan handal untuk melakukan penetrasi kepada objek yang disasarnya. Dalam bahasa batak disebut “rantos” Rantosna, adalah ketajamannya. Dalam pengertian kecerdasan berpikir, kecerdasan intelektual hingga geniusitas seseorang diartikan sebagai ketajaman melihat sesuatu permasalahan, peluang dan kecerdasan mengambi kesimpulan dan tindakan. Pemimpin Batak diharapkan memiliki kecerdasan intelektual untuk handal melakukan tindakan bermanfaat untuk semua kalangan. Dalam berstruktur, kecerdasan berpikir individu dapat dihimpun dengan kesepakatan akhir. Kesepakatan yang menjadi keputusan itu disebut “tampakna”. “Marnatampak” artinya duduk bersama, bermusyawarah. Hasil keputusan bersama ini disimpul...
Piso Gaja Dompak itu sendiri adalah satu keris yang panjangnya sekitar 60-70 cm dengan pegangan yang menyerupai patung gajah. Piso, artinya pisau. Runcing dan tajam, mengarit dan memotong. Ada juga yang mengartikan berbeda, piso dapat juga disebutkan untuk wajah yang agak runcing, mata yang tajam. Runcing adalah benda yang dengan mudah untuk melakukan tusukan. Dalam bahasa Batak disebut rantos. Rantos adalah ketajamannya. Dalam masyarakat Rantos adalah ketajaman berpikir, kecerdasan intelektual hingga kejeniusan seseorang diartikan sebagai ketajaman melihat sesuatu permasalahan, peluang dan kecerdasan mengambi kesimpulan dan tindakan. Pemimpin Batak diharapkan memiliki kecerdasan intelektual untuk handal melakukan tindakan bermanfaat untuk semua kalangan. Dalam berstruktur, kecerdasan berpikir individu dapat dihimpun dengan kesepakatan akhir. Kesepakatan yang menjadi keputusan itu disebut tampakna. Marnatampak artinya duduk bersama, bermusyawarah. Hasil keputusan bersama...
Tunggal Panaluan merupakan tongkat yang digunakan oleh suku Batak yang diyakini mempunyai kekuatan gaib untuk meminta hujan, menahan hujan, menolak bala, wabah, mengobati penyakit, mencari dan menangkap pencuri, serta membantu dalam peperangan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/06/senjata-tradisional-sumatera-utara/
Pisau Karo ini dibuat sekitar Abad 19 dengan dimensi panjang sekitar 31-55 cm. Pegangan pisau ini terbuat dari kayu, rotan dan gading. Sarungnya ditutupi perak dan suasa. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/06/senjata-tradisional-sumatera-utara/
Hujur Siringis merupakan senjata tradisional berupa tombak yang dipercaya digunakan oleh masyarakat Batak untuk berperang pada masa lampau. Arti kata hujur sendiri memiliki arti lembing, dan siringis memiliki arti tombak kecil. Merujuk pada beberapa sumber, Hujur Siringis merupakan senjata tradisional khas Propinsi Sumatera Utara yang pertama kali ditemukan, serta diyakini sebagai senjata utama para prajurit kerajaan Batak pada masa silam. Material senjata tradisional ini terbuat dari kayu yang ringan tetapi kuat dengan bilah pisau runcing yang terbuat dari bahan logam di bagian ujungnya. Sampai saat ini, masih ada beberapa orang yang menggantungkan senjata tradisional ini di dinding rumahnya karena mereka merasa senjata ini memiliki makna tersendiri dan mereka ingin menyimpan agar anak dan cucunya tahu bagaimana wujud senjata tradisional ini. Selain itu, kegunaan lainnya juga yaitu sebagai tombak kecil untuk membuka mata air. #OSKMITB2018
Piso Silima Sarung atau Piso yang berasal dari Sumatera Utara ini merupakan pisau tradisional dimana didalamnya terdapat 1 sarung dan 5 mata pisau. Konon dikatakan, pisau ini berisi kehidupan manusia. Ini dikarenakan menurut orang batak, manusia mempunyai 4 buah roh dan kelima badan. Oleh karena itu, dalam ilmu meditasi dikatakan bahwa pendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh manusia harus lebih dulu menyatukan 4 buah roh dan kelima badan. Gambar Piso Silima Sarung: Piso ini dulu sering digunakan oleh suku Batak pada saat peperangan dan merupakan senjata yang sangat berbahaya jika terkena atau tertancap oleh piso ini. #OSKMITB2018
Sumatera Utara mempunyai senjata tradisional yang di sebut Piso Gaja Dombak. Senjata tersebut berbentuk seperti sebuah pisau yang pada tangkai senjata nya mempunyai ukiran penampang berbentuk gajah. Senjata tersebut di gunakan oleh para raja- raja Batak dahulunya. Senjata tersebut di yakini mempunyai kekuatan supranatural. Senjata tradisional tersebut di wariskan dengan turun menurun. https://moondoggiesmusic.com/senjata-tradisional/
Tumbuk lada adalah senjata tradisional karo yang digunakan digunakan dalam pertempuran jarak dekat. Ia boleh dipegang dengan dua jenis genggaman yaitu dengan mata keatas ataupun mata ke bawah tetapi sekarang pada umumnya jadi perhiasan atau pusaka yg dipakai di acara adat, atau untuk keperluan pengobatan, maka diadakan upacara Ngelegi Besi Mersik kepada Kalibumbu. Sejauh pengetahuan saya senjata ini bisa juga diisi jimat atau bisa juga diisi racun. https://www.silontong.com/2018/07/25/senjata-tradisional-sumatera-utara/